Langsung ke konten utama

Sorong : Susu Kambing Hambat Infeksi Virus HIV

(www.radarsorong.com, Kamis 23 Agustus 2007)
SORONG– Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sorong, drh Soepadmo M.Si mengemukakan bahwa susu kambing dapat menghambat atau menghadang infeksi virus HIV penyebab penyakit AIDS. “Penelitian Yoshida dari Kotasato Institute Medical Centre Hospital di Jepang menemukan susu kambing bersifat penghadang infeksi virus enterovirus, dimana penelitiannya berhasil menemukan efek anti virus pada tikus percobaan terinfesi virus HIV. Dalam percobaannya, tikus yang diberi minum susu kambing selama 2 minggu mengakibatkan aktivitas CD4 dan sel T. Artinya tidak ada efek antivirus yang bekerja, susu kambing juga meningkatkan respon kekebalan secara spesifik,”ujar drh Soepadmo dalam tulisannya yang diterima Radar Sorong kemarin.

Dikatakan, didalam susu kambing mengandung asam kaprat dan caurut yang berfungsi sebagai antivirus HIV. Dimana asam kaprat yang terdapat dalam susu kambing adalah yang paling tinggi (2,2%) bila dibandingkan dengan yang terdapat dalam susu ibu yang hanya 0,3% atau susu sapi (1,2%). Kolostrum susu kambing atau susu sapi mengandung transfer factor (TF) yang merupakan molekul halus yang dihasilkan tiga hari awal menyusui. “Tranfert faktor berperan antara lain meningkatkan aktifitas sel NK (Natural Killer) sebanyak 200-400%. Sel NK adala hpembasmi sel-sel yang terinfeksi penyakit. Tranfer Factor juga menenangkan sistim imun yang terlalu aktif,”jelasnya.

Ditambahkan, bahwa susu kambing mampu membantu mengatasi beragam penyakit dimana menurut Dr Happy, susu kambing meningkatkan daya tahan tubuh. Senyawa yang bertanggung jawab terhadap kekebalan tubuh yakni fluorin. Kandungan fluorin dalam susu kambing 10 sampai 100 kali lebih banyak daripada susu sapi. ”Susu kambing mengatasi penyakit secara tidak langsung dengan meningkatkan kekebalan tubuh,”katanya. Adapun mekanisme susu kambing meningkatkan kekebalan tubuh sesuai apa yang disampaikan Dr Rini Damayanti MS, katanya, dengan mendongkrak daya Fagositosis. Fagositosis sendiri merupakan proses untuk mengatasi bakteri atau benda asing dengan cara melapisi bakteri atau benda asing setelah melekat di Makrograf. ”Sekarang kenapa kita tidak minum susu kambing, susu kambing mempunyai khasiat yang luar biasa. Bagi penderita HIV, coba minum susu kambing karena karena akan meningkatkan kekebalan tubuh. Bila ingin sehat dan bugar setiap hari, minumlah susu kambing,”tegasnya.(ian)

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Penggunaan Alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890

(KKP Jayapura, 23 April 2007) Pada tanggal 19 april dan 20 April 2007, diadakan Pelatihan penggunaan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890, yang diselengarakan oleh KKP Manokwari, di kota Manokwari – Irian Jaya Barat. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar orang laboratorium dapat dan mampu mengoperasikan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890 secara baik dan benar. Dari Tim KKP Jayapura, diwakili oleh Ibu Manita Tana, Amd AK, sebagai penanggung jawab Laboratorium KKP Jayapura. Menurut beliau kegunaan alat ini adalah untuk proses pemeriksaan air secara kimiawi dan bakteriologis, agar kualitas air yang diuji dapat diketahui kelayakannya untuk dikonsumsi. Kelebihan alat tersebut adalah dapat disambungkan dengan perangkat komputer, dimana mempunyai kemampuan menyimpan data analisa, RS-232 output, dan lainnya. Sehingga dengan demikian DR/800 dapat dipakai utk analisa dilapangan dan kemudian data analisa yang didapatkan d...

Info : 2-5 % Penduduk Indonesia Menderita Asma

( www.depkes.go.id , Selasa 01 Mei 2007) Menurut WHO, sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia prevalensi Asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2 – 5 % penduduk Indonesia menderita Asma. Penyakit Asma dapat mengenai segala usia dan jenis kelamin. Pada anak-anak, penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sedangkan pada usia dewasa terjadi sebaliknya. Sementara angka kejadian Asma pada anak dan bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. Asma pada anak dapat mempengaruhi masa pertumbuhan, tergantung dari klasifikasi berat ringan episodenya. Anak dengan Asma yang sering kambuh, dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar yang merupakan dasar terjadinya lost generation. Dari penelitian pada anak sekolah usia 13 – 14 tahun, diketahui prevalensi Asma sebesar 2,1% pada tahun 1995. Jumlah ini meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2003. Sementara hasil survei di Med...

PENGEPAKAN SPESIMEN KASUS DIFTERI

Kasus Difteri sangat berbahaya karena selain severity (berat gejala) kasus difteri ini, penyakit ini juga sangat menular. Untuk mengkonfirmasi suatu kasus difteri perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium di laboratorium rujukan nasional. Untuk itu petugas kesehatan perlu tahu dengan benar teknik pengepakan specimen difteri agar specimen difteri ini aman di dalam transportasi hingga tiba di laboratorium rujukan nasional. https://www.youtube.com/watch?v=_elxZLjiNkM