Langsung ke konten utama

Jayapura : 375 Warga Dok VIII Pantai Berobat Gratis

JAYAPURA-Sebanyak 375 warga yang berada di sekitar Dok VIII Pantai, Kelurahan Imbi, Distrik Jayapura Utara, mengikuti pengobatan massal (gratis) yang digelar Bhayangkari Daerah Papua bekerjasama dengan BNP dan Biddokes Polda Papua, Selasa (11/9). Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokes) Polda Papua, Kombes Pol dr Rusdianto mengatakan, dari 375 warga yang berobat itu, kebanyakan terserang infeksi saluran pernapasan akut (Ispa) seperti batuk dan pilek, kemudian juga yang terserang penyakit kulit, penyakit sendi, grastitis serta penyakit lainnya.

Dalam kegiatan ini, pihaknya melibatkan 7 orang dokter, seorang dokter gigi, seorang apoteker, para medis 15 orang dan non medis 7 orang. Sementara Kepala Distrik Jayapura Utara, Dominggus Kondologit,SH sangat berterima kasih atas digelarnya pengobatan massal ini.Di tempat yang sama, Ketua Bhayangkari Daerah Papua, Ny Max Donald Aer menjelaskan, tempat ini menjadi sasaran kegiatan karena wilayah Jayapura Utara penduduknya paling padat dibanding distrik lain di Kota Jayapura ini.Dimana jika penduduk yang padat biasanya akan muncul dampak buruk bagi kesehatan yang diakibatkan masalah sampah maupun air. Karena itu, pihaknya meminta kepada masyarakat agar merubah pola hidup yang selama ini dinilai kurang baik.

Pada kesempatan ini, Ketua Bhayangkari Daerah Papua ini juga menghimbau masyarakat supaya menghindari minuman keras, terlebih Miras yang dibuat dari alkohol murni. Sebab minuman seperti ini sangat membahayakan bagi kesehatan dan bisa menimbulkan kebutaan, serta kematian."Alkohol murni itu adalah obat luar, seperti untuk membersihkan luka. Bila diminum, maka akan sangat membahayakan karena akan melemahkan fungsi saraf dan mengecilkan organ vital," terangnya. Apabila sudah terjadi demikian, lanjutnya, maka jalan satu-satunya adalah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. "Oleh karenanya, bagi yang biasa minum, tolong dikurangi dan kalau bisa dihentikan. Bertobatlah sebelum terlambat,"himbaunya.(fud)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Penggunaan Alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890

(KKP Jayapura, 23 April 2007) Pada tanggal 19 april dan 20 April 2007, diadakan Pelatihan penggunaan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890, yang diselengarakan oleh KKP Manokwari, di kota Manokwari – Irian Jaya Barat. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar orang laboratorium dapat dan mampu mengoperasikan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890 secara baik dan benar. Dari Tim KKP Jayapura, diwakili oleh Ibu Manita Tana, Amd AK, sebagai penanggung jawab Laboratorium KKP Jayapura. Menurut beliau kegunaan alat ini adalah untuk proses pemeriksaan air secara kimiawi dan bakteriologis, agar kualitas air yang diuji dapat diketahui kelayakannya untuk dikonsumsi. Kelebihan alat tersebut adalah dapat disambungkan dengan perangkat komputer, dimana mempunyai kemampuan menyimpan data analisa, RS-232 output, dan lainnya. Sehingga dengan demikian DR/800 dapat dipakai utk analisa dilapangan dan kemudian data analisa yang didapatkan d...

Info : 2-5 % Penduduk Indonesia Menderita Asma

( www.depkes.go.id , Selasa 01 Mei 2007) Menurut WHO, sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia prevalensi Asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2 – 5 % penduduk Indonesia menderita Asma. Penyakit Asma dapat mengenai segala usia dan jenis kelamin. Pada anak-anak, penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sedangkan pada usia dewasa terjadi sebaliknya. Sementara angka kejadian Asma pada anak dan bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. Asma pada anak dapat mempengaruhi masa pertumbuhan, tergantung dari klasifikasi berat ringan episodenya. Anak dengan Asma yang sering kambuh, dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar yang merupakan dasar terjadinya lost generation. Dari penelitian pada anak sekolah usia 13 – 14 tahun, diketahui prevalensi Asma sebesar 2,1% pada tahun 1995. Jumlah ini meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2003. Sementara hasil survei di Med...

PENGEPAKAN SPESIMEN KASUS DIFTERI

Kasus Difteri sangat berbahaya karena selain severity (berat gejala) kasus difteri ini, penyakit ini juga sangat menular. Untuk mengkonfirmasi suatu kasus difteri perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium di laboratorium rujukan nasional. Untuk itu petugas kesehatan perlu tahu dengan benar teknik pengepakan specimen difteri agar specimen difteri ini aman di dalam transportasi hingga tiba di laboratorium rujukan nasional. https://www.youtube.com/watch?v=_elxZLjiNkM