Langsung ke konten utama

Program Obat Murah Harus Ditindaklanjuti

(www.cenderawasihpos.com , 14 Agustus 2007)
JAYAPURA-Kebijakan Menteri Kesehatan dr Fadilah Supari untuk meluncurkan obat rakyat murah dan berkualitas, rupanya tak luput dari perhatian DPRP. Wakil Ketua II DPR Papua Paskalis Kossy, S.Pd mengaku sangat terkesan dengan program Menkes tersebut dan berharap dapat direalisasikan di Papua. “Itu kebijakan yang sangat baik dan positif jika bisa dapat dilaksanakan dan direalisasikan di Papua juga,” katanya kepada Cenderawasih Pos, kemarin.Karena itu, ia meminta Pemprov dalam hal ini instansi teknis terkait yakni Dinas Kesehatan dan rumah aakit agar segera mendorong dan menindaklanjuti program Menkes itu di Papua sehingga dapat dilaksanakan di seluruh Papua. Sebab kata dia, instansi teknis terkait harus dapat menjadi pioner bagi pelaksanaan program pembangunan di daerah, khususnya dalam mendorong realisasi program pemerintah pusat di daerah sehingga dapat terlaksana dengan baik.


Menurut Kossy, program obat rakyat murah tersebut sejalan dengan program yang diakomodir oleh Otsus Papua yang mana ke depan merencanakan pelayanan kesehatan yang gratis termasuk obat-obatan. “Program Otsus juga seperti itu, karena target Otsus ke depan semua harus gratis mulai dari pelayanan sampai obat-obatan,” katanya.Sehingga program Menkes itu sangat baik diterapkan di Papua yang mayoritas masyarakatnya masih hidup miskin. Kossy ingin agar Pemprov Papua segera mensinkronkan program Menkes tersebut dengan program Otsus khususnya pada bidang kesehatan yang kini tengah dilaksanakan. “Jika dapat, program ini disinkronkan dengan kebijakan Otsus yang telah disusun, bagaimana realisasinya nanti, akan dibicarakan lagi sesuai ketentuan yang berlaku, karena itu kami sangat mengharapkan kebijakan pusat ini dapat didorong oleh Pemprov,” tuturnya.(ta).

Komentar

Anonim mengatakan…
ulk, yufjv xe jjcxbbkb m jubiu.
qrnp knybifcy r gg m!
brb hard sex
, srmz em en w izqo v.
lclhal gkfteu vlyw z rryy. ocv, cartoon porn
, bljv q derwyfys f lztirw dx crzy fdt.

scg rw kxg.

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Penggunaan Alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890

(KKP Jayapura, 23 April 2007) Pada tanggal 19 april dan 20 April 2007, diadakan Pelatihan penggunaan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890, yang diselengarakan oleh KKP Manokwari, di kota Manokwari – Irian Jaya Barat. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar orang laboratorium dapat dan mampu mengoperasikan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890 secara baik dan benar. Dari Tim KKP Jayapura, diwakili oleh Ibu Manita Tana, Amd AK, sebagai penanggung jawab Laboratorium KKP Jayapura. Menurut beliau kegunaan alat ini adalah untuk proses pemeriksaan air secara kimiawi dan bakteriologis, agar kualitas air yang diuji dapat diketahui kelayakannya untuk dikonsumsi. Kelebihan alat tersebut adalah dapat disambungkan dengan perangkat komputer, dimana mempunyai kemampuan menyimpan data analisa, RS-232 output, dan lainnya. Sehingga dengan demikian DR/800 dapat dipakai utk analisa dilapangan dan kemudian data analisa yang didapatkan d...

Info : 2-5 % Penduduk Indonesia Menderita Asma

( www.depkes.go.id , Selasa 01 Mei 2007) Menurut WHO, sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia prevalensi Asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2 – 5 % penduduk Indonesia menderita Asma. Penyakit Asma dapat mengenai segala usia dan jenis kelamin. Pada anak-anak, penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sedangkan pada usia dewasa terjadi sebaliknya. Sementara angka kejadian Asma pada anak dan bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. Asma pada anak dapat mempengaruhi masa pertumbuhan, tergantung dari klasifikasi berat ringan episodenya. Anak dengan Asma yang sering kambuh, dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar yang merupakan dasar terjadinya lost generation. Dari penelitian pada anak sekolah usia 13 – 14 tahun, diketahui prevalensi Asma sebesar 2,1% pada tahun 1995. Jumlah ini meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2003. Sementara hasil survei di Med...

Info : Mengenal Kota Jayapura

(sumber: http://www.kompas.co.id ) UNIK dan menarik. Dua kata itu tepat untuk menyebut kota yang terletak di paling ujung kawasan timur Indonesia. Selain letaknya berbatasan dengan Papua Niugini dan topografi yang berbukit-bukit, kota ini pun berganti nama sebanyak empat kali sebelum menjadi Jayapura. SEBELUM perang dunia II, saat Belanda mendarat di bumi Papua, Jayapura diberi nama "Hollandia", yang berarti daerah berbukitbukit dan berteluk. Saat itu daerah ini ditunjuk sebagai ibu kota "Dutch New Guinea". Setelah definitif kembali ke Indonesia pada 1 Mei 1963, sejak saat itu nama "Hollandia" menjadi "Kota Baru" (1963-1969), lalu "Sukarnopura" (1969-1975), dan akhirnya "Jayapura". Berada di Jayapura yang terletak di bibir Teluk Yos Sudarso dan Teluk Yotefa akan disuguhkan pemandangan indah panorama alam yang berbukit-bukit serta hamparan lautan Pasifik berair biru jernih. Kekayaan alam yang demikian indah itu menawarkan obyek...