Langsung ke konten utama

Evaluasi Program 2008 dan Perencanaan Program 2009

Pembicara dari KKP Kelas II Jayapura sedang mempresentasikan
hasil-hasil kegiatan selama tahun 2008

(KKP Kelas II Jayapura, 13-03-2009)
Sesuai dengan KepMenKes 356 tahun 2008 Kantor Kesehatan Pelabuhan mempunyai tupoksi melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara.

Dalam rangka meningkatkan percepatan kegiatan dimaksud, KKP melaksanakan berbagai kegiatan pengamatan penyakit, pengendalian risiko lingkungan, dan pemberantasan vector dengan dukungan penyelenggaraan administrasi teknis dan kepegawaian oleh bagian Tata Usaha.


Para undangan peserta acara kegiatan

Para undangan peserta acara kegiatan

Pada tanggal 11 dan 12 Maret 2009 KKP Kelas II Jayapura mengadakan kegiatan pertemuan dengan para pihak dan mitra terkait dimana membahas Evaluasi Program 2008 dan Perencanaan Program 2009.

Evaluasi program tahun 2008 dimaksudkan untuk mengukur pencapaian kinerja yang telah di capai, mengetahui hambatan dan permasalahan yang dihadapi, serta sebagai input dalam peningkatan kinerja yang akan ditetapkan dalam dokumen perencanaan tahun 2009.

Pada pembahasan kegiatan tersebut didapatkan beberapa kendala dalam rangka pelaksanaan tupoksi KKP Kelas II Jayapura diantaranya :
  • Kurangnya tenaga sehingga belum semua pelabuhan yang ada di wilayah kerja KKP Kelas II Jayapura dapat dilaksanakan tugas kekarantinaan,
  • Belum optimalnya luas bangunan kantor induk bila dibandingkan dengan jumlah tenaga yang ada.
Kegiatan yang berlangsung 2 hari ini dilaksanakan di Hotel Relat Indah pada hari pertama dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura pada hari kedua. (am)


Panitia foto bareng sesuai acara kegiatan

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Penggunaan Alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890

(KKP Jayapura, 23 April 2007) Pada tanggal 19 april dan 20 April 2007, diadakan Pelatihan penggunaan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890, yang diselengarakan oleh KKP Manokwari, di kota Manokwari – Irian Jaya Barat. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar orang laboratorium dapat dan mampu mengoperasikan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890 secara baik dan benar. Dari Tim KKP Jayapura, diwakili oleh Ibu Manita Tana, Amd AK, sebagai penanggung jawab Laboratorium KKP Jayapura. Menurut beliau kegunaan alat ini adalah untuk proses pemeriksaan air secara kimiawi dan bakteriologis, agar kualitas air yang diuji dapat diketahui kelayakannya untuk dikonsumsi. Kelebihan alat tersebut adalah dapat disambungkan dengan perangkat komputer, dimana mempunyai kemampuan menyimpan data analisa, RS-232 output, dan lainnya. Sehingga dengan demikian DR/800 dapat dipakai utk analisa dilapangan dan kemudian data analisa yang didapatkan d...

Info : 2-5 % Penduduk Indonesia Menderita Asma

( www.depkes.go.id , Selasa 01 Mei 2007) Menurut WHO, sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia prevalensi Asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2 – 5 % penduduk Indonesia menderita Asma. Penyakit Asma dapat mengenai segala usia dan jenis kelamin. Pada anak-anak, penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sedangkan pada usia dewasa terjadi sebaliknya. Sementara angka kejadian Asma pada anak dan bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. Asma pada anak dapat mempengaruhi masa pertumbuhan, tergantung dari klasifikasi berat ringan episodenya. Anak dengan Asma yang sering kambuh, dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar yang merupakan dasar terjadinya lost generation. Dari penelitian pada anak sekolah usia 13 – 14 tahun, diketahui prevalensi Asma sebesar 2,1% pada tahun 1995. Jumlah ini meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2003. Sementara hasil survei di Med...

PENGEPAKAN SPESIMEN KASUS DIFTERI

Kasus Difteri sangat berbahaya karena selain severity (berat gejala) kasus difteri ini, penyakit ini juga sangat menular. Untuk mengkonfirmasi suatu kasus difteri perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium di laboratorium rujukan nasional. Untuk itu petugas kesehatan perlu tahu dengan benar teknik pengepakan specimen difteri agar specimen difteri ini aman di dalam transportasi hingga tiba di laboratorium rujukan nasional. https://www.youtube.com/watch?v=_elxZLjiNkM