Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

22 August 2007

Wamena : Pemimpin Agama Diajak Ikut Gumuli Masalah HIV/AIDS

(www.cenderawasihpos.com, Selasa 21 Agustus 2007)
WAMENA – Sekda Jayawijaya Drs. Chris Wopary, MM mengatakan, penduduk di Papua saat ini terus dihadapkan dengan persoalan HIV/AIDS yang sangat memprihatinkan. Hal ini dapat memepengaruhi pada status kesehatan penduduk, keadaan sosial, produktifitas hidup, keadaan ekonomi, kualitas sumber daya manusia dan kelangsungan hidup generasi muda dimasa depan. Demikian ditegaskan Wopary ketika membuka secara resmi pelatihan konseling HIV/AIDS bagi pastor dan pendeta se Kabupaten Jayawijaya, Senin (20/8) di Sanggar Bethesda, Wamena.Dikatakan, berdasarkan data dari dinas kesehatan provinsi Papua per 30 Juni 2007, di Papua telah ditemukan 3.377 kasus HIV/AIDS. “

Suatu jumlah yang sangat mengerikan, termasuk di Kabupaten Jayawijaya yang ditemukan 9 kasus,” tegas Chris. Data ini belum termasuk data yang ditemukan oleh pihak RSUD Wamena dan Yayasan Pengembangan Kesehatan Masyarakat (YPKM) Papua yang baru sebagian kecil dilaporkan. “ Ibarat fenomena “ikan cakalang” yang tampak sedikit dipermukaan laut tetapi yang dibawah banyak yang tidak kelihatan,” tegas Chris kepada Cenderawasih Pos usai acara itu.Dikatakan, harus disadari, bahwa AIDS merupakan bencana dan sangat mencemaskan bagi masyarakat di Kabupaten Jayawijaya, oleh karena itu, diperlukan dukungan semua pihak untuk mengantisipasi penularan penyakit itu. Menurutnya, pola penularan paling banyak adalah melalui hubungan seks (90%) dan dilakukan oleh kelompok usia produktif 15-35 tahun yang secara langsung dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. “ Bahkan kasus yang ditemukan sudah dalam keadaan AIDS, yang mana jika tidak diantisipasi sedini mungkin akan dapat menyebar lebih luas,” ujarnya. Kepada para pendeta dan pastor, Chris Wopary minta dapat mencari suatu formula terbaru secara terpadu dalam menangani berbagai kasus yang ditimbulkan oleh HIV/AIDS. “Jangan bosan untuk terus berkampanye melalui sidang gereja jemaat, agar kasus HIV/AIDS itu tidak semakin bertambah,” pintanya.

Sementara itu Ketua Yayasan Pengembangan Kesehatan Masyarakat (YPKM) Papua Drs. T.G. Butarbutar, M. Kes ketika ditemui Cenderawasih Pos mengungkapkan, kasus penyebaran HIV/AIDS yang pertama kali ditemukan di Merauke sejak tahun 1992 terus berkembang pesat hingga saat ini. “Hasil surveilans terpadu dan perilaku 2006 yang dilakukan Depkes RI dan BPS menunjukkan bahwa prevalensi HIV penduduk Papua 2,4%. Angka prevalensi tertinggi pada pria 2,9% dan wanita 1,9%, sementara angka tertinggi di Sorong Selatan mencapai 3,7% dan posisi kedua Kabupaten Jayawijaya 3,4%,” ujar Butarbutar. Diharapkan melalui pelatihan ini para pemuka agama selaku hamba Tuhan, dapat lebih mensosialisasikan ilmu yang diperoleh kepada umatnya agar penyebaran virus HIV itu dapat dimatikan. “Harus ada perubahan perilaku pola hidup masyarakat tentang hal ini,” pintanya. Pelatihan konseling yang dilaksanakan oleh YPKM Papua bekerja sama dengan KPAD Jayawijaya itu dilaksanakan selama 6 hari dan diikuti sekitar 40 peserta. (jk)

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3
Staf KKP Kelas II Jayapura Photo Bersama Setelah Kegiatan