Langsung ke konten utama

Di Biak, Permen dan Pasta Gigi Berformalin Dirazia

(www.cenderawasihpos.com Kamis 2 Agustus 2007)
BIAK ––Tim dari Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Polres Biak Numfor Rabu (1/8) melakukan razia di sejumlah toko dan supermarket yang ada di Kabupaten Biak Numfor. Razia tersebut dilakukan terhadap beberapa produk makanan dan obat-obatan yang diduga mengandung bahan berhaya bagi manusia yaitu formalin. Dalam razia itu, petugas tidak menemukan adanya bahan makanan atau obat-obatan yang mengandung formalin seperti permen white rabbit.Meskipun tidak menemukan adanya produk makanan atau obat-obatan yang mengandung bahan berbahaya bagi manusia, namun dalam razia kemarin petugas hanya menemukan beberapa produk makanan yang kadaluarsa serta opbat-obatan yang belum terdaftar di Departemen Kesehatan. Kasubdin Bimbingan, Pengendalian, Pengawasan Obat dan Makanan Dinkes Biak Drs.Suryadi Haruna, APP, kepada wartawan usai melakukan razia mengatakan, produk makanan kadaluarsa yang sempat ditemukan oleh petugas yaitu selai sementara obat-obatan yang belum terdaftar yang ditemukan yaitu minyak angin merk Red Flower.

“Barang yang kami temukan tersebut kami ambil sebagai sampel dan pemilik barang atau toko kami minta untuk tidak lagi menjual produk tersebut. Masih ditemukannya produk makanan yang kadaluarsa menunjukan bahwa control dari pemilik toko masih kurang. Terhadap barang ini, kami sudah tegaskan ke pemilik untuk tidak menjualnya dan mereka juga sepakat, ”tegasnya.Dalam kegiatan razia yang dilakukan oleh tim gabungan itu, menurut Suryadi Haruna, kegiatan razia tidak mengalami kendala atau hambatan.Sebab para pemilik toko dan supermarket sangat koperatif terhadap petugas dan memberikan keleluasaan bagi petugas untuk melakukan pemeriksaan.Tentang tindak lanjut dari razia tersebut, Rasyid Haruna mengatakan pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan akan terus diawasi oleh Dinas Kesehatan termasuk instansi teknis lainnya seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan. (nat)

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Penggunaan Alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890

(KKP Jayapura, 23 April 2007) Pada tanggal 19 april dan 20 April 2007, diadakan Pelatihan penggunaan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890, yang diselengarakan oleh KKP Manokwari, di kota Manokwari – Irian Jaya Barat. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar orang laboratorium dapat dan mampu mengoperasikan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890 secara baik dan benar. Dari Tim KKP Jayapura, diwakili oleh Ibu Manita Tana, Amd AK, sebagai penanggung jawab Laboratorium KKP Jayapura. Menurut beliau kegunaan alat ini adalah untuk proses pemeriksaan air secara kimiawi dan bakteriologis, agar kualitas air yang diuji dapat diketahui kelayakannya untuk dikonsumsi. Kelebihan alat tersebut adalah dapat disambungkan dengan perangkat komputer, dimana mempunyai kemampuan menyimpan data analisa, RS-232 output, dan lainnya. Sehingga dengan demikian DR/800 dapat dipakai utk analisa dilapangan dan kemudian data analisa yang didapatkan d...

Info : 2-5 % Penduduk Indonesia Menderita Asma

( www.depkes.go.id , Selasa 01 Mei 2007) Menurut WHO, sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia prevalensi Asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2 – 5 % penduduk Indonesia menderita Asma. Penyakit Asma dapat mengenai segala usia dan jenis kelamin. Pada anak-anak, penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sedangkan pada usia dewasa terjadi sebaliknya. Sementara angka kejadian Asma pada anak dan bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. Asma pada anak dapat mempengaruhi masa pertumbuhan, tergantung dari klasifikasi berat ringan episodenya. Anak dengan Asma yang sering kambuh, dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar yang merupakan dasar terjadinya lost generation. Dari penelitian pada anak sekolah usia 13 – 14 tahun, diketahui prevalensi Asma sebesar 2,1% pada tahun 1995. Jumlah ini meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2003. Sementara hasil survei di Med...

Info : Mengenal Kota Jayapura

(sumber: http://www.kompas.co.id ) UNIK dan menarik. Dua kata itu tepat untuk menyebut kota yang terletak di paling ujung kawasan timur Indonesia. Selain letaknya berbatasan dengan Papua Niugini dan topografi yang berbukit-bukit, kota ini pun berganti nama sebanyak empat kali sebelum menjadi Jayapura. SEBELUM perang dunia II, saat Belanda mendarat di bumi Papua, Jayapura diberi nama "Hollandia", yang berarti daerah berbukitbukit dan berteluk. Saat itu daerah ini ditunjuk sebagai ibu kota "Dutch New Guinea". Setelah definitif kembali ke Indonesia pada 1 Mei 1963, sejak saat itu nama "Hollandia" menjadi "Kota Baru" (1963-1969), lalu "Sukarnopura" (1969-1975), dan akhirnya "Jayapura". Berada di Jayapura yang terletak di bibir Teluk Yos Sudarso dan Teluk Yotefa akan disuguhkan pemandangan indah panorama alam yang berbukit-bukit serta hamparan lautan Pasifik berair biru jernih. Kekayaan alam yang demikian indah itu menawarkan obyek...