Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

12 June 2007

Info : Menkes: Tiga Bulan Obat Murah Sampai ke Daerah

(www.cenderawasihpos.com, 11 Juni 2007)
JAKARTA-Kekosongan stok obat serba seribu Rupiah karena diborong oleh spekulan sempat membuat jengkel Menkes Siti Fadilah Supari. Untuk mengatasinya, dia berniat memotong jalur distribusi ke masyarakat. Rencananya pemerintah akan langsung mengirim obat murah ke desa siaga. Dengan cara ini dia berharap dalam waktu tiga bulan, 12 jenis obat murah dapat beredar di seluruh Indonesia.


Kelangkaan obat murah yang diujicoba di pasar Pramuka sangat disesalkan oleh Siti. "Saya ingin masyarakat mempunyai pilihan untuk mendapatkan obat murah,"ujarnya di Jakarta kemarin. Saat ini, lanjutnya, sudah waktunya masyarakat bisa menolak obat mana yang tak sanggup dibelinya.

Lebih jauh menkes yang murah senyum itu mengatakan akan berusaha keras untuk menjamin ketersediaan obat serba seribu. Tujuannya stok bisa sampai di masyarakat. Obat murah yang memiliki merek sesuai dengan jenis penyakit yang akan disembuhkannya itu ternyata direspon bagus oleh masyarakat.

"Seharusnya obat murah baru bisa didapatkan di provinsi luar DKI Jakarta 3 bulan lagi, tapi belum ada tiga bulan obat itu sudah banyak yang mencari," katanya meyakinkan. Karena banyak yang mencari, sambungnya, ketika obat tersebut langka di Jakarta, langsung timbul kecurigaan. Penyebabnya, PT Indofarma-produsen obat serba seribu-sudah tiga kali memproduksi obat dalam jumlah besar namun obat tersebut tetap sulit didapat.

Menurut menteri ahli jantung itu, setelah diselidiki ternyata obat murah itu diborong oleh satu spekulan. Spekulan itu diketahui juga sebagai produsen farmasi. "Saya sudah menegurnya dan meminta dia memproduksi obat serupa kalau ingin untung," tegasnya. Apakah langkah itu cukup untuk mencegah tindakan serupa terjadi lagi? Dia mengaku tidak.

"Makanya saya sedang memikirkan langkah alternatif," tambahnya. Langkah tersebut adalah langsung menjualnya ke desa siaga yang tahun lalu telah ada sebanyak 12 ribu di seluruh Indonesia. Untuk mematangkan rencananya, hari ini, Siti mengungkapkan akan membuat rapat konsolidasi dengan perusahaan farmasi BUMN.

Dalam rapat itu juga akan dibicarakan tentang mekanisme sanksi terhadap produsen obat spekulan. Jika rencananya ini disepakati oleh semua pihak, maka pemerintah akan mengawasi langsung distribusi 12 jenis obat serba seribu ini. "Saya berharap dengan cara ini spekulan akan kesulitan memborong obat murah," katanya dengan nada serius.(nue)

No comments:

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3
Staf KKP Kelas II Jayapura Photo Bersama Setelah Kegiatan