Langsung ke konten utama

Info : 32 Ekor Unggas Dimusnahkan

(Cenderawasih Pos, Jumat,11 Mei 2007)
*Pemantauan dan Pemusnahan Akan Terus Dilakukan
SENTANI - Terkait temuan kasus flu burung di wilayah Sentani, Dinas Peternakan Kabupaten Jayapura bersama dengan Balai Karantina dan Dinas Peternakan Provinsi Papua dalam hal ini Klinik Hewan Entrop, Kamis (10/5) kemarin, melakukan pemusnahan 32 ternak unggas di Ifar Besar dan juga Doyo Baru, Sentani, yang terindikasi tertular penyakit flu burung.


Sebagai keseriusan dalam penanganan penyakit flu burung, Bupati Habel secara langsung juga turut memusnahkan ternak unggas milik masyarakat di Ifar Besar yang secara sukarela menyerahkan ternak ayamnya untuk dimusnahkan. Dari 32 ternak unggas yang dimusnahkan tersebut, 23 ekor adalah milik warga masyarakat Kampung Ifar Besar dan 11 ekor lainnya adalah milik warga masyarakat Doyo Baru.
Yosias Yo salah warga Ifar Besar yang pertama kali diketahui ternak unggasnya terkena flu burung, mengatakan bahwa dari 30 ekor ayam miliknya, secara bertahap mati sejak bulan Maret 2007 lalu, dan tersisa 3 ekor yang ikut dimusnahkan kemarin. Yosias mengaku tidak tahu menahu dari mana ayamnya tersebut terkena flu burung tersebut.

Sementara Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jayapura Ir Terrianus Krey, MMT mengungkapkan bahwa masuknya flu burung di Kabupaten Jayapura ini terhitung sudah 1 bulan 19 hari sejak pengiriman sample ke Maros. Upaya penanggulangan flu burung ini akan dilakukan sesuai prosedur standar yang dikeluarkan Dirjen Peternakan, terutama di wilayah yang terindikasi tertular flu burung saat ini, yakni Ifar Besar, Doyo Baru dan Toladan.

Bupati Habel M Suwae terkait masuknya flu burung ini, pihaknya sudah memberikan surat edaran himbauan kepada masyarakat termasuk langkah-langkah penanggulangan bila ada gejala flu burung. "Kalau ada ternak unggas mati dengan gejala seperti flu burung, diharapkan untuk segera melapor kepada ketua RT atau RW atau langsung kepada kepala kampung maupun kepala distrik untuk segera dilakukan penanganan,"jelasnya.

Dari pemantauan Cenderawasih Pos, ternak unggas yang dimusnahkan kemarin dilakukan dengan cara disembelih sebelum dibakar dan dikubur dalam lubang yang telah disiapkan. (tri)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Penggunaan Alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890

(KKP Jayapura, 23 April 2007) Pada tanggal 19 april dan 20 April 2007, diadakan Pelatihan penggunaan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890, yang diselengarakan oleh KKP Manokwari, di kota Manokwari – Irian Jaya Barat. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar orang laboratorium dapat dan mampu mengoperasikan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890 secara baik dan benar. Dari Tim KKP Jayapura, diwakili oleh Ibu Manita Tana, Amd AK, sebagai penanggung jawab Laboratorium KKP Jayapura. Menurut beliau kegunaan alat ini adalah untuk proses pemeriksaan air secara kimiawi dan bakteriologis, agar kualitas air yang diuji dapat diketahui kelayakannya untuk dikonsumsi. Kelebihan alat tersebut adalah dapat disambungkan dengan perangkat komputer, dimana mempunyai kemampuan menyimpan data analisa, RS-232 output, dan lainnya. Sehingga dengan demikian DR/800 dapat dipakai utk analisa dilapangan dan kemudian data analisa yang didapatkan d...

Info : 2-5 % Penduduk Indonesia Menderita Asma

( www.depkes.go.id , Selasa 01 Mei 2007) Menurut WHO, sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia prevalensi Asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2 – 5 % penduduk Indonesia menderita Asma. Penyakit Asma dapat mengenai segala usia dan jenis kelamin. Pada anak-anak, penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sedangkan pada usia dewasa terjadi sebaliknya. Sementara angka kejadian Asma pada anak dan bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. Asma pada anak dapat mempengaruhi masa pertumbuhan, tergantung dari klasifikasi berat ringan episodenya. Anak dengan Asma yang sering kambuh, dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar yang merupakan dasar terjadinya lost generation. Dari penelitian pada anak sekolah usia 13 – 14 tahun, diketahui prevalensi Asma sebesar 2,1% pada tahun 1995. Jumlah ini meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2003. Sementara hasil survei di Med...

PENGEPAKAN SPESIMEN KASUS DIFTERI

Kasus Difteri sangat berbahaya karena selain severity (berat gejala) kasus difteri ini, penyakit ini juga sangat menular. Untuk mengkonfirmasi suatu kasus difteri perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium di laboratorium rujukan nasional. Untuk itu petugas kesehatan perlu tahu dengan benar teknik pengepakan specimen difteri agar specimen difteri ini aman di dalam transportasi hingga tiba di laboratorium rujukan nasional. https://www.youtube.com/watch?v=_elxZLjiNkM