Langsung ke konten utama

Kunjungan Ditjen PP-PL di Jayapura

Foto : Rexy Sitorus / KKP Jayapura
Dalam rangka presentasi hasil Surveilans Terpadu HIV/AIDS dan perilaku (STHP) di Papua
Hasil Surveilans Terpadu HIV/AIDS dan perilaku (STHP) di Papua menemukan bahwa secara total prevalensi HIV pada penduduk di tanah Papua mencapai 2,4 persen. Jumlah ini merupakan tingkat yang sangat tinggi dibandingkan dengan prevalensi HIV didaerah lain di tanah air.
Berdasarkan jenis kelamin diketahui ternyata laki-laki memiliki prevalensi tertinggi mencapai 2,9 persen dibandingkan kaum perempuan yang hanya 1,9 persen. Hal ini seperti dikemukakan Ditjen PP-PL , Bpk. Dr. I Nyoman Kandun, disela-sela diseminasi hasil SHTP Papua di gedung Sasana Krida, Kantor Gubernur Papua pada hari Rabu, 30 Mei 2007.

“Dari hasil STHP itu, laki-laki memiliki prevalensi lebih tinggi artinya laki-laki yang lebih banyak melakukan penularan HIV,” ungkap Bpk. Ditjen PP-PL.

Lanjut beliau, hal ini dikarenakan bila dibanding wanita , laki-laki memiliki mobilitas yang tinggi, sehingga memungkinkan memiliki prevalensi tertinggi. “ Bisa saja sekarang dia sarapan disini, besok makan siang di Jakarta, lalu makan malam ditempat lain,” ujarnya. Selain itu, dari angka yang ada, laki-laki lebih banyak pasangan wanitanya daripada kaum wanita yang multipatners sekalipun, laki-laki lebih banyak patnernya.

Yang aneh lagi, dari hasil survei yang dilakukan sesuai klasifikasi di tiga tempat yakni pesisir mudah, pegunungan dan pesisir sulit itu ditemukan ternyata penduduk di pesisir sulit lebih tinggi prevalensi HIV-nya bila dibanding di pesisir mudah dan pegunungan.

“Hal ini tentu memprihatinkan dan sudah lampu merah dan harus diwaspadai,” ujarnya. Tidak hanya itu, dari hasil survei itu juga ditemukan penduduk etnis Papua tertinggi prevalensi HIV-nya daripada etnis non Papua.

Karena itu, Departemen Kesehatan akan menerapkan treatment khusus untuk Papua dalam penanggulangan HIV/AIDS ini. “ Nanti Ibu Menteri Kesehatan yang akan jelaskan treatment khusus tersebut besok (Kamis, tgl 31 Mei 20007) “, kata beliau.

Disela-sela kesibukan, Bpk Ditjen PP-PL juga bertemu dan berbincang-bincang dengan Kepala Kantor dan beberapa staf KKP Jayapura.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Penggunaan Alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890

(KKP Jayapura, 23 April 2007) Pada tanggal 19 april dan 20 April 2007, diadakan Pelatihan penggunaan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890, yang diselengarakan oleh KKP Manokwari, di kota Manokwari – Irian Jaya Barat. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar orang laboratorium dapat dan mampu mengoperasikan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890 secara baik dan benar. Dari Tim KKP Jayapura, diwakili oleh Ibu Manita Tana, Amd AK, sebagai penanggung jawab Laboratorium KKP Jayapura. Menurut beliau kegunaan alat ini adalah untuk proses pemeriksaan air secara kimiawi dan bakteriologis, agar kualitas air yang diuji dapat diketahui kelayakannya untuk dikonsumsi. Kelebihan alat tersebut adalah dapat disambungkan dengan perangkat komputer, dimana mempunyai kemampuan menyimpan data analisa, RS-232 output, dan lainnya. Sehingga dengan demikian DR/800 dapat dipakai utk analisa dilapangan dan kemudian data analisa yang didapatkan d...

Info : 2-5 % Penduduk Indonesia Menderita Asma

( www.depkes.go.id , Selasa 01 Mei 2007) Menurut WHO, sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia prevalensi Asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2 – 5 % penduduk Indonesia menderita Asma. Penyakit Asma dapat mengenai segala usia dan jenis kelamin. Pada anak-anak, penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sedangkan pada usia dewasa terjadi sebaliknya. Sementara angka kejadian Asma pada anak dan bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. Asma pada anak dapat mempengaruhi masa pertumbuhan, tergantung dari klasifikasi berat ringan episodenya. Anak dengan Asma yang sering kambuh, dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar yang merupakan dasar terjadinya lost generation. Dari penelitian pada anak sekolah usia 13 – 14 tahun, diketahui prevalensi Asma sebesar 2,1% pada tahun 1995. Jumlah ini meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2003. Sementara hasil survei di Med...

Info : Mengenal Kota Jayapura

(sumber: http://www.kompas.co.id ) UNIK dan menarik. Dua kata itu tepat untuk menyebut kota yang terletak di paling ujung kawasan timur Indonesia. Selain letaknya berbatasan dengan Papua Niugini dan topografi yang berbukit-bukit, kota ini pun berganti nama sebanyak empat kali sebelum menjadi Jayapura. SEBELUM perang dunia II, saat Belanda mendarat di bumi Papua, Jayapura diberi nama "Hollandia", yang berarti daerah berbukitbukit dan berteluk. Saat itu daerah ini ditunjuk sebagai ibu kota "Dutch New Guinea". Setelah definitif kembali ke Indonesia pada 1 Mei 1963, sejak saat itu nama "Hollandia" menjadi "Kota Baru" (1963-1969), lalu "Sukarnopura" (1969-1975), dan akhirnya "Jayapura". Berada di Jayapura yang terletak di bibir Teluk Yos Sudarso dan Teluk Yotefa akan disuguhkan pemandangan indah panorama alam yang berbukit-bukit serta hamparan lautan Pasifik berair biru jernih. Kekayaan alam yang demikian indah itu menawarkan obyek...