Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

07 January 2008

Pencegahan Demam Berdarah di Kota Jayapura

Penyemprotan dengan mesin ULV didaerah Ruko Pacifik Jayapura beberapa waktu yang lalu

Dalam rangka pencegahan menyebarnya penyakit demam berdarah di Jayapura dan sekitarnya, KKP Jayapura dari seksi Pengendalian Resiko Lingkungan melakukan kegiatan penyemprotan diseputar daerah kota Jayapura. Penyemprotan ini dilakukan dengan menggunakan mesin ULV yang diangkut oleh mobil sehingga memudahkan operasional.

Daerah seputar Kantor Gubernur Propinsi Papua yang terletak di dok 2 bawah juga dilakukan penyemprotan pencegahan DBD oleh Tim KKP Jayapura

06 January 2008

Jayapura : Dinkes Akan Programkan Peningkatan Gizi

(www.cenderawasihpos.com, 05 Januari 2008)
JAYAPURA-Terkait arahan Gubernur Provinsi Papua Barnabas Suebu tentang peningkatan gizi, di mana kondisi gizi yang dialami sebagian besar masyarakat Papua sangat memperihatinkan, maka Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua dr Bagus Sukaswara akan melakukan program kerja yang berhubungan dengan peningkatan gizi tersebut.Dikatakan, pihaknya akan menindaklanjuti arahan itu mengingat kondisi masyarakat Papua memang masih banyak yang hidup dengan gizi yang masih memperihatinkan."Sebagian besar masyarakat Papua hanya mengkomsumsi gizi tunggal, seperti mengkonsumsi ubi/ketela, yang mana dengan hanya mengkonsumsi makanan tersebut kebutuhan gizi tidak terpenuhi,"ujarnya kepada Cenderawasih Pos setelah menghadiri acara penyerahan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) dan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) 2008, di Sasana Krida Kantor Gubernur Provinsi Papua, Jumat (4/1).

Diungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan gizi, tidak hanya mengkonsumsi satu jenis makanan saja, melainkan harus mendapatkan makanan tambahan seperti lemak, protein dan lain-lain."Oleh karena itu, untuk meningkatkan gizi masyarakat, pihaknya akan memberikan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan, dimana untuk memenuhi kebutuhan gizi di daerah-daerah tidak sama, seperti di daerah Pegunungan dan daerah Pesisir Pantai pemenuhan kebutuhan gizi tidak sama,"ujarnya.Dikatakannya, untuk itu pihaknya melakukan penelitian tentang produk yang cocok digunakan oleh di masing-masing daerah tersebut, dengan menggunakan bahan utama makanan dari ketela/ubi dengan memberikan tambahan beberapa jenis bahan makanan yang diperlukan terutama pemenuhan kebutuhan gizi bagi wanita hamil dan Balita."Saya harapkan adanya partisipasi dari semua pihak atau instansi seperti dinas perikanan, dinas perindustrian dan instansi lainnya karena ini merupakan tanggung jawab bersama, dimana untuk menghasilkan suatu produk yang dibutuhkan perlu adanya kerja sama yang baik di antara instansi terkait,"tandasnya. (cr-145)

04 January 2008

Di Biak, IRT Terbanyak Mengidap HIV/AIDS, Data Dinas Kesehatan Sampai 31 Desember 2007

(www.cenderawasihpos.com , 03-01-2007)
BIAK-Memprihatinkan. Begitulah kondisi penyebaran penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Biak Numfor. Bagaimana tidak, hingga dengan 31 Desember 2008 tercatat 385 kasus, atau naik 10 kasus dari bulan sebelumnya. Dari total kasus itu, 51 adalah kasus HIV dan 334 kasus AIDS.Parahnya lagi, dari 10 kasus yang ditermukan pada Desember 2008 itu terdapat 5 orang ibu rumah tangga (IRT) dan 2 orang PNS, wiraswasta 1 orang, buruh kasar 1 orang dan tani 1 orang.Kalau dilihat dari sisi komulatif pekerjaan secara keseruluhan kasus HIV/AIDS di Biak Numfor, IRT yang mendominasi dengan jumlah kasus 117 orang. Selanjutnya disusul petani dengan jumlah kasus 64 orang, yang tidak memiliki pekerjaan 47 orang, siswa/mahasiswa 35 orang, PSK/PSJ sebanyak 21 orang, swasta 21 orang, sedangkan yang bekerja dibidang lain-lainnya rata-rata dibawa 20 kasus.

“ Kalau dilihat dari cara penularannya, hampir semuanya melalui hubungan seks. Sedangkan IRT yang dominan terinfeksi, itu kemungkinannya tertular dari sang suami yang melakukan hubungan seks beresiko (bukan dengan pasangannya),” kata Survelans HIV/AIDS Dinas Kesehatan Biak Numfor, Ruslan, S.Sos, S.KM, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (31/12).Jumlah sebanyak itu sebenarnya masih jauh lebih besar jika mengacu pada teori gunung es. Dimana, gunung es di permukaan laut yang kelihatan sangat sedikit, sementara tidak kelihatan jauh lebih besar lagi.Kondisi penyakit yang mematikan ini memang sangat memprihatinkan dan perlu mendapat perhatian dari semua komponen. Pasalnya penyakit yang satu ini belum ada obatnya, sementara kasusnya dari waktu ke waktu terus meningkat.

Menurut Ruslan ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian sebagai resep pencegahan. Antara lain, jangan berhubungan seks bagi yang belum menikah (puasa seks), upayakan jangan berganti-ganti pasangan terutama pada kelompok resiko tinggi dan orang yang belum dikenal (belajar setia pada pasangan). “Selain itu bagi kelompok yang beresiko tinggi, hendaknya menggunakan kondom setiap melakukan hubungan seks dengan orang lain dan bila mengidap infeksi menular seksual (IMS), jangan sekali-kali melakukanm hubungan seks dengan siapapun,” imbuhnya. (ito)

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3
Staf KKP Kelas II Jayapura Photo Bersama Setelah Kegiatan