Langsung ke konten utama

87 Orang Korban Meninggal Akibat Flu Burung

(www.depkes.go.id, 09 Oktober 2007)
Korban flu burung terus bertambah. Kasus terakhir positif flu burung berdasarkan pemeriksaan Laboratorium Badan Litbangkes Depkes adalah LT (P, 44 tahun) warga Komplek Jati 119, CPI Rumbai, Kel. Lembah Damai, Kec. Rumbai Pekanbaru Propinsi Riau. Korban meninggal tanggal 6 Oktober 2007 pukul 04.00 WIB setelah dirawat 1 hari di RS Arifin Achmad Pekanbaru Riau. Dengan demikian, secara kumulatif kasus positif Flu Burung di Indonesia mencapai 108 orang, 87 orang diantaranya meninggal dunia dengan angka kematian (Case Fatality Rate = CFR ) 80,55%.

Demikian data terbaru yang diperoleh Pusat Komunikasi Publik dari Dr. H. Nadhirin, Posko Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes RI, 8 Oktober 2007.

LT mulai sakit dengan gejala mirip Flu Burung tanggal 27 Agustus 2007, tetapi baru dirujuk ke RS Arifin Achmad Pekanbaru tanggal 5 Oktober 2007.
Dengan meninggalnya LT, kini di Propinsi Riau terdapat 5 kasus positif flu burung, 4 orang diantaranya meninggal dunia yaitu A(P, 29) meninggal 12 Mei, Y (L, 29 th) meninggal 12 Juni, GS (L, 33 th) meninggal 6 September.

Sumber penularan Flu Burung masih berasal dari unggas. Karena itu masyarakat diimbau tidak memelihara unggas atau memisahkan unggasnya dari pemukiman.

Untuk mencegah dan melindungi diri agar tidak tertular Flu Burung, masyarakat diminta :
- Jangan sentuh unggas yang sakit atau mati. Jika terlanjur, cepat-cepat cuci tangan pakai sabun dan laporkan ke Kepala Desa.
- Cuci pakai sabun tangan dan juga peralatan masak Anda sebelum makan atau memasak. Masak ayam dan telur ayam sampai matang.
- Pisahkan unggas dari manusia. Dan juga pisahkan unggas baru dari unggas lama selama 2 minggu
- Periksakan diri ke dokter, Puskesmas atau rumah sakit jika mengalami gejala flu dan demam setelah berdekatan dengan unggas.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52960661, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Penggunaan Alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890

(KKP Jayapura, 23 April 2007) Pada tanggal 19 april dan 20 April 2007, diadakan Pelatihan penggunaan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890, yang diselengarakan oleh KKP Manokwari, di kota Manokwari – Irian Jaya Barat. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar orang laboratorium dapat dan mampu mengoperasikan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890 secara baik dan benar. Dari Tim KKP Jayapura, diwakili oleh Ibu Manita Tana, Amd AK, sebagai penanggung jawab Laboratorium KKP Jayapura. Menurut beliau kegunaan alat ini adalah untuk proses pemeriksaan air secara kimiawi dan bakteriologis, agar kualitas air yang diuji dapat diketahui kelayakannya untuk dikonsumsi. Kelebihan alat tersebut adalah dapat disambungkan dengan perangkat komputer, dimana mempunyai kemampuan menyimpan data analisa, RS-232 output, dan lainnya. Sehingga dengan demikian DR/800 dapat dipakai utk analisa dilapangan dan kemudian data analisa yang didapatkan d...

Info : 2-5 % Penduduk Indonesia Menderita Asma

( www.depkes.go.id , Selasa 01 Mei 2007) Menurut WHO, sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia prevalensi Asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2 – 5 % penduduk Indonesia menderita Asma. Penyakit Asma dapat mengenai segala usia dan jenis kelamin. Pada anak-anak, penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sedangkan pada usia dewasa terjadi sebaliknya. Sementara angka kejadian Asma pada anak dan bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. Asma pada anak dapat mempengaruhi masa pertumbuhan, tergantung dari klasifikasi berat ringan episodenya. Anak dengan Asma yang sering kambuh, dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar yang merupakan dasar terjadinya lost generation. Dari penelitian pada anak sekolah usia 13 – 14 tahun, diketahui prevalensi Asma sebesar 2,1% pada tahun 1995. Jumlah ini meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2003. Sementara hasil survei di Med...

PENGEPAKAN SPESIMEN KASUS DIFTERI

Kasus Difteri sangat berbahaya karena selain severity (berat gejala) kasus difteri ini, penyakit ini juga sangat menular. Untuk mengkonfirmasi suatu kasus difteri perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium di laboratorium rujukan nasional. Untuk itu petugas kesehatan perlu tahu dengan benar teknik pengepakan specimen difteri agar specimen difteri ini aman di dalam transportasi hingga tiba di laboratorium rujukan nasional. https://www.youtube.com/watch?v=_elxZLjiNkM