Langsung ke konten utama

Merauke : 33 Pertugas Puskesmas Dibekali Soal IMAI

(www.cenderawasihpos.com , 27 September 2007)
MERAUKE- Tingginya kasus penyebaran HIV dan AIDS di Papua sampai ke kampung-kampung, membuat Pemerintah terus memberikan penguatan bagi petugas kesehatan yang ada di kampung-kampung (puskesmas,red) dalam melakukan penanganan penderita HIV dan AIDS melalui IntegratedManagemen Of Addecent and Adult Ines (IMAI).Pelatihan yang berlangsung selama 10 hari di Merauke tersebut diikuti 33 tenaga kesehatan dari 4 kabupaten Merauke, Mappi,Asmat dan Boven Digoel. ‘’Pelatihan ini dalam rangka mempersiapkan perawat di puskesmas untuk memberikan perawatan kronik dan dasar pengobatan Anti Retro Viral (ARV)-obat untuk menahan perkembangan virus HIV dan AIDS dalam tubuh penderita, termasuk inisiasi, dukungan dan monitoring,’’ kata Kasubdin P2L Dinkes Merauke dr Nevil. Peserta sendiri, diberi praktek bagaimana melakukan penanganan terhadap seorangpenderita HIV/AIDS.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr Josef Rinta Riatmaka, M.Kes, berharap, setelah kembali ke tempat kerja masing-masing apa yang diperoleh selama pelatihan tersebut dapat diimplementasikan di tempatkerja. ‘’Pelatihan sebagus apapun kalau tidak ditindaklanjuti dan tidak diimplementasikan saya pikir tidak akan mendapatkan manfaat yang optimal,’’ katanya. Rinta juga mengingatkan selain bisa menangani manajemen IMAI tersebut, yang lebih penting lagi dengan memberikan penyadaran kepada masyarakat pentingnya menjaga perilaku. Karena di Papua, penyebaran HIV/AIDS umumnya lebih didominasi pada perilaku dengan berganti-ganti pasangan.

‘’Sehebat apapun ilmu-ilmu penyakit tanpa dibarengi denganperubahan perilaku juga tidak ada gunanya. Karena penyakit juga akan bertambah terus,’’ jelasnya. Dirinya juga mengingatkan agar petugas kesehatan tetap menjaga kerahasiaan dari pada penderita, serta tidak melakukan diskriminasi. Sebab menurutnya, selama ini penderita HIV/AIDS adalah orang-orang yangteristigma dalam masyarakat. ‘’Merupakan tanggung jawab kita bersama untuk tidak memberikan stigma yang jelek dan diskriminasi kepada Odha,’’ tambahnya. (ulo)

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Penggunaan Alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890

(KKP Jayapura, 23 April 2007) Pada tanggal 19 april dan 20 April 2007, diadakan Pelatihan penggunaan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890, yang diselengarakan oleh KKP Manokwari, di kota Manokwari – Irian Jaya Barat. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar orang laboratorium dapat dan mampu mengoperasikan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890 secara baik dan benar. Dari Tim KKP Jayapura, diwakili oleh Ibu Manita Tana, Amd AK, sebagai penanggung jawab Laboratorium KKP Jayapura. Menurut beliau kegunaan alat ini adalah untuk proses pemeriksaan air secara kimiawi dan bakteriologis, agar kualitas air yang diuji dapat diketahui kelayakannya untuk dikonsumsi. Kelebihan alat tersebut adalah dapat disambungkan dengan perangkat komputer, dimana mempunyai kemampuan menyimpan data analisa, RS-232 output, dan lainnya. Sehingga dengan demikian DR/800 dapat dipakai utk analisa dilapangan dan kemudian data analisa yang didapatkan d...

Info : 2-5 % Penduduk Indonesia Menderita Asma

( www.depkes.go.id , Selasa 01 Mei 2007) Menurut WHO, sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia prevalensi Asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2 – 5 % penduduk Indonesia menderita Asma. Penyakit Asma dapat mengenai segala usia dan jenis kelamin. Pada anak-anak, penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sedangkan pada usia dewasa terjadi sebaliknya. Sementara angka kejadian Asma pada anak dan bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. Asma pada anak dapat mempengaruhi masa pertumbuhan, tergantung dari klasifikasi berat ringan episodenya. Anak dengan Asma yang sering kambuh, dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar yang merupakan dasar terjadinya lost generation. Dari penelitian pada anak sekolah usia 13 – 14 tahun, diketahui prevalensi Asma sebesar 2,1% pada tahun 1995. Jumlah ini meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2003. Sementara hasil survei di Med...

Info : Mengenal Kota Jayapura

(sumber: http://www.kompas.co.id ) UNIK dan menarik. Dua kata itu tepat untuk menyebut kota yang terletak di paling ujung kawasan timur Indonesia. Selain letaknya berbatasan dengan Papua Niugini dan topografi yang berbukit-bukit, kota ini pun berganti nama sebanyak empat kali sebelum menjadi Jayapura. SEBELUM perang dunia II, saat Belanda mendarat di bumi Papua, Jayapura diberi nama "Hollandia", yang berarti daerah berbukitbukit dan berteluk. Saat itu daerah ini ditunjuk sebagai ibu kota "Dutch New Guinea". Setelah definitif kembali ke Indonesia pada 1 Mei 1963, sejak saat itu nama "Hollandia" menjadi "Kota Baru" (1963-1969), lalu "Sukarnopura" (1969-1975), dan akhirnya "Jayapura". Berada di Jayapura yang terletak di bibir Teluk Yos Sudarso dan Teluk Yotefa akan disuguhkan pemandangan indah panorama alam yang berbukit-bukit serta hamparan lautan Pasifik berair biru jernih. Kekayaan alam yang demikian indah itu menawarkan obyek...