Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

27 June 2008

Kuliah Lapangan Mahasiswa Kesling Poltekes di KKP Jayapura


Pada hari Senin tanggal 23 Juni 2008 Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura membimbing Mahasiswa Poltekes Jayapura, Jurusan Kesehatan Lingkungan mengadakan Praktek Kuliah Lapangan untuk mengidentifikasi tanda-tanda keberadaan tikus di alat angkut Kapal Laut yang sandar di Pelabuhan Laut Jayapura.

Selengkapnya kunjungi situs resmi kkp jayapura dengan klik : http://www.kkp-jayapura.com/ind/berita.php?ids=124&kel=1

25 June 2008

Depkes tidak Berdaya Tolak Namru-2


JAKARTA (MI): Departemen Kesehatan (Depkes) tidak berdaya menolak keberadaan laboratorium milik Angkatan Laut Amerika serikat (US Naval Medical Research Unit-2/Namru-2) di Indonesia. Kendati usulan draf kesepakatan terbaru dari Namru-2 dinilai tidak menguntungkan pihak Indonesia, Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari tidak bisa menolaknya. Pasalnya, penilaian tentang kesepakatan itu akan dibahas dalam rapat interdep yang terdiri dari Depkes, Departemen Pertahanan (Dephan), dan Departemen Luar Negeri (Deplu). Ketika ditanya soal isi usul draf Namru-2 yang baru, Menkes menolak menjawabnya. "Waduh, jangan tanya saya. Soal itu lebih ke arah politik jadi sudah masuk domain Deplu," jelasnya.

Lebih lengkap, klik : http://www.kkp-jayapura.com/ind/berita.php?ids=132&kel=2

PELATIHAN COMPUTER MANDIRI BAGI KARYAWAN KKP JAYAPURA


Sejak hari Jumat tanggal 20 Juni 2008 KKP Kelas 2 Jayapura melakukan pelatihan computer bagi seluruh karyawan KKP Jayapura yaitu bagi yang sama sekali belum mengenal komputer dan yang bagi karywan yang masih pada tahap pemula. Pelatihan meliputi penguasaan program Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Power Point, dan Internet. Pelatihan ini dilaksanakan selama 1 minggu, dan berakhir pada hari Jumat tanggal 27 Juni 2008. Maksud pelaksanaan pelatihan adalah untuk meningkatkan kompetensi staf KKP Jayapura dalam hal penguasaan program komputer guna menunjang kelancaran pekerjaan rutin. Pelatihan ini dilaksanakan dengan instruktur dari staf KKP Jayapura sendiri yaitu Sdr Dahlan Napitupulu, SKM sebagai koordinator, dan Sdr Rexy S, SE.

Selengkapnya kunjungi situs resmi kkp jayapura dengan klik :
http://www.kkp-jayapura.com/ind/berita.php?ids=123&kel=1

22 June 2008

Namru-2 : Martabat Bangsa Harus Tetap Ditegakkan


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diharapkan meninjau kembali kerja sama dengan Lembaga Riset Naval Medical Research Unit atau Namru-2 yang dikelola Angkatan Laut Amerika Serikat. Kepentingan bangsa harus diutamakan dan martabat bangsa pun harus ditegakkan.
”Kerja sama itu akan dilihat kembali. Apakah akan diratifikasi lagi atau tidak? Pemerintah tidak akan mengorbankan rakyatnya. Jangan sampai membuat keputusan yang merugikan bangsa,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Pertahanan Keamanan Irvan Edison dalam diskusi yang diselenggarakan Indonesia Club di Jakarta, Jumat (20/6).

19 June 2008

BERITA DUKA CITA UNTUK SELURUH KELUARGA BESAR KKP SE INDONESIA


Keluarga Besar Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura mengucapkan TURUT BERDUKA CITA YANG SEDALAM-DALAMNYA atas Telah Berpulangnya Ke Rahmatulloh Bpk. dr. H. HUSNI JAMARIN, M.Sc (Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang) pada tanggal 19 Juni 2008 di Rumah Sakit Awal Bros Batam. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran dalam menghadapinya. Amin Yaa Rabbol Alamiin

Depkes Operasikan Situs ASEAN+3 Emerging Infectious Diseases


Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) pagi ini di Gedung Depkes, meresmikan beroperasinya program tukar informasi tentang penyakit infeksi baru (emerging infectious disease) di negara-negara ASEAN ditambah Cina, Jepang dan Korea (ASEAN+3). Program berbasis jaringan internet ini akan dikelola oleh Depkes dengan dukungan Sekretariat ASEAN dan AUSAID.

18 June 2008

PELATIHAN PENGADAAN BARANG DAN JASA DIIKUTI STAF KKP JAYAPURA DAN KKP MERAUKE


Pada tahun 2008 hampir bisa dikatakan bahwa tidak ada pengadaan barang dan jasa pemerintah khususnya pada KKP seluruh Indonesia, kecuali pengadaan barang rutin, meskipun demikian semangat tidak boleh kendor, karena pengharapan di hari depan selalu ada dan menanti. Untuk itulah pada tgl 22-25 Mei 2008 KKP Kelas II Jayapura tetap bersemangat menyiapkan diri dengan mengikuti Pelatihan dan sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang diselenggarakan oleh Balai Diklat PU yang pada akhirnya diharapkan didapatkan tim KKP Jayapura yang terpadu dan telah bersertifikat nasional dalam hal pengadaan dan jasa pemerintah dari Bappenas.


16 June 2008

MENSANA INCORPORE SANO DI KKP KELAS II JAYAPURA


Sejak Jumat tanggal 6 Juni 2008, maka setiap haru Jumat ditetapkan menjadi hari wajib olah raga bagi semua staf KKP kecuali yang tugas piket baik di bandara maupun di pelabuhan laut. Kegiatan olah raga dimulai jam 7.00 pagi dengan kegiatan senam kesegaran jasmani yang ditutori 2 orang ibu dari Angkatan Laut. Meskipun awalnya kaku karena sebagia besar baru pertama kali ikut dengan berbagai variasi gerakan yang dipimpin oleh tutor, tapi pada jumat 13 Juni gerakan mulai rileks.


Lebih detail kegiatan yang dilakukan dan beberapa dokumen foto, klik alamat di bawah :

13 June 2008

Berita Duka dari Papua: Wafatnya dr Muhamad Haris Dr PTT Arso III Kab Kerom Krn Kecelakaan Lalu Lintas


Pada Hari Senin tanggal 9 Juni 2008 terjadi kecelakaan lalu lintas di kab Kerom Provinsi Papua dimana 1 bh truk dengan kecepatan tinggi menyenggol dan sekaligus menabrak pengendara sepeda motor yang tak lain adalah dokter Muhamad Haris dokter PTT di Puskesmas Arso III Kabupaten Kerom. Kecelakaan ini mengakibatkan tewasnya dokter Muh Haris yang sedianya menuju Dinkes Provinsi Jayapura. Sempat dilarikan ke RS Dian Harapan untuk mendapatkan perawatan namun perdarahan dari pangkal paha yang terlindas ban truk, mengakibatkan tidak tertolongnya nyawa dokter Haris. Sedianya Dr Muh Haris akan mengurus administrasi penyelesaian tugas dokter PTT yang tinggal 2 bulan lagi akan segera selesai, dan menurut informasi dokter Muh Haris juga akan segera melangsungkan pernikahan di Surabaya.

01 June 2008

Kegiatan BLOM (Pos Lintas Batas) RI-PNG di Keroom


Pemerintah Provinsi Papua, Badan Perbatasan dan Kerja Sama Daerah pada tangal 24-25 April 2008 menyelenggarakan kegiatan "Southern Border Liaison Officers Meeting" (BLOM) antar Negara Republik Indonesia dengan Negara PNG di Aula Kantor Bupati Keerom Arso, Jayapura.

KKP Jayapura Ikut Pelatihan Pendektesian Dokumen Palsu (Pasport)


KKP Jayapura ikut dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Departemen Hukum dan HAM RI, Kantor Wilayah Provinsi Papua, Kantor Imigrasi Kelas I Jayapura. Sesuai dengan kesepakatan Dirjen Imigrasi (Direktur Lintas Batas dan Kerja Sama Luar Negeri) dengan Australia Embassy (Department of Imigration and Citizenship) ....

14 May 2008

Pemberitahuan Launching Situs KKP Jayapura Yang Baru..


SITUS KKP JAYAPURAKunjungi Situs KKP Jayapura Sebagai Sarana Komunikasi Dgn KKP Jayapura
KKP Jayapura meluncurkan situs baru dengan nama domain www.kkp-jayapura.com. Situs ini merupakan kelanjutan situs kkp jayapura sebelumnya yang ada pada blogspot.com. Dengan peluncuran situs baru ini diharapkan penampilan berita dari KKP Jayapura dapat lebih menarik. Dibuat dalam 2 versi bahasa (Indonesia dan Inggris) maksudnya adalah agar bisa dimengerti oleh masyarakat internasional. Disamping itu sebagai sarana bagai staf KKP Jayapura untuk belajar English dalam menyampaikan berita/kegiatan program.Kunjungi kami dan mohon cantumkan saran masukan anda di buku tamu. Tks.

01 May 2008

Video : Profik KKP Jayapura

07 March 2008

Rapat Koordinasi Pimpinan Karantina (KKP, Tumbuhan, Hewan, dan Ikan)


Hari Senin tanggal 03 Maret 2008, dilaksanakan Rapat Koordinasi Pimpinan Kantor Karantina. Rapat ini berlangsung di ruangan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Jayapura dengan peserta rapat terdiri dari :
1. Kepala KKP Jayapura (Junghans Sitorus, SKM. M.Kes)
2. Kepala Karantina Tumbuhan (David Daud Suweny, SP)
3. Kepala Karantina Hewan (Drh. A.K. Jailani)
4. Kepala Karantina Ikan (Drs. Nurhaidin)

Silver Whisper Cruiser tiba di Jayapura


Pelabuhan Laut Jayapura pada hari senin tanggal 18 Februari 2008 disinggahi kapal pesiar SILVER WHISPER berbendara Bahamas. Kapal tersebut datang dari pelabuhan Vanimo Papua New Guinea. Selanjutnya melangsungkan rute pelayaran menuju Yap Island (United States of Micronesia). Kapal ini diawaki 277 ABK dan mengangkut penumpang 337 orang.

Semakin dikenalnya Kota Jayapura dalam tujuan internasional traveling menuntut kesiapan KKP Jayapura sesuai dengan tupoksinya dalam melaksanakan kekarantinaan sesuai dengan tuntutan IHR 2005. Berita selengkapnya klik : http://kkpjayapuradoc.blogspot.com/2008/03/pelabuhan-laut-jayapura-pada-hari-senin.html

23 February 2008

FK-UNCEN MENGIKUTI KULIAH DI KKP JAYAPURA

Fakultas Kedokteran (FK) UNCEN Angkatan Ke-2 Semester 9 pada tanggal 20-21 Feb 2008 mengkuti kuliah mengenai Kekarantinaan di KKP Jayapura. Matakuliah ini merupakan bagian dari Matakuliah Kedokteran Komunitas. Matakuliah ini dilaksanakan setelah Kunjungan Prof Dr. Yoce Umbo ke KKP Jayapura sebanyak 2 kali untuk penjajagan awal.
Penerimaan oleh Ka KKP Jayapura
Pada hari pertama dilaksanakan di dalam gedung berupa penyambutan dan penyampaian materi oleh Kepala Kantor KKP Jayapura (Junghans Sitorus, SKM, M.Kes), Pelaksanaan Kekarantinaan (Sitti Nuriah, SSi, APt), Pelaksanaan Kegiatan PRL (Nurdin, SKM), serta Pelaksanaan Kegiatan Klinik di KKP Jayapura (Dr. Wahyu Irianingsih). Selasai penyampaian materi pada hari pertama ini juga dilakukan kunjungan lapangan di sekitar Pelabuhan Laut Jayapura untuk melihat dari dekat pelaksanaan tugas KKP.


Mahasiswa FK-UNCEN Ak-2 Sm-9 ke KKP Jayapura






Pada hari kedua dilaksanakan kunjungan lapangan ke Wilker Bandara Sentani dan Wilker Pos Lintas Batas (PLB) Skouw.

DIRJEN PP-PL BERSAMA PIMPINAN DAN STAF KKP JAYAPURA


Pada tanggal 16-17 Feb 2008 Dirjen PP-PL (Dr. I Nyoman Kandun, MPH) ke Jayapura dalam mewakili Menkes RI untuk mengikuti Raker para Bupati se Provinsi Papua dan Papua Barat Menkes RI. Setelah mengikuti Rakerda malam hari diisi dengan ramah tamah dengan Pimpinan dan para Staf KKP Jayapura.

RAPAT KONSULTASI HIV AIDS KPA PROVINSI JAYAPURA DAN STAKEHOLDERS TERKAIT


Tujuan Acara:

Peningkatan akses penyebarluasan informasi HIV Aids ke masyarakat melalui pintu-pintu masuk (bandara, pelabuhan, pos lintas batas darat) serta melalui alat angkut.
Peserta : KPA Provinsi Papua serta seluruh stake holders HIV di Papua dan Papua Barat




Tempat : Aula Dharma Wanita RSU Dok-2 Jayapura

Waktu : Kamis, 21 Feb 2008


Hasil Kesepakatan :


  1. Promosi HIV/Aids akan segera dilaksanakan di port maupun di alat angkut baik darat, laut, maupun udara disesuaikan dengan keadaan masing-masing wilayah dan jenis alat angkut.

  2. Dinas Perhubungan dan jajarannya agar segera membuat edaran agar di setiap terminal, pelabuhan dan bandara di seluruh wilayah Provinsi Papua dapat dilaksanakan sosialisasi HIV

  3. Segera dilakukan pertemuan yang lebih teknis untuk perencanaan operasionalisasi kebijakan ini.

Peserta Yang Hadir :



Ketua KPA Provinsi, Sekretaris KPA Provinsi, Ka Dinas Perhubungan, Wakil Walikota Jayapura, Kepala KKP Jayapura, FHI Papua

19 February 2008

KKP Jayapura Kerjasama dengan Lintas Sektor KPA Prop Papua utk Sosialisasi Kondom di Kapal Pelni dan di Bandara Sentani

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua mulai 9 s/d 18 Februari 2008 mendatang, menggelar Pekan Kondom Papua (PKP) 2008. Penyuluhan HIV-AIDS dan sosialisasi kondom serta pelicin akan dilakukan di beberapa tempat strategis di Jayapura, seperti Terminal Kota Jayapura, Pasar Ampera, Terminal PTC Entrop, serta Terminal dan Pasar Youtefa Jayapura. Acara yang diikuti dengan pemutaran film dan diskusi tentang HIV-AIDS dengan masyarakat umum ini akan dilakukan pula di Bandara Sentani, Pasar Pharaa dan Terminal Sentani, serta di atas Kapal PT. Pelni yang melintasirute strategis tempat-tempat di Papua. Tim penyuluh HIV-AIDS dari LSM Peduli AIDS serta staf KPA Provinsi Papua akan melakukan perjalanan dengan penumpang Kapal PT. Pelni dari Jayapura ke Manokwari PP sekaligus memberikan penyuluhan HIV-AIDS serta sosialisasi kondom dan pelicin bagi penumpang dan awak kapal. Menurut Ketua KPA Papua, Drh. Constant Karma, tujuan kampanye ini tidak saja untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di Papua mengenai kondom dan pelicin namun juga membangkitkan kesadaran kolektif maupun individu untuk bisa mengadopsi perilaku seksual yang lebih aman demi mencegah penularan IMS (infeksi menular seksual) sebagai pintu masuk penularan HIV.
Selengkapnya : http://www.papua.go.id/berita_det.php/id/1673

18 February 2008

Kabupaten Jayapura Patut Jadi Percontohan Dalam Hal Penanggulangan HIV/AIDS

(www.cenderawasihpos.com, 18-02-2008)
SENTANI-Dari hasil pemantauan dan evaluasi Badan Penasehat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional, terungkap bahwa Kabupaten Jayapura patut dijadikan sebagai kabupaten percontohan dalam penanggunangan penyakit HIV/AIDS.
Hal ini disampaikan Ketua Badan Penasehat KPA Nasional dr Saryadi Gunawan saat ditemui di Kampung Yokiwa, Ahad (17/2)."Kami melihat pak Bupati aktif dalam penanggulangan penyakit HIV-AIDS di Kabupaten Jayapura dan selama ini "ungkap Suryadi.
Alasan mengapa bisa dijadikan percontohan karena Kabupaten Jayapura lebih aktif mensosialisasikan serta memberikan protect dengan perlakuan pemberian kondom pada tempat yang memang seharusnya diberikan.

Suryadi juga mengatakan tingkat penyebaran penyakit yang belum memiliki obat paten ini khusus di Papua sudah mencapai tingkat yang patut diwaspadai mengingat dengan jumlah jiwa yang tidak sebanding dengan kota besar lainnya, tapi penyebarannya dikatakan sangat cepat, ini karena pola masyarakat dalam melakukan hubungan seks pada tingkat beresiko cukup tinggi.
Suryadi juga meminta kepada kepala-kepala daerah untuk berfikir bahwa masalah AIDS adalah masalah Papua dan harus ada kesadaran untuk bersama menanggulanginya.

"Pemerintah harus bekerjasama dengan pihak gereja atau masjid untuk selalu mengingatkan masyarakat akan resiko HIV/AIDS. Juga meminta dinas kesehatan untuk bisa melakukan pendeteksian sejak dini serta aktif memberikan sosialisasi," pintanya.(ade)

08 February 2008

Menkes Luncurkan Buku Saatnya Dunia Berubah

(www.menkes.go.id, 08-02-2008)
Praktek virus sharing yang sudah berlaku lebih dari 50 tahun, ternyata banyak merugikan negara miskin dan negara berkembang asal virus. Sementara perusahan vaksin yang dimiliki negara maju dengan mudahnya mengambil virus tanpa seijin pemilik dan mengembangkannya menjadi vaksin dan produk diagnostik lainnya kemudian menjualnya ke negara miskin dan berkembang dengan harga yang sangat mahal.

Hal ini terkuak ketika di Indonesia ditemukan kasus pertama virus Flu Burung(Avian Influenza =AI) pada manusia pertengahan tahun 2005, dimana untuk penentuan diagnosis Indonesia diwajibkan mengirim sampel virus ke WHO Collaborating Center di Hongkong. Hal ini berlangsung hingga Agustus 2006. Tetapi tanpa sepengetahuan Indonesia, sampel virus tersebut diberikan ke perusahaan pembuat vaksin di negara maju.

Maka sejak itu, Menkes memutuskan untuk memeriksa spesimen Flu Burung cukup dilakukan 2 laboratorium di dalam negeri yakni Laboratorium Badan Litbangkes dan Laboratorium Eijkman. Hal ini sejalan dengan kemampuan yang dimiliki laboratorium Indonesia untuk memeriksa virus H5N1, yang terbukti selama kurang lebih 1 tahun hasilnya selalu sama dengan laboratorium AI di Hongkong. Tetapi Indonesia tetap membuka akses bagi para peneliti dunia dengan menempatkan data AI pada Gen Bank (public domain). “Demi kepentingan umat manusia, pemerintah Indonesia menyatakan bahwa data genom pada virus Flu Burung bisa diakses semua orang,” tegas Menkes saat itu (10/8/06).

Majalah The Economist menulis, “Siti Fadilah Supari memulai suatu revolusi yang mungkin menyelamatkan dunia dari dampak buruk penyakit pandemi. Hal ini terucap karena Menteri Kesehatan Indonesia telah memilih senjata yang terbukti lebih berguna daripada vaksin terbaik dunia saat ini dalam menanggulangi ancaman virus Flu Burung: transpatansi.”

Berbekal dari pengalaman itulah, Menkes Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) tergerak hatinya untuk mengubah sistem virus sharing yang sangat merugikan negara berkembang tersebut dengan sitem yang lebih transparan, adil, dan setara. Ide tersebut kemudian terus diperjuangkan menjadi usulan Indonesia pada Sidang Majelis Kesehatan Dunia (WHA) di Jenewa Swiss. Pada akhir sidang, usulan Indonesia disepakati dan disahkan menjadi Resolusi WHA yang harus dipatuhi semua negara anggota.

Perjuangan Menkes dalam mewujudkan ide tersebut dituangkan dalam sebuah buku berjudul Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung. Buku ini dipenuhi rincian menarik tentang bagaimana Siti Fadilah Supari mulai tertarik ke dalam lingkaran pergulatan pertukaran virus sehingga kemudian maju menghadapi berbagai intrik dan tantangan yang berkaitan dengan pertukaran virus H5N1. Pergerakan ini kemudian ternyata menguak ketidakadilan mekanisme pertukaran virus yang telah berjalan selama 50 tahun, di mana negara-negara yang menyumbangkan virusnya tidak dapat meminta hasil penelitian dan tidak dapat mengetahui apa yang terjadi dengan virus yang dikirimkannya. Di dalam buku ini, pembaca dapat mengerti alasan di balik keputusan-keputusan, ide-ide serta alternatif yang dikemukakan Menteri Kesehatan ini demi memperjuangkan hak memperoleh perlindungan dari ancaman virus bagi rakyat Indonesia.

Melalui buku setebal 182 halaman inilah, Menkes mengharapkan dukungan rakyat untuk bersama-sama menyuarakan kepentingan masyarakat Indonesia ke seluruh warga dunia karena perjuangan belum selesai. Siti Fadilah Supari akan terus berjuang hingga tercipta pertukaran virus (virus sharing) yang adil, transparan, dan setara. Dalam kata pembukanya, Menkes menyampaikan maksud bahwa kiranya buku ini menjadi referensi bagi peneliti, praktisi, dan siapapun yang berusaha memperjuangkan, menegakkan martabat dan kedaulatan negara-negara berkembang agar setara dengan negara-negara maju.

Peluncuran buku karangan Menkes wanita pertama di Indonesia ini digelar di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu malam (6/1/2008). Acara ini dihadiri berbagai kalangan, diantaranya para menteri Kabinet Indonesia Bersatu, para anggota lembaga tinggi negara (DPR, DPD), para duta besar negara sahabat, para direktur rumah sakit, para direktur BUMN, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah, anggota Organisasi Profesi, para petinggi akademis dari perguruan tinggi, serta para pejabat di dalam Departemen Kesehatan sendiri.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon 021-52907417, nomor faksimili 021-52907421 dan 52960661, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

07 January 2008

Pencegahan Demam Berdarah di Kota Jayapura

Penyemprotan dengan mesin ULV didaerah Ruko Pacifik Jayapura beberapa waktu yang lalu

Dalam rangka pencegahan menyebarnya penyakit demam berdarah di Jayapura dan sekitarnya, KKP Jayapura dari seksi Pengendalian Resiko Lingkungan melakukan kegiatan penyemprotan diseputar daerah kota Jayapura. Penyemprotan ini dilakukan dengan menggunakan mesin ULV yang diangkut oleh mobil sehingga memudahkan operasional.

Daerah seputar Kantor Gubernur Propinsi Papua yang terletak di dok 2 bawah juga dilakukan penyemprotan pencegahan DBD oleh Tim KKP Jayapura

06 January 2008

Jayapura : Dinkes Akan Programkan Peningkatan Gizi

(www.cenderawasihpos.com, 05 Januari 2008)
JAYAPURA-Terkait arahan Gubernur Provinsi Papua Barnabas Suebu tentang peningkatan gizi, di mana kondisi gizi yang dialami sebagian besar masyarakat Papua sangat memperihatinkan, maka Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua dr Bagus Sukaswara akan melakukan program kerja yang berhubungan dengan peningkatan gizi tersebut.Dikatakan, pihaknya akan menindaklanjuti arahan itu mengingat kondisi masyarakat Papua memang masih banyak yang hidup dengan gizi yang masih memperihatinkan."Sebagian besar masyarakat Papua hanya mengkomsumsi gizi tunggal, seperti mengkonsumsi ubi/ketela, yang mana dengan hanya mengkonsumsi makanan tersebut kebutuhan gizi tidak terpenuhi,"ujarnya kepada Cenderawasih Pos setelah menghadiri acara penyerahan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) dan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) 2008, di Sasana Krida Kantor Gubernur Provinsi Papua, Jumat (4/1).

Diungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan gizi, tidak hanya mengkonsumsi satu jenis makanan saja, melainkan harus mendapatkan makanan tambahan seperti lemak, protein dan lain-lain."Oleh karena itu, untuk meningkatkan gizi masyarakat, pihaknya akan memberikan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan, dimana untuk memenuhi kebutuhan gizi di daerah-daerah tidak sama, seperti di daerah Pegunungan dan daerah Pesisir Pantai pemenuhan kebutuhan gizi tidak sama,"ujarnya.Dikatakannya, untuk itu pihaknya melakukan penelitian tentang produk yang cocok digunakan oleh di masing-masing daerah tersebut, dengan menggunakan bahan utama makanan dari ketela/ubi dengan memberikan tambahan beberapa jenis bahan makanan yang diperlukan terutama pemenuhan kebutuhan gizi bagi wanita hamil dan Balita."Saya harapkan adanya partisipasi dari semua pihak atau instansi seperti dinas perikanan, dinas perindustrian dan instansi lainnya karena ini merupakan tanggung jawab bersama, dimana untuk menghasilkan suatu produk yang dibutuhkan perlu adanya kerja sama yang baik di antara instansi terkait,"tandasnya. (cr-145)

04 January 2008

Di Biak, IRT Terbanyak Mengidap HIV/AIDS, Data Dinas Kesehatan Sampai 31 Desember 2007

(www.cenderawasihpos.com , 03-01-2007)
BIAK-Memprihatinkan. Begitulah kondisi penyebaran penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Biak Numfor. Bagaimana tidak, hingga dengan 31 Desember 2008 tercatat 385 kasus, atau naik 10 kasus dari bulan sebelumnya. Dari total kasus itu, 51 adalah kasus HIV dan 334 kasus AIDS.Parahnya lagi, dari 10 kasus yang ditermukan pada Desember 2008 itu terdapat 5 orang ibu rumah tangga (IRT) dan 2 orang PNS, wiraswasta 1 orang, buruh kasar 1 orang dan tani 1 orang.Kalau dilihat dari sisi komulatif pekerjaan secara keseruluhan kasus HIV/AIDS di Biak Numfor, IRT yang mendominasi dengan jumlah kasus 117 orang. Selanjutnya disusul petani dengan jumlah kasus 64 orang, yang tidak memiliki pekerjaan 47 orang, siswa/mahasiswa 35 orang, PSK/PSJ sebanyak 21 orang, swasta 21 orang, sedangkan yang bekerja dibidang lain-lainnya rata-rata dibawa 20 kasus.

“ Kalau dilihat dari cara penularannya, hampir semuanya melalui hubungan seks. Sedangkan IRT yang dominan terinfeksi, itu kemungkinannya tertular dari sang suami yang melakukan hubungan seks beresiko (bukan dengan pasangannya),” kata Survelans HIV/AIDS Dinas Kesehatan Biak Numfor, Ruslan, S.Sos, S.KM, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (31/12).Jumlah sebanyak itu sebenarnya masih jauh lebih besar jika mengacu pada teori gunung es. Dimana, gunung es di permukaan laut yang kelihatan sangat sedikit, sementara tidak kelihatan jauh lebih besar lagi.Kondisi penyakit yang mematikan ini memang sangat memprihatinkan dan perlu mendapat perhatian dari semua komponen. Pasalnya penyakit yang satu ini belum ada obatnya, sementara kasusnya dari waktu ke waktu terus meningkat.

Menurut Ruslan ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian sebagai resep pencegahan. Antara lain, jangan berhubungan seks bagi yang belum menikah (puasa seks), upayakan jangan berganti-ganti pasangan terutama pada kelompok resiko tinggi dan orang yang belum dikenal (belajar setia pada pasangan). “Selain itu bagi kelompok yang beresiko tinggi, hendaknya menggunakan kondom setiap melakukan hubungan seks dengan orang lain dan bila mengidap infeksi menular seksual (IMS), jangan sekali-kali melakukanm hubungan seks dengan siapapun,” imbuhnya. (ito)

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3
Staf KKP Kelas II Jayapura Photo Bersama Setelah Kegiatan