Langsung ke konten utama

Menkes Tak Pernah Katakan Flu Babi Dibuat Manusia

(www.depkes.go.id, 01-05-2009)
Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) menegaskan tidak pernah mengatakan ada kemungkinan virus flu babi buatan manusia sebagaimana dilansir Kantor Berita Perancis (AFP) pada Selasa (28/4)

Menkes meminta media untuk tidak memperkeruh suasana terkait penularan penyakit flu babi dengan berspekulasi dan berandai-andai, namun lebih mengedepankan upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan untuk mengantisipasi penyebarannya.
Menkes menjelaskan, meski kasus itu belum dilaporkan terjadi di Indonesia namun pemerintah sudah melakukan upaya-upaya atau antisipasi penyebaran virus influenza karena sejak penyakit flu burung merebak pada 2005 berbagai upaya sudah dilakukan untuk mencegah dan mengantisipasi kejadian luar biasa influenza.

Pemerintah sudah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung termasuk Puskesmas, rumah sakit rujukan dan laboratorium pemeriksaan. Pemerintah juga sudah membentuk jaringan surveilans penyakit influenza, membentuk jejaring komunikasi antar pihak terkait, serta memberikan pelatihan kepada petugas kesehatan dan relawan. "Kita juga termasuk maju dalam penanganan flu burung dan 2 kali sudah melakukan simulasi mengenai itu. Kemampuan ini juga bisa digunakan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit lain termasuk flu babi ini”, tegas Menkes.

Menkes memastikan bahwa pemerintah masih memiliki cukup stok obat antivirus oseltamivir yang efektif untuk pengobatan flu burung dan penyakit influenza babi yang disebabkan oleh virus influenza tipa A subtype H1N1. Menkes menegaskan, masyarakat harus dapat mencegah penularan penyakit tersebut dengan sungguh-sungguh menerapkan pola hidup bersih dan sehat, misalnya tutuplah hidung dan mulut jika bersin dan batuk, tidak meludah di sembarang tempat dan mencuci tangan setelah kontak dengan binatang, menutup hidung dan mulut apabila bersin, dan segera memeriksakan kesehatan apabila mengalami gejala flu.

Selain itu, gunakanlah masker bagi penderita flu, bukan orang sehat yang menggunakan masker, agar tidak menularkan kepada orang lain. Bagi masyarakat yang telah melakukan perjalanan ke negara terjangkit flu babi, disarankan memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala demam, batuk, pilek dan sesak napas. Berita ini disiarkan oleh Pusat KomuniKassi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52960661, atau e-mail puskom.depkes@gmail.com dan puskom.publik@yahoo.co.id.

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Penggunaan Alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890

(KKP Jayapura, 23 April 2007) Pada tanggal 19 april dan 20 April 2007, diadakan Pelatihan penggunaan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890, yang diselengarakan oleh KKP Manokwari, di kota Manokwari – Irian Jaya Barat. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar orang laboratorium dapat dan mampu mengoperasikan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890 secara baik dan benar. Dari Tim KKP Jayapura, diwakili oleh Ibu Manita Tana, Amd AK, sebagai penanggung jawab Laboratorium KKP Jayapura. Menurut beliau kegunaan alat ini adalah untuk proses pemeriksaan air secara kimiawi dan bakteriologis, agar kualitas air yang diuji dapat diketahui kelayakannya untuk dikonsumsi. Kelebihan alat tersebut adalah dapat disambungkan dengan perangkat komputer, dimana mempunyai kemampuan menyimpan data analisa, RS-232 output, dan lainnya. Sehingga dengan demikian DR/800 dapat dipakai utk analisa dilapangan dan kemudian data analisa yang didapatkan d...

Info : 2-5 % Penduduk Indonesia Menderita Asma

( www.depkes.go.id , Selasa 01 Mei 2007) Menurut WHO, sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia prevalensi Asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2 – 5 % penduduk Indonesia menderita Asma. Penyakit Asma dapat mengenai segala usia dan jenis kelamin. Pada anak-anak, penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sedangkan pada usia dewasa terjadi sebaliknya. Sementara angka kejadian Asma pada anak dan bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. Asma pada anak dapat mempengaruhi masa pertumbuhan, tergantung dari klasifikasi berat ringan episodenya. Anak dengan Asma yang sering kambuh, dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar yang merupakan dasar terjadinya lost generation. Dari penelitian pada anak sekolah usia 13 – 14 tahun, diketahui prevalensi Asma sebesar 2,1% pada tahun 1995. Jumlah ini meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2003. Sementara hasil survei di Med...

PENGEPAKAN SPESIMEN KASUS DIFTERI

Kasus Difteri sangat berbahaya karena selain severity (berat gejala) kasus difteri ini, penyakit ini juga sangat menular. Untuk mengkonfirmasi suatu kasus difteri perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium di laboratorium rujukan nasional. Untuk itu petugas kesehatan perlu tahu dengan benar teknik pengepakan specimen difteri agar specimen difteri ini aman di dalam transportasi hingga tiba di laboratorium rujukan nasional. https://www.youtube.com/watch?v=_elxZLjiNkM