Langsung ke konten utama

Evakuasi Kasus Suspect Flu Burung diliput Metro Papua TV

Tanggal 31 Agustus 2007, Simulasi kasus suspect flu burung yang dilakukan oleh KKP Jayapura diliput media TV di Jayapura yaitu Metro Papua TV. Metro Papua TV adalah anak perusahaan PT Bangun Tanah Papua (BUMD) dan PT Media Televisi Indonesia (METRO TV) dimana merupakan satu-satunya stasiun TV berita dan informasi di Provinsi Papua. Siaran Metro Papaua TV saat ini dapat ditangkap secara teresterial di Jayapura (channel 28 UHF), di Merauke (Channel 32 UHF) dan di Sorong (Channel 30 UHF). Adapun Lokasi peliputan simulasi evakuasi ini berada di Pelabuhan laut Jayapura.

Bekerjasama dengan pihak Adpel, PT Pelindo, Agen Kapal, proses simulasi evakuasi kasus suspect flu burung dapat berjalan dengan baik. Unit Mobil Ambulans Evakuasi disiagakan berikut dengan bantuan tenaga medis Tim KKP Jayapura. Tim KKP Jayapura dengan cekatan melakukan proses evakuasi dari atas kapal, kemudian korban diturunkan kemudian dimasukkan kedalam mobil ambulans evakuasi setelah itu dibawa menuju RS rujukan kasus flu burung nasional (RS Dok II Jayapura).

Setelah proses evakuasi selesai, Mobil Ambulans Evakuasi ini kemudian diliput secara khusus oleh Metro Papua TV guna mendapatkan keterangan tentang kelengkapan fasilitas yang dimiliki oleh Ambulans Evakuasi. Kepala KKP Jayapura menyampaikan bahwa simulasi kesiapan ambulans evakuasi ini bertujuan untuk memantapkan kesiapsiagaan Provinsi Papua khususnya Kota Jayapura dalam rangka mengantisipasi terhadap kemungkinan timbulnya kasus penyakit menular dengan tingkat penularan yang tinggi seperti flu burung dan SARS, dimana saat ini kasus flu burung pada hewan sudah ditemukan beberapa kejadian di Jayapura. Lebih detail tentang Ambulans evakuasi, dijelaskan oleh Ibu Dokter Wahyu Irianawati yang memimpin proses evakuasi.
Setelah mengambil adegan klip proses simulasi, Metro Papua TV melanjutkan peliputannya dengan mengambil adegan profil KKP Jayapura. Mulai dari tampilan kantor, fasilitas kantor, ruangan kantor, kegiatan didalam kantor sampai adegan penggunaan media informasi internet yang telah dipunyai KKP Jayapura yaitu penjelasan penggunaan situs website KKP Jayapura. Kepala Kantor, Bpk. Junghans Sitorus SKM, M.Kes mengatakan kepada kru Metro Papua TV “ Bahwa tujuan adanya website KKP Jayapura ini adalah agar masyarakat papua, dinas dan lembaga di provinsi Papua tahu akan kegiatan dan tupoksi KKP di Jayapura “. “ Masyarakat juga bisa mengetahui adanya fasilitas dari KKP Jayapura, sehingga mereka bisa nantinya memanfaatkan dan kami sendiri siapa melayani dan memberikan yang terbaik “ lanjut beliau.

Pada akhir proses peliputan, Kru Metro Papua TV diajak untuk beristirahat sejenak sambil beramah tamah dengan staf KKP Jayapura. Selain itu brosur profil KKP Jayapura diberikan sebagai informasi tambahan untuk pelengkap berita Metro Papua TV nantinya dan juga disajikan video klip profil KKP Jayapura agar Metro Papua TV mengetahui secara singkat tupoksi KKP Jayapura.

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Penggunaan Alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890

(KKP Jayapura, 23 April 2007) Pada tanggal 19 april dan 20 April 2007, diadakan Pelatihan penggunaan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890, yang diselengarakan oleh KKP Manokwari, di kota Manokwari – Irian Jaya Barat. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar orang laboratorium dapat dan mampu mengoperasikan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890 secara baik dan benar. Dari Tim KKP Jayapura, diwakili oleh Ibu Manita Tana, Amd AK, sebagai penanggung jawab Laboratorium KKP Jayapura. Menurut beliau kegunaan alat ini adalah untuk proses pemeriksaan air secara kimiawi dan bakteriologis, agar kualitas air yang diuji dapat diketahui kelayakannya untuk dikonsumsi. Kelebihan alat tersebut adalah dapat disambungkan dengan perangkat komputer, dimana mempunyai kemampuan menyimpan data analisa, RS-232 output, dan lainnya. Sehingga dengan demikian DR/800 dapat dipakai utk analisa dilapangan dan kemudian data analisa yang didapatkan d...

Info : 2-5 % Penduduk Indonesia Menderita Asma

( www.depkes.go.id , Selasa 01 Mei 2007) Menurut WHO, sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia prevalensi Asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2 – 5 % penduduk Indonesia menderita Asma. Penyakit Asma dapat mengenai segala usia dan jenis kelamin. Pada anak-anak, penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sedangkan pada usia dewasa terjadi sebaliknya. Sementara angka kejadian Asma pada anak dan bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. Asma pada anak dapat mempengaruhi masa pertumbuhan, tergantung dari klasifikasi berat ringan episodenya. Anak dengan Asma yang sering kambuh, dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar yang merupakan dasar terjadinya lost generation. Dari penelitian pada anak sekolah usia 13 – 14 tahun, diketahui prevalensi Asma sebesar 2,1% pada tahun 1995. Jumlah ini meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2003. Sementara hasil survei di Med...

Info : Mengenal Kota Jayapura

(sumber: http://www.kompas.co.id ) UNIK dan menarik. Dua kata itu tepat untuk menyebut kota yang terletak di paling ujung kawasan timur Indonesia. Selain letaknya berbatasan dengan Papua Niugini dan topografi yang berbukit-bukit, kota ini pun berganti nama sebanyak empat kali sebelum menjadi Jayapura. SEBELUM perang dunia II, saat Belanda mendarat di bumi Papua, Jayapura diberi nama "Hollandia", yang berarti daerah berbukitbukit dan berteluk. Saat itu daerah ini ditunjuk sebagai ibu kota "Dutch New Guinea". Setelah definitif kembali ke Indonesia pada 1 Mei 1963, sejak saat itu nama "Hollandia" menjadi "Kota Baru" (1963-1969), lalu "Sukarnopura" (1969-1975), dan akhirnya "Jayapura". Berada di Jayapura yang terletak di bibir Teluk Yos Sudarso dan Teluk Yotefa akan disuguhkan pemandangan indah panorama alam yang berbukit-bukit serta hamparan lautan Pasifik berair biru jernih. Kekayaan alam yang demikian indah itu menawarkan obyek...