Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

30 March 2009

TURUT BERDUKA CITA : atas meninggalnya BAPAK SUPARI

Kepala Kantor, Staf beserta seluruh Keluarga Besar Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura mengucapkan TURUT BERDUKA CITA atas meninggalnya BAPAK SUPARI, suami dari Ibu SITI FADILLAH SUPARI, Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Semoga Arwah Almarhum mendapat tempat terbaik disisi ALLAH SWT, diampuni semua dosanya dan diterima amal ibadahnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan dan kekuatan iman dari ALLAH SWT. Amiiin.

27 March 2009

Evakuasi Korban dari Kapal MV. OGNA

Kapal MV. OGNA yang melakukan perjalanan dari Australia menuju Korea Selatan

(KKP Kelas II Jayapura, 27-03-2009)
Pada hari Selasa tanggal 24 Maret 2009 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura Jam 14.00 WIT mendapatkan laporan dan informasi dari Badan SAR Papua bahwa ada permintaan emergency darurat dari MV. Ogna berawak 23 orang yang sedang melakukan perjalanan dari Australia menuju Korea Selatan. Setelah berkoordinasi dengan pihak Adpel Jayapura dan Badan SAR Papua, Tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura bersama dengan Tim dari Badan SAR dan Adpel Jayapura melakukan proses evakuasi.
Tim Evakuasi dari KKP Kelas II Jayapura

Jam 14.45 WIT tim evakuasi bergerak menuju MV. Ogna yang berjarak sekitar 6 mil dari dermaga KPLP Jayapura. Jarak tempuh perjalanan yang jauh ini memakan waktu 1 jam 30 menit untuk sampai ke MV. Ogna. Proses dialog yang dibantu oleh staf dari KKP Kelas II Jayapura sebagai penterjemah antara awak kapal dengan tim evakuasi memakan waktu cukup lama dimana awak kapal menjelaskan apa yang terjadi.

Dari hasil penjelasan awak kapal MV. Ogna bahwa kapten kapal MV.Ogna telah meninggal dan saat ini masih menunggu persetujuan dari Manila, Philipina tempat perusahaan mereka bekerja apakah jenazah kapten mereka diserahkan kepada tim evakuasi atau tidak. Setelah melakukan koordinasi antara kantor di Manila, Philipina dan Kedutaan Philipina dan agen kapal di Jakarta dan mendapatkan kepastian jenazah dapat dibawa maka dengan segera tim evakuasi bergerak cepat melakukan proses evakuasi jenazah.

Proses evakuasi jenazah dari Kapal MV. OGNA

Kapten yang meninggal tersebut bernama CAPT. LUSTRICIMO R. RAMIREZ, Kebangsaan PHILIPPINES, No.Passpor: TT0871954, Umur 49 Tahun, Pekerjaan sebagai Kapten MV. OGNA Berbendera NORWEGIA. Dari informasi awak kapal dan Kapten MV. Ogna yang baru ditunjuk yang bernama ANDRES A. ADORNADO, bahwa korban mengalami sesak napas sejak tanggal 21 Maret 2009 dan hanya dibantu dengan oksigen yang tersedia di kapal.

Sekitar Jam 16.00 WIT tim evakuasi berhasil mengevakuasi jenazah dan memindahkan jenazah ke kapal boat milik KPLP, bertolak kembali menuju dermaga KPLP. Setibanya di dermaga KPLP pada jam 19.00 WIT jenazah langsung dibawa ke ruang jenazah RSUD Dok II Jayapura untuk dilakukan otopsi (AM)

Tim Evakuasiyang terdiri dari Adpel Pelabuhan Jayapura, Badan SAR Papua dan KKP Kelas II Jayapura

Video : Proses Evakuasi Korban dari Kapal MV.Ogna

Klik disini apabila video tidak tampil

18 March 2009

Jayapura : Musibah Tanah Longsor di Wilayah Pelabuhan Laut dan Wilayah Angkasa

(KKP Kelas II Jayapura, 18-03-2009)
Telah terjadi tanah longsor pagi ini tanggal 18 Maret 2009 di dua wilayah di Jayapura. Wilayah tersebut adalah Wilayah Angkasa dan Wilayah Pelabuhan Laut Jayapura. Pada musibah longsor ini merenggut nyawa sebanyak empat orang. Dua kakak beradik, Frits dan Melinda Mote tewas seketika saat tanah menimpa rumah mereka. Sedangkan dua korban lainnya adalah Ibu dan anak berusia 3 tahun didaerah pelabuhan laut Jayapura.

Salah satu Tupoksi Seksi UKLW yaitu Pelayanan Kegawat-daruratan yang diantaranya gawat darurat yang terjadi akibat bencana alam. Pada musibah yang terjadi pagi tadi staf KKP Kelas II Jayapura langsung memberikan bantuan dengan menyiagakan 1 unit ambulance dan bersama-sama dengan TNI, POLRI, Dephub dan Dinas Kesehatan Provinsi Papua, serta masyarakat sekitar melakukan proses penggalian dan pencarian korban.

Kurang lebih 6 jam penggalian akhirnya korban yaitu seorang Ibu berhasil ditemukan pada pukul 11.30 siang, dan KKP Kelas II Jayapura berkoordinasi dengan Tim 118 Dinas Kesehatan Provinsi Papua agar korban segera dibawa ke RS Umum Dok II. Setengah jam kemudian korban si anak berhasil ditemukan dan langsung dievakuasi dengan menggunakan mobil ambulance KKP Kelas II Jayapura menuju Kamar Mayat RS Umum Dok II Jayapura.(am)

16 March 2009

Aktivitas Fisik dan Diet Seimbang Mencegah Kanker

(www.depkes.go.id, 16-03-2009)
Hari Minggu, 15 Maret 2009 Menkes Dr. dr. Siti Fadillah Supari, Sp JP(K) membuka sepeda gembira (fun bike) untk anak-anak usia sekolah (SD, SMP, dan SMA) dan undangan lain berjumlah 1.000 orang. Kegiatan dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia 2009 dengan tema “Ayo aktif bergerak, bermain dan makan makanan bergizi untuk mencegah kanker”. Sepeda gembira dimulai dari halaman Depkes Jl. HR Rasuna Said Kuningan-Jakarta-Jl. Prof Satrio-Mega Kuningan-Jl. Denpasar dan kembali ke Depkes.

Acara ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Februari. Sebelumnya, pada tanggal 18 Februari 2009 dilaksanakan juga seminar bagi anak-anak SD dan SMP untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat untuk mencegah kanker di Aula Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Kuningan - Jakarta.

Peringatan Hari Kanker Sedunia dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di seluruh dunia untuk melakukan berbagai upaya pengendalian kanker, untuk meminimalisasi angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kanker di seluruh dunia yang semakin meningkat.

Menkes dalam sambutan yang dibacakan oleh Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes RI menyatakan kanker merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti, tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor risiko, seperti merokok, diet yang tidak sehat, faktor lingkungan, obesitas, kurang aktivitas fisik, dan stress.

Berdasarkan estimasi WHO, faktor obesitas dan kurang aktivitas fisik menyumbangkan 30% risiko terjadinya penyakit kanker. Saat ini, 1,6 miliar orang dewasa di seluruh dunia mengalami berat badan berlebih (overweight), dan sekurang-kurangnya 400 juta diantaranya mengalami obesitas. Pada tahun 2015, 2,3 miliar orang dewasa akan mengalami overweight dan 700 juta di antaranya obesitas.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi nasional obesitas umum pada penduduk berusia ≥ 15 tahun adalah 10,3%, dengan prevalensi pada laki-laki 13,9%, sedangkan pada perempuan 23,8%. Sedangkan prevalensi berat badan berlebih anak-anak usia 6-14 tahun pada laki-laki 9,5% dan pada perempuan 6,4%, yang hampir sama dengan estimasi WHO sebesar 10% pada anak usia 5-17 tahun.

Menkes mengatakan bahwa, berdasarkan SKRT tahun 2001 penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor 5 di Indonesia setelah penyakit kardiovaskuler, infeksi pernafasan dan pencernaan. Dengan peningkatan kasus kematian penyakit kanker dari 3,4 % pada tahun 1980 menjadi 6 % pada tahun 2001. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi tumor di Indonesia adalah 4,3 per 1.000 penduduk, dan kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal, dan Diabetes Mellitus, ujar Menkes (11,07%), kanker hati dan saluran empedu intrahepatik (8,12%), Limfoma non Hodgkin (6,77%), dan Leukimia (5,93%). Leukimia merupakan kanker yang sering terjadi pada anak.

Sementara itu berdasarkan data registrasi kanker berbasis rumah sakit di DKI Jakarta tahun 2005, kanker pada anak usia 0-17 tahun terbanyak adalah leukemia (33,7%), neuroblastoma (7%), retinoblastoma (5,3%), osteosarcoma (4,8%), dan Lyphoma Non Hodgkin (4,8%). Kanker pada anak merupakan 4,9% dari kanker pada semua usia. Kanker pada anak lebih banyak menyerang laki-laki (53,5%) daripada perempuan (46,5%), kata Menkes.

Upaya pengendalian penyakit kanker di Indonesia telah banyak dilaksanakan oleh Depkes dan pihak-pihak lain di luar pemerintah, seperti Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP), Proyek Female Cancer Control (FcP), Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), Yayasan Kasih Kanker Anak Indonesia (YKAKI), dan lain-lain.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52921669, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

13 March 2009

Video : Evaluasi Program 2008 dan Perencanaan 2009 KKP Kelas II Jayapura

Evaluasi Program 2008 dan Perencanaan Program 2009

Pembicara dari KKP Kelas II Jayapura sedang mempresentasikan
hasil-hasil kegiatan selama tahun 2008

(KKP Kelas II Jayapura, 13-03-2009)
Sesuai dengan KepMenKes 356 tahun 2008 Kantor Kesehatan Pelabuhan mempunyai tupoksi melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara.

Dalam rangka meningkatkan percepatan kegiatan dimaksud, KKP melaksanakan berbagai kegiatan pengamatan penyakit, pengendalian risiko lingkungan, dan pemberantasan vector dengan dukungan penyelenggaraan administrasi teknis dan kepegawaian oleh bagian Tata Usaha.


Para undangan peserta acara kegiatan

Para undangan peserta acara kegiatan

Pada tanggal 11 dan 12 Maret 2009 KKP Kelas II Jayapura mengadakan kegiatan pertemuan dengan para pihak dan mitra terkait dimana membahas Evaluasi Program 2008 dan Perencanaan Program 2009.

Evaluasi program tahun 2008 dimaksudkan untuk mengukur pencapaian kinerja yang telah di capai, mengetahui hambatan dan permasalahan yang dihadapi, serta sebagai input dalam peningkatan kinerja yang akan ditetapkan dalam dokumen perencanaan tahun 2009.

Pada pembahasan kegiatan tersebut didapatkan beberapa kendala dalam rangka pelaksanaan tupoksi KKP Kelas II Jayapura diantaranya :
  • Kurangnya tenaga sehingga belum semua pelabuhan yang ada di wilayah kerja KKP Kelas II Jayapura dapat dilaksanakan tugas kekarantinaan,
  • Belum optimalnya luas bangunan kantor induk bila dibandingkan dengan jumlah tenaga yang ada.
Kegiatan yang berlangsung 2 hari ini dilaksanakan di Hotel Relat Indah pada hari pertama dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura pada hari kedua. (am)


Panitia foto bareng sesuai acara kegiatan

12 March 2009

Pelayanan Kesehatan yang Optimal Harus Diwujudkan, Pesan Bupati Habel Pada Raker Kesehatan di Hotel Sentani

(www.cenderawasihpos.com)
SENTANI - Bupati Jayapura Habel M Suwae, S.Sos, MM mengungkapkan, dalam pembangunan kesehatan berbagai upaya telah dilaksanakan mulai dari pengalokasian dana, pemenuhan tenaga yang cukup dan penyediaan sarana dan prasarana kesehatan. Semua ini dilakukan demi tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal di semua wilayah pembangunan di Kabupaten Jayapura.

"Kesehatan merupakan hak dasar setiap manusia. Mengoptimalkan pelayanan kesehatan merupakan upaya yang dilakukan agar setiap individu, keluarga dan masyarakat memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya dan pemerintah bertanggung jawab untuk mengatur agar masyarakat dapat terpenuhi hak dasarnya itu,"ungkap Bupati Habel dalam sambutannya saat membuka kegiatan Rapat Kerja Kesehatan di Hotel Sentani Indah, Rabu (11/3) lalu.

Disadari bahwa upaya kesehatan meliputi health service delivery (pelayanan kesehatan) dan capacity building atau pembangunan kesehatan, tenaga dan prasarana kesehatan telah dilaksanakan, namun disadari bahwa hasil optimal yang diharapkan belum dicapai. Untuk itu, sebagaimana tema rapat kerja kesehatan, 'Melalui Program Jaminan Kesehatan Masyarakat, Kita Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Secara Merata dan Terjangkau di Kabupaten Jayapura Menuju Mayarakat Sehat Negara Kuat", Bupati Habel mengatakan perlu dikaji kembali perjalanan panjang selama ini, agar kekeliruan yang terjadi dapat dilakukan koreksi.
"Perlu saya sampaikan agar kita bersama memperhatikan program jaminan kesehatan masyarakat yang merupakan bentuk perhatian kepada masyarakat miskin, kepada instansi yang terkait, perlu memberikan perhatian khusus terhadap program ini."tandasnya.

Dengan adanya dukungan dari Depkes RI, telah diluncurkan program Percepatan Pembangunan Kesehatan di Tanah Papua (P2KTP) dikenal juga dengan Mobile Klinik, sehingga pelayanan kesehatan dasar didekatkan kepada masyarakat kita di daerah sulit dan terpencil, sehingga hak-hak dasar masyarakat terhadap pelayanan kesehatan bisa terpenuhi. Untuk dapat mengoptimalkan pelayanan kesehatan tersebut, Dinas Kesehatan harus mempunyai komitmen membantu pemerintah Kabupaten dalam segi teknis pelaksanaan pelayanan melalui perencanaan yang tepat dan bermutu.

"Saya harapkan aparat Dinas Kesehatan agar bersungguh-sungguh meningkatkan kinerja sehingga apa yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik untuk mencapai sasaran dengan indicator yang telah ditetapkan."ujarnya. (tri)

05 March 2009

Foto : Apel Pagi di Kantor KKP Kelas II Jayapura

Pagi ini tanggal 05 Maret 2009 seperti hari-hari sebelumnya dilakukan apel pagi rutin oleh staf KKP Kelas II Jayapura ditempat halaman depan kantor. Tepat pukul 08 pagi WIT apel pagi berlangsung penuh khidmat dan bersemangat. (Foto : Dok. KKP Jayapura)


Apel pagi kali ini dipimpin oleh Kasubbag TU, Hanna Tita Baturante, SE memberikan arahan-arahan singkat kepada staf KKP Kelas II Jayapura dalam menjalankan tupoksi KKP. (Foto : Dok. KKP Jayapura)

04 March 2009

Waspadai Kusta Sedini Mungkin !

(www.kompas.com, 03-03-2009)
JAKARTA, SELASA - Bila Anda menemukan bulatan putih seperti panu di bagian tubuh tertentu, tidak gatal, tidak sakit bila ditusuk, segera waspadai. Kemungkinan besar Anda menderita kusta.

Dr. JP Handoko Soewarno dari Rumah Sakit Sitanala, Tangerang menganjurkan agar mereka yang menemukan gejala ini segera berobat ke dokter.

"Gejala-gejala awal warna putih, bila di tusuk jarum, di bakar tanpa rasa. Maka waspadalah, kemungkinan ini adalah Kusta. Segera lakukan pengobatan dini," papar Handoko di Galeri Nasional, Jakarta, Selasa (3/3).

Langkah pertama yang sebaiknya dilakukan, segera periksa ke puskesmas atau rumah sakit. Dokter akan memastikan apakah ini kusta kering atau basah. Apabila tergolong basah, penderita wajib mengonsumsi obat MDT (Multy Drug Therapi) selama 12 bulan. Sebaliknya, untuk kusta kering, perlu rawat jalan selama 6 bulan.

"Artinya dalam 12 bulan, pasien wajib datang sebulan sekali untuk kontrol dan minum obat langsung di depan dokter selama setahun. Serupa juga dengan kusta kering, yang wajib datang sebulan sekali selama 6 bulan," tegasnya.

Kenapa harus minum obat di depan dokter? Karena, lanjut Handoko, terkadang pasien bandel. "Bilang sudah minum ternyata tidak," katanya.

Meski begitu, pengobatan ini belum menjamin apakah kusta akan menghilang, karena masa inkubasinya 10 tahun. "Maka diperlukan pengobatan berkelanjutan hingga bakteri kusta hilang, dan tidak ada kemungkinan kambuh kembali," jelas Handoko.

Selain itu Handoko menegaskan agar penderita tidak khawatir dengan harga obat. MDT gratis asal menunjukkan dirinya mengidap kusta. "Obat ini disubsidi langsung oleh WHO," terangnya.

Handoko menjelaskan, penyakit kusta pada umumnya menyerang seseorang di umur 10 - 15 tahun. Bila di atas usia 20 tahun tidak ditemui gejala, maka Anda bebas kusta, kata Handoko.

Untuk meminimalisir kemungkinan terkena penyakit kusta, Handoko menghimbau agar kita menjaga keseimbangan gizi. Dari penelitian, gizi buruk berperan penting sebagai faktor risiko seseorang terkena kusta, meski penyebab utama kusta bakteri Mycobacterium Leprae.
C2-09

03 March 2009

Kusta di Indonesia Belum Tuntas

(www.kesehatan.kompas.com, 03-03-2009)
JAKARTA, SELASA - Meski sudah berusia ribuan tahun, penyakit kusta belum juga tuntas terutama di Indonesia. Demikian dinyatakan Dr. A. B. Susanto Se, MA., Pembina Yayasan Transformasi Lepra Indonesia di Jakarta, Selasa (3/3).

"Penyakit ini ada sejak 2000 tahun lalu. Kenyataanya, penyakit ini sangat terlupakan. Terlupakan hingga tidak mengetahui bagaimana penyembuhan awalnya, apakah itu pada tingkat puskesmas ataupun rumah sakit," terang Susanto.

Berdasarkan laporan WHO pada tahun 2002 terdapat 12 ribu kasus kusta, 2003-14 ribu kasus dan semakin meningkat pada tahun 2007 mencapai 17 ribu kasus. Dan Indonesia menempati nomor ketiga di dunia setelah India dan Brazil.

Padahal, menurut Susanto, pengobatan dini hanya perlu minum obat MDT (Multy Drug Therapi). Untuk tipe kering (Pucibacillary) perlu waktu 6 bulan, sedangkan tipe basah (Multibacillary) satu tahun.

"Penderita kusta yang diobati dini sebelum timbulnya cacat, akan sembuh sempurna, lagi pula obat ini gratis," ujarnya.

Sebagai catatan, kusta masih menjadi masalah kesehatan di 19 negara di dunia. Pada tahun 2001, 750.000 kasus baru ditemukan setiap tahun di dunia atau sekitar 85 orang setiap jamnya. Tahun 2007 jumlah penderita kusta menurun menjadi 250.000. Kembali menurun pada tahun 2008 menjadi sebesar 210.000.
C2-09

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3
Staf KKP Kelas II Jayapura Photo Bersama Setelah Kegiatan