Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

25 February 2007

Persiapan Peresmian Pos Pemeriksaan Lintas Batas Skouw (RI-PNG)

Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB)Skouw, dan Pelaksanaan Perjanjian Antar Negara RI-PNG yang direncanakan akan dilaksanakan pada pertegahan bulan Maret 2007 oleh Presiden RI dan Perdana Menteri PNG. Pada kunjungan Mendagri Moh. Ma`ruf pada tgl 19 Feb 2007 sekaligus dilakukan gladi pelaksanaan CIQ di PPLB, dan telah berjalan dengan baik. Turut dlm kunjungan tsb SAM Bidang Pembiayaan dan Pemberdayaan Masyarakat Drg Eddie Nadyal Roesdal, MScPH, FICD, serta Kasi Standarisasi Subdit Karkes Bpk Priagung.

11 February 2007

Info : Apa itu Flu Burung ?

Flu Burung (H5N1) adalah suatu jenis influenza tipe A yang menyerang hewan unggas terutama ayam dan kadangkala kepada manusia. Flu Burung dapat berpindah dari unggas hidup kepada manusia, walaupun penularan antara manusia relatif jarang terjadi. Gejala umum dari flu burung sama seperti virus influenza lainnya, seperti demam nyeri seluruh persendian otot, batuk dan sakit tenggorokan. Namun, pada berberapa kasus dapat berakibat pada demam yang tinggi, infeksi paru-paru, gagal pernafasan, kegagalan fungsi organ lainnya, dan kematian.

Pencegahan terhadap Flu Burung

  • Kotoran dari burung atau unggas yang terinfeksi dapat membawa virus flu burung, jadi sebaiknya jangan menyentuh burung, unggas atau kotorannya.
  • Bila anda telah memang burung atau unggas, segara cuci tangan dengan sabun cair dan air.
  • Masak dengan benar unggas dan telurnya sebelum dimakan/dihidangkan.
  • Bila anda mengalami gejala flu, konsultasi ke dokter dan memakai masker untuk menghindari penyebaran penyakit.
  • Perlindungan terbaik terhadap influenza adalah dengan memiliki pertahanan tubuh yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan diet yang seimbang, olahraga yang teratur, istirahat yang cukup, kurangi stress, dan tidak merokok. Hindari tempat umum padat yang bersirkulasi udara buruk.
  • Bila anda mengalami gejala demam dan pernafasan setelah kembali dari negara yang dilaporkan ada wabah flu burung, konsultasi ke dokter anda dan ceritakan perjalanan anda selama ini.

FAKTA FLU BURUNG
Unsur Kausatif
Flu burung (H5N1) adalah sejenis influenza tipe A. Jenis influenza tersebut sebelumnya dekenal hanya antar burung.

Gejala-Geja Klinis
Flu burung (H5N1) memiliki persamaan gejala dengan virus influenza lainnya, termasuk adanya demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, sakit kepala dan nyeri otot. Namun virus flu burung kemungkinan besar dapat mengakibatkan demam yang tinggi, infeksi paru-paru, terganggunya saluran pernapasan, rusaknya bermacam-macam organ tubuh, sampai pada kematian.

Cara Penularan
Flu burung (H5N1) ditularkan dari unggas hidup yang terinfeksi kepada manusia. Penularan antar manusia jarang terjadi.

Pengawasan
Seseorang yang terkena flu harus istirahat dan tidur yang cukup dan banyak minum. Obat demam dan sirup obat batuk berguna untuk meringankan gejala. Apabila tidak ada infeksi karena bakteri, obat antibiotika jangan dipakai. Pasien juga perlu menjaga kebersihan diri dan sering cuci tangan untuk menghindari penyebaran virus dari tangan yang kena virus sewaktu menyentuh hidung atau mulut. Aspirin tidak boleh digunakan untuk anak-anak, karena dapat mengakibatkan sindrom Reye. Penderita yang memiliki kekebalan melawan penyakit yank rendah atau apabila terjadi tanda-tanda memburuknya kondisi badan, perlu segara meminta nasehat dokter.Flu burung H5N1 pada umumnya lebih menyengsarakan daripada flu biasa, dan seringkali memerlukan perawatan di rumah sakit. Penderita harus berkonsultasi ke dokter sesegara mungkin. Berberapa obat anti virus mungkin efektif untuk pengobatan penyakit itu. Obat-obatan harus digunakan secara hati-hati sesuai instruksi dokter, karena obat-obatan itu kemungkinan dapat mendatangkan akibat sampingan yang kurang baik.

Pencegahan
Perlindungan terbaik terhadap influenza dan flu burung adalah dengan membangun ketahanan tubuh yang baik. Hal ini bisa diperoleh melalui pola makan seimbang, olahraga teratur, istirahat yang cukup, pengurangan ketegangan dan tidak merokok. Apabila anda memiliki gejala-gejala flu, lebih baik menghindari tempat-tempat umum yang ramai yang memiliki sirkulasi udara buruk.Kotoran-kotoran burung dan unggas hidup yang terinfeksi dapat membawa virus flu burung. Orang harus menghindari untuk menyentuh burung dan unggas serta kotorannya. Apabila anda telah memegang burung dan u ggas hidup. segara cuci tangan dengan sabun cair dan air dengan benar. Apabila anda memeliharan burung di rumah, hindari memegang burung itu dan mencuci tangan dengan benar memakai sabun cair setiap kali sehabis memegangnya atau setelah membersihkan kotorannya. Sekolah-sekolah dan tempat-tempat penitipan anak harus mengambil tindakan-tindakan untuk menghindari anak-anak untuk menyantuh unggas hidup. Unggas dan telur harus dimasak dengan benar sebelum dimakan. Apabila melakukan perjalanan keluar negri, hindari memegang burung dan unggas hidup. Apabila mengalami gejala flu setelah kembali dari daerah berjangkitnya flu burung, harus segera berkonsultasi ke dokter. Beritahu dokter riwayat perjalanan anda. Pakailah masker untuk menghindari penyebaran penyakit itu.Perhatikan selalu kebersihan diri dan lingkungan dengan baik setiap saat. Pelihahra kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan memakai sabun cair, terutama sebelum makan, memegang hidung, mulut dan mata. Tutup mulut dan hidung anda dengan kertas batuk atau bersin. Buang kertas tisu kotor ke dalam tempoat sampah yang memiliki tutup, lalu cuci tangan dengan benar!

(mediScon worldwide 2007)

02 February 2007

Info : Mengenal Kota Jayapura

(sumber: http://www.kompas.co.id)
UNIK dan menarik. Dua kata itu tepat untuk menyebut kota yang terletak di paling ujung kawasan timur Indonesia. Selain letaknya berbatasan dengan Papua Niugini dan topografi yang berbukit-bukit, kota ini pun berganti nama sebanyak empat kali sebelum menjadi Jayapura.

SEBELUM perang dunia II, saat Belanda mendarat di bumi Papua, Jayapura diberi nama "Hollandia", yang berarti daerah berbukitbukit dan berteluk. Saat itu daerah ini ditunjuk sebagai ibu kota "Dutch New Guinea". Setelah definitif kembali ke Indonesia pada 1 Mei 1963, sejak saat itu nama "Hollandia" menjadi "Kota Baru" (1963-1969), lalu "Sukarnopura" (1969-1975), dan akhirnya "Jayapura".

Berada di Jayapura yang terletak di bibir Teluk Yos Sudarso dan Teluk Yotefa akan disuguhkan pemandangan indah panorama alam yang berbukit-bukit serta hamparan lautan Pasifik berair biru jernih. Kekayaan alam yang demikian indah itu menawarkan obyek wisata menarik.

Dari kota ini pun bila ingin ke Papua Niugini (PNG) hanya diperlukan waktu tempuh lebih kurang 1,5 jam lewat darat. Tak salah bila pemerintah kota merancang Jayapura sebagai kota jasa, perdagangan, dan pariwisata. Di luar itu, sebutan kota pendidikan atau pun kota pelabuhan juga melekat bagi ibu kota Provinsi Papua ini.

Topografi daerahnya cukup bervariasi, mulai dari dataran hingga daerah berbukit di ketinggian 700 meter di atas permukaan air laut. Wilayah perbukitan terjal, rawa-rawa, dan hutan lindung dengan kemiringan 40 persen merupakan daerah yang tidak layak huni. Kondisi seperti itu membuat penyebaran penduduk kurang merata. Penduduk banyak terkonsentrasi di pusat kota, yaitu Kecamatan Jayapura Utara dan Jayapura Selatan.

Kota Jayapura memiliki beragam fungsi. Citra sebagai ibu kota provinsi yang menyandang segala kemudahan pemenuhan kebutuhan hidup dan sarana pendukung menyebabkan kota ini jadi kota tujuan. Beragam etnis, agama, budaya, maupun tingkat pendidikan mewarnai kehidupan kota. Mereka bekerja di berbagai bidang mulai pertanian hingga pemerintahan.

Sektor jasa paling banyak menyerap tenaga kerja sejumlah 29.180 orang atau 41,8 persen berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2002. Dikaitkan dengan kegiatan ekonomi Kota Jayapura, sektor jasa memberi kontribusi terbesar bagi pembentukan PDRB Jayapura, 25-30 persen dari total PDRB. Jasa pemerintahan umum merupakan penyumbang terbesar-90 persen lebih-bagi sektor jasa. Rupanya, sebagian besar penduduk Jayapura bekerja sebagai pegawai negeri. Ini artinya, pengeluaran terbesar Pemerintah Kota Jayapura adalah belanja pemerintahan, termasuk untuk gaji pegawai.

Keinginan pemerintah kota mengembangkan Jayapura sebagai kota perdagangan cukup beralasan. Lahan usaha ini menyerap 15.124 tenaga kerja atau 21,7 persen. Sebutan kota perdagangan ini dikaitkan dengan fungsinya sebagai tempat menampung hasil pertanian, hasil industri rumah tangga di sekitarnya, maupun sebagai pusat distribusi barang ke daerah lain dan bagi Jayapura sendiri.

Fasilitas yang tersedia berupa pasar tradisional, seperti Pasar Ampera, Pasar Hamadi, Pasar Entrop, dan Pasar Abepura. Ada pula pasar kecamatan, seperti Pasar Tanjungria dan Pasar Muaratami di perbatasan RI dan PNG. Di pusat kota dan di Abepura juga ada pasar modern dan pusat grosir. Perdagangan dimotivasi etnis dari Sulawesi Selatan, warga Tionghoa, serta etnis lainnya, termasuk penduduk asli yang mulai melakukan perdagangan.

Berkait erat dengan perdagangan adalah sektor perhubungan. Untuk mendistribusikan barang ke daerah-daerah lain di pedalaman serta lancarnya aktivitas perdagangan, diperlukan sarana dan prasarana yang memadai.

Angkutan laut, udara, dan darat mempunyai peran penting. Khusus angkutan darat, berbagai jenis kendaraan angkutan kota siap mengangkut penumpang maupun barang, mulai dari bus, taksi hingga mobil sewa. Belum lagi peran pelabuhan laut yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia Wilayah IV Cabang Jayapura. Kunjungan kapal bongkar-muat dan naik-turun penumpang terus meningkat. Bahkan tahun 2001 jumlah kapal niaga yang berlabuh naik 240,5 persen dari tahun sebelumnya menjadi 2.191 kapal.
Ramainya aktivitas perdagangan dan angkutan berpengaruh pada besarnya sumbangan kedua sektor itu bagi PDRB kota. Dalam lima tahun terakhir, dua sektor itu saling bersaing menempati posisi kedua setelah sektor jasa yang tak beranjak dari urutan teratas.

Kondisi jalan yang baik membuat Jayapura memiliki fungsi sebagai kota transit. Masyarakat yang ingin ke Wamena harus melalui Jayapura. Bukan hanya penduduk Papua yang menjadikan Jayapura sebagai kota transit, turis asing maupun lokal juga menggunakan kota ini sebagai kota persinggahan bila ingin menuju pedalaman. Penerbangan dari Jayapura ke pelosok pedalaman juga lebih mudah didapat, dibanding penerbangan dari kabupaten lain.

Meskipun Bandara Sentani terletak di Kabupaten Jayapura, lebih kurang 33 kilometer atau 30-45 menit dengan taksi bandara sampai ke pusat kota, pendatang, baik turis maupun yang datang untuk urusan dinas, akan singgah dan menginap di Kota Jayapura.

Pariwisata Jayapura memang belum sepenuhnya pulih dari kondisi terpuruk sejak krisis melanda negeri ini. Turis asing yang datang ke kota ini pun belum seperti yang diharapkan. Paling banter berharap pada turis asal PNG yang datang ke Jayapura. Selain berlibur dan mengunjungi tempat-tempat wisata, mereka juga datang berbelanja. Ada berbagai obyek wisata pantai yang ditawarkan seperti Pantai Base G, Pantai Hamadi, Pantai Hotekamp, dan Pantai Skow. Ada pula obyek wisata kultural semacam museum budaya dan obyek wisata peninggalan perang dunia II.

Kota Jayapura memang menjanjikan. Selain sebagai pusat pemerintahan, kota ini menjadi daya tarik masyarakat daerah sekitar yang mencari penghidupan. Mengalirnya masyarakat daerah sekitar ke Kota Jayapura berdampak pada meningkatnya pengangguran. Tahun 2001 pengangguran mencapai 12.242 pencari kerja, meningkat tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Jumlah terbesar berasal dari lulusan setingkat SMA sebanyak 8.717 dan sarjana sebanyak 2.415.

Masalah pengangguran menjadi persoalan tersendiri bagi kota yang juga menyandang sebutan kota pendidikan ini. Padahal, satu perguruan tinggi negeri, yaitu Universitas Cendrawasih dan 12 perguruan tinggi swasta dengan berbagai status merupakan wujud upaya kota ini meningkatkan sumber daya manusia berkualitas.

MG Retno Setyowati Litbang Kompas

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3
Staf KKP Kelas II Jayapura Photo Bersama Setelah Kegiatan