Langsung ke konten utama

Di Merauke, Ditemukan 2 Pasien Demam Berdarah, Langsung Dilakukan Fogging Pada Daerah Sekitar Penderita

(www.cenderawasihpos.com, 13 Agustus 2207)
MERAUKE- Ditemukannya 2 pasien demam berdarah di Kota Merauke, membuat Dinas Kesehatan Merauk langsung melakukan penanganan agar penyakit tersebut tidak menyebar luas ke masyarakat. Kasubdin Pencengahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kabupaten Merauke dr Nevil Maskita, saat dihubungi Kamis (9/8) kemarinmenggungkapkan, penanganan yang dilakukan pihaknya dalam memutus penyebaran demam berdarah tersebut dengan melakukan penyemprotan atau pengasapan (fogging) di daerah sekitar penderita. ‘’Petugas sudah kami turunkan untuk melakukan pengecekan serta pemeriksaan sekaligus fogging di dua tempat itu,’’ ungkapnya.

Penyemprotan/pengasapan yang dilakukan tersebut untuk membunuh jentik-jentik demam berdarah yang ada di sekitar pasien demamberdarah. Munculnya dua penderita demam berdarah di saat awal musim kemarau tersebut, menurut Nevil Maskita merupakan hal yang tidak biasa. ‘’Kami juga bertanya-tanya mengapa ada penderita demam berdarah saat musim kemarau. Dan ini sedikit agak aneh. Tapi mungkin karena cuaca dan masih ada hujan-hujan kecil itu sehingga demam berdarah itu ada,’’ jelasnya. Biasanya, lanjut Nevil, kasus demam berdarah muncul saat awalmusim hujan. Selain 2 pasien demam berdarah tersebut, menurutnya juga ada laporan dari RSUD, namun masih dalam status suspeck (belum positif,red).

Sementara itu, Direktur RSUD Merauke dr Petrus Tjia, yang ditemui kemarin membenarkan adanya 2 penderita demam berdarah tersebut. ‘’Satunya dari Mopah Lama dan dirawat selama 4 hari sedangkan satunyalagi dari Jalan Martadinata dan dirawat selama 5 hari. Tapi keduanya sudah dipulangkan setelah sembuh,’’ jelasnya. Baik Nevil Maskita maupun Petrus Tjia berharap, masyarakat tetap menjaga kebersihan terutama menyingkirkan atau menguburkan serta menutupi wadah yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya demam berdarah. (ulo)

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Penggunaan Alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890

(KKP Jayapura, 23 April 2007) Pada tanggal 19 april dan 20 April 2007, diadakan Pelatihan penggunaan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890, yang diselengarakan oleh KKP Manokwari, di kota Manokwari – Irian Jaya Barat. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar orang laboratorium dapat dan mampu mengoperasikan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890 secara baik dan benar. Dari Tim KKP Jayapura, diwakili oleh Ibu Manita Tana, Amd AK, sebagai penanggung jawab Laboratorium KKP Jayapura. Menurut beliau kegunaan alat ini adalah untuk proses pemeriksaan air secara kimiawi dan bakteriologis, agar kualitas air yang diuji dapat diketahui kelayakannya untuk dikonsumsi. Kelebihan alat tersebut adalah dapat disambungkan dengan perangkat komputer, dimana mempunyai kemampuan menyimpan data analisa, RS-232 output, dan lainnya. Sehingga dengan demikian DR/800 dapat dipakai utk analisa dilapangan dan kemudian data analisa yang didapatkan d...

Info : 2-5 % Penduduk Indonesia Menderita Asma

( www.depkes.go.id , Selasa 01 Mei 2007) Menurut WHO, sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia prevalensi Asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2 – 5 % penduduk Indonesia menderita Asma. Penyakit Asma dapat mengenai segala usia dan jenis kelamin. Pada anak-anak, penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sedangkan pada usia dewasa terjadi sebaliknya. Sementara angka kejadian Asma pada anak dan bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. Asma pada anak dapat mempengaruhi masa pertumbuhan, tergantung dari klasifikasi berat ringan episodenya. Anak dengan Asma yang sering kambuh, dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar yang merupakan dasar terjadinya lost generation. Dari penelitian pada anak sekolah usia 13 – 14 tahun, diketahui prevalensi Asma sebesar 2,1% pada tahun 1995. Jumlah ini meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2003. Sementara hasil survei di Med...

PENGEPAKAN SPESIMEN KASUS DIFTERI

Kasus Difteri sangat berbahaya karena selain severity (berat gejala) kasus difteri ini, penyakit ini juga sangat menular. Untuk mengkonfirmasi suatu kasus difteri perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium di laboratorium rujukan nasional. Untuk itu petugas kesehatan perlu tahu dengan benar teknik pengepakan specimen difteri agar specimen difteri ini aman di dalam transportasi hingga tiba di laboratorium rujukan nasional. https://www.youtube.com/watch?v=_elxZLjiNkM