Langsung ke konten utama

Evakuasi Korban dari Kapal MV. OGNA

Kapal MV. OGNA yang melakukan perjalanan dari Australia menuju Korea Selatan

(KKP Kelas II Jayapura, 27-03-2009)
Pada hari Selasa tanggal 24 Maret 2009 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura Jam 14.00 WIT mendapatkan laporan dan informasi dari Badan SAR Papua bahwa ada permintaan emergency darurat dari MV. Ogna berawak 23 orang yang sedang melakukan perjalanan dari Australia menuju Korea Selatan. Setelah berkoordinasi dengan pihak Adpel Jayapura dan Badan SAR Papua, Tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura bersama dengan Tim dari Badan SAR dan Adpel Jayapura melakukan proses evakuasi.
Tim Evakuasi dari KKP Kelas II Jayapura

Jam 14.45 WIT tim evakuasi bergerak menuju MV. Ogna yang berjarak sekitar 6 mil dari dermaga KPLP Jayapura. Jarak tempuh perjalanan yang jauh ini memakan waktu 1 jam 30 menit untuk sampai ke MV. Ogna. Proses dialog yang dibantu oleh staf dari KKP Kelas II Jayapura sebagai penterjemah antara awak kapal dengan tim evakuasi memakan waktu cukup lama dimana awak kapal menjelaskan apa yang terjadi.

Dari hasil penjelasan awak kapal MV. Ogna bahwa kapten kapal MV.Ogna telah meninggal dan saat ini masih menunggu persetujuan dari Manila, Philipina tempat perusahaan mereka bekerja apakah jenazah kapten mereka diserahkan kepada tim evakuasi atau tidak. Setelah melakukan koordinasi antara kantor di Manila, Philipina dan Kedutaan Philipina dan agen kapal di Jakarta dan mendapatkan kepastian jenazah dapat dibawa maka dengan segera tim evakuasi bergerak cepat melakukan proses evakuasi jenazah.

Proses evakuasi jenazah dari Kapal MV. OGNA

Kapten yang meninggal tersebut bernama CAPT. LUSTRICIMO R. RAMIREZ, Kebangsaan PHILIPPINES, No.Passpor: TT0871954, Umur 49 Tahun, Pekerjaan sebagai Kapten MV. OGNA Berbendera NORWEGIA. Dari informasi awak kapal dan Kapten MV. Ogna yang baru ditunjuk yang bernama ANDRES A. ADORNADO, bahwa korban mengalami sesak napas sejak tanggal 21 Maret 2009 dan hanya dibantu dengan oksigen yang tersedia di kapal.

Sekitar Jam 16.00 WIT tim evakuasi berhasil mengevakuasi jenazah dan memindahkan jenazah ke kapal boat milik KPLP, bertolak kembali menuju dermaga KPLP. Setibanya di dermaga KPLP pada jam 19.00 WIT jenazah langsung dibawa ke ruang jenazah RSUD Dok II Jayapura untuk dilakukan otopsi (AM)

Tim Evakuasiyang terdiri dari Adpel Pelabuhan Jayapura, Badan SAR Papua dan KKP Kelas II Jayapura

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Penggunaan Alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890

(KKP Jayapura, 23 April 2007) Pada tanggal 19 april dan 20 April 2007, diadakan Pelatihan penggunaan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890, yang diselengarakan oleh KKP Manokwari, di kota Manokwari – Irian Jaya Barat. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar orang laboratorium dapat dan mampu mengoperasikan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890 secara baik dan benar. Dari Tim KKP Jayapura, diwakili oleh Ibu Manita Tana, Amd AK, sebagai penanggung jawab Laboratorium KKP Jayapura. Menurut beliau kegunaan alat ini adalah untuk proses pemeriksaan air secara kimiawi dan bakteriologis, agar kualitas air yang diuji dapat diketahui kelayakannya untuk dikonsumsi. Kelebihan alat tersebut adalah dapat disambungkan dengan perangkat komputer, dimana mempunyai kemampuan menyimpan data analisa, RS-232 output, dan lainnya. Sehingga dengan demikian DR/800 dapat dipakai utk analisa dilapangan dan kemudian data analisa yang didapatkan d...

Info : 2-5 % Penduduk Indonesia Menderita Asma

( www.depkes.go.id , Selasa 01 Mei 2007) Menurut WHO, sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia prevalensi Asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2 – 5 % penduduk Indonesia menderita Asma. Penyakit Asma dapat mengenai segala usia dan jenis kelamin. Pada anak-anak, penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sedangkan pada usia dewasa terjadi sebaliknya. Sementara angka kejadian Asma pada anak dan bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. Asma pada anak dapat mempengaruhi masa pertumbuhan, tergantung dari klasifikasi berat ringan episodenya. Anak dengan Asma yang sering kambuh, dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar yang merupakan dasar terjadinya lost generation. Dari penelitian pada anak sekolah usia 13 – 14 tahun, diketahui prevalensi Asma sebesar 2,1% pada tahun 1995. Jumlah ini meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2003. Sementara hasil survei di Med...

PENGEPAKAN SPESIMEN KASUS DIFTERI

Kasus Difteri sangat berbahaya karena selain severity (berat gejala) kasus difteri ini, penyakit ini juga sangat menular. Untuk mengkonfirmasi suatu kasus difteri perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium di laboratorium rujukan nasional. Untuk itu petugas kesehatan perlu tahu dengan benar teknik pengepakan specimen difteri agar specimen difteri ini aman di dalam transportasi hingga tiba di laboratorium rujukan nasional. https://www.youtube.com/watch?v=_elxZLjiNkM