Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

16 September 2007

Merauke : Seluruh Warga Boven Digoel Diberi Obat Filaria, Akan Dilakukan Selama 5 Tahun

(www.cenderawasihpos.com, 15 September 2007)
MERAUKE- Tingginya penderita Filaria atau kaki gajah beberapa daerah di Kabupaten Boven Digoel, membuat pengobatan secara massal dilakukan bagi seluruh warga di di daerah tersebut. ‘’Tahun ini merupakan tahun kedua pemberian obat Filaria secara menyeluruh bagi seluruh warga Boven Digoel yang dimulai sejaktahun 2006 lalu,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bobven Digoel, dr Titus Tambaip, M.Kes, kepada Cenderawasih Pos, baru-baru ini di Tanah Merah.

Pemberian obat Filaria secara menyeluruh tersebut, lanjut Titus, akan dilakukan selama 5 tahun. Dimana setiap warga harus meminum satu tablet obat Filaria dalam satu tahun. ‘’Ini diberikan untuk bagaimana tidak terjadi infeksi filariasis,’’ jelasnya. Sebab, berdasarkan hasil sample yang dilakukan di beberapa daerah Boven Digoel atas telah diperoleh hasil 7 kali lipat dari angka normal. ‘’Sehingga perlu ditangani secara khusus dan serius. Karena dampak darifilariasis ini sangat mengganggu. Sebab penderitanya tidak hanya menyerang orang tua tapi juga usia produktif,’’ terangnya. Selain program pemberian obat Filaria secara menyeluruh tersebut, menurut Titus, pihaknya juga akan mengkampanyekan kelambunisasi. Kelambunisasi ini, lanjutnya, terkait masih tingginya penderita malariadi daerah tersebut akibat tingkat kelembaban yang tinggi. ‘’Dibeberapa titik, malaria masih sangat endemis,’’ jelasnya. Kelambu yang akan dibagikan secara gratis tersebut, ungkap Titus sudah disiapkan.

Namun sebelum dibagikan pihaknya akan melakukansosialisasi kepada masyarakat pentingnya menggunakan kelambu untuk mengurangi kontak langsung dengan nyamuk. ‘’Nantinya kelambunisasi ini akan kami evaluasi. Kalau memberikan dampak yang positif dalam arti penderinya menurun, maka kami siapkan kelambu yang lebih banyak untuk dibagikan kepada masyarakat,’’ jelasnya. Dalam hal penderita malaria, menurutnya sebelum diberikan obat harus melalui pemeriksaan darah terlebih dahulu untuk mengetahui apakah pasien yang bersangkutan menderi malaria. ‘’Kami sudah siapkan alatlaboratorium dan petugasnya di setiap puskesmas, sehingga setiap pasien yang datang dengan keluhan malaria harus melalui pemeriksaan darah lebih dulu apakah pasien yang bersangkutan benar menderita malaria baru diberi obat,’’ tambahnya. (ulo)

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3
Staf KKP Kelas II Jayapura Photo Bersama Setelah Kegiatan