Langsung ke konten utama

Meksiko Harapkan Bantuan Obat dari Indonesia

(www.depkes.go.id, 06-05-2009)
Pemerintah Meksiko mengharapkan bantuan Indonesia untuk turut menanggulangi wabah penyakit flu baru H1N1 yang saat ini sudah menewaskan 26 orang dan ratusan orang lainnya menderita. Permintaan itu disampaikan oleh Duta Besar Meksiko untuk Indonesia, Melba Pria, kepada Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) ketika mereka bertemu di gedung Departemen Kesehatan, Jakarta, Selasa sore 5 Mei 2009.

"Meksiko mengharapkan bantuan dari negara-negara sahabat, termasuk Indonesia, untuk bersama-sama memberantas penyakit flu baru H1N1 ini," kata Pria dalam konfrensi pers yang digelar di Hotel Gran Melia usai bertemu dengan Menkes RI.
Dubes Pria mengungkapkan bahwa Meksiko kini mengharapkan segala bantuan, baik berupa uang, peralatan, dan juga obat anti virus untuk membasmi wabah penyakit yang telah mewabah di 21 negara di sebagian Eropa, Amerika, dan Asia.

Kepada Siti Fadilah Supari, Pria mengharapkan Indonesia turut menyumbang peralatan medis dan kesehatan. "Kami menyampaikan proposal untuk meminta bantuan berupa masker penutup mulut dan wajah, antiseptik untuk tangan, setelan dokter bedah dan sarung tangan dan benda-benda pendukung lainnya," kata Pria. Dalam kesempatan tersebut, Dubes Pria mengungkapkan bahwa pemerintahnya tidak keberatan dengan pemberlakuan travel warning yang dikeluarkan pemerintah Indonesia terhadap Meksiko. Melba Pria memahami kebijakan itu karena merupakan upaya preventif untuk mencegah menularnya wabah penyakit flu baru H1N1 ke Indonesia.

Hal yang perlu ditekankan dari 2 negara adalah semangat solidaritas dan tidak perlu perlakuan diskriminatif terhadap warga Meksiko, ujar Melba Pria. Dia keberatan terhadap penyebutan flu Meksiko karena ini menjadi stigma buruk negara Meksiko. Pasalnya wabah virus H1N1 sudah terjadi jauh sebelumnya, yaitu pada tahun 2005 di Wisconsin, Amerika Serikat. “Kami ingin distigmakan positif, seperti industri pariwisata”. Ditambahkan Meksiko tidak mengutus perwakilan negaranya pada even World Ocean Conference pada bulan ini. Pemerintah Meksiko cukup diwakili Dubes yang ada di Indonesia dengan pertimbangan fokus menyelesaikan kasus mewabahnya flu baru H1N1 di negaranya.

"Di Meksiko setiap hari ada sekitar 8 juta orang pengguna subway. Jadi kami butuh 8 juta masker per hari dan lima hari ke depan sekitar 40 juta masker yang dibutuhkan," ucapnya. Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52960661, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Penggunaan Alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890

(KKP Jayapura, 23 April 2007) Pada tanggal 19 april dan 20 April 2007, diadakan Pelatihan penggunaan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890, yang diselengarakan oleh KKP Manokwari, di kota Manokwari – Irian Jaya Barat. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar orang laboratorium dapat dan mampu mengoperasikan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890 secara baik dan benar. Dari Tim KKP Jayapura, diwakili oleh Ibu Manita Tana, Amd AK, sebagai penanggung jawab Laboratorium KKP Jayapura. Menurut beliau kegunaan alat ini adalah untuk proses pemeriksaan air secara kimiawi dan bakteriologis, agar kualitas air yang diuji dapat diketahui kelayakannya untuk dikonsumsi. Kelebihan alat tersebut adalah dapat disambungkan dengan perangkat komputer, dimana mempunyai kemampuan menyimpan data analisa, RS-232 output, dan lainnya. Sehingga dengan demikian DR/800 dapat dipakai utk analisa dilapangan dan kemudian data analisa yang didapatkan d...

Info : 2-5 % Penduduk Indonesia Menderita Asma

( www.depkes.go.id , Selasa 01 Mei 2007) Menurut WHO, sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia prevalensi Asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2 – 5 % penduduk Indonesia menderita Asma. Penyakit Asma dapat mengenai segala usia dan jenis kelamin. Pada anak-anak, penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sedangkan pada usia dewasa terjadi sebaliknya. Sementara angka kejadian Asma pada anak dan bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. Asma pada anak dapat mempengaruhi masa pertumbuhan, tergantung dari klasifikasi berat ringan episodenya. Anak dengan Asma yang sering kambuh, dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar yang merupakan dasar terjadinya lost generation. Dari penelitian pada anak sekolah usia 13 – 14 tahun, diketahui prevalensi Asma sebesar 2,1% pada tahun 1995. Jumlah ini meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2003. Sementara hasil survei di Med...

PENGEPAKAN SPESIMEN KASUS DIFTERI

Kasus Difteri sangat berbahaya karena selain severity (berat gejala) kasus difteri ini, penyakit ini juga sangat menular. Untuk mengkonfirmasi suatu kasus difteri perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium di laboratorium rujukan nasional. Untuk itu petugas kesehatan perlu tahu dengan benar teknik pengepakan specimen difteri agar specimen difteri ini aman di dalam transportasi hingga tiba di laboratorium rujukan nasional. https://www.youtube.com/watch?v=_elxZLjiNkM