Langsung ke konten utama

Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama dilantik menjadi Dirjen PP & PL bersama 3 Pejabat Baru Eselon I Depkes RI




Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) hari ini melantik empat pejabat baru eselon I Departemen Kesehatan, di Jakarta. Mereka yang dilantik adalah Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H sebagai Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Prof. Dr. Agus Purwadianto, S.H, M.Si, Sp.F(K) sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), dr. R. Triono Soendoro, Ph.D sebagai Staf Ahli Menkes Bidang Perlindungan Faktor Risiko Kesehatan, dan dr. Ratna Rosita Suryo Subandoro, MPH.M sebagai Staf Ahli Menkes Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi.Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H sebelum dilantik menjadi Dirjen P2PL adalah Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2ML) menggantikan Dr. I Nyoman Kandun, MPH yang telah memasuki masa pensiun. Prof. Dr. Agus Purwadianto, S.H, M.Si, Sp.F(K) sebelum dilantik sebagai Kepala Badan Litbangkes adalah mantan Kepala Biro Hukum dan Organisasi Depkes dan pejabat di Badan Penanggulangan Bencana Nasional. dr. R. Triono Soendoro, Ph.D sebelum dilantik menjadi Staf Ahli Menkes Bidang Perlindungan Faktor Risiko Kesehatan menggantikan dr. Indrijono Tantoro, MPH yang telah memasuki masa pensiun adalah Kepala Badan Litbangkes. Sedangkan dr. Ratna Rosita Suryo Subandoro, MPH.M sebelum dilantik sebagai Staf Ahli Menkes Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi adalah Direktur Bina Pelayanan Medik Dasar menggantikan Drs. H.M. Krissna Tirtawidjaja, Apt. Dalam sambutannya, Menkes minta Prof. Dr. Tjandra Yoga mempunyai sikap mental yang tangguh karena Ditjen P2PL selalu menjadi incaran dan diminati oleh pihak asing yang ingin menguasai ilmu-ilmu tentang penyakit menular yang dimiliki serta pihak yang ingin mengambil keuntungan dari ilmu tersebut. Namun, hubungan dengan pihak asing tetap harus dijalin tetapi secara proporsional, seimbang, setara, dan adil. Hal itu karena tugas utama Ditjen P2PL adalah melindungi rakyat dari segala macam bencana kesehatan.

Berita lebih lanjut klik pada : http://www.kkp-jayapura.com/ind/berita.php?ids=190&kel=1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Penggunaan Alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890

(KKP Jayapura, 23 April 2007) Pada tanggal 19 april dan 20 April 2007, diadakan Pelatihan penggunaan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890, yang diselengarakan oleh KKP Manokwari, di kota Manokwari – Irian Jaya Barat. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar orang laboratorium dapat dan mampu mengoperasikan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890 secara baik dan benar. Dari Tim KKP Jayapura, diwakili oleh Ibu Manita Tana, Amd AK, sebagai penanggung jawab Laboratorium KKP Jayapura. Menurut beliau kegunaan alat ini adalah untuk proses pemeriksaan air secara kimiawi dan bakteriologis, agar kualitas air yang diuji dapat diketahui kelayakannya untuk dikonsumsi. Kelebihan alat tersebut adalah dapat disambungkan dengan perangkat komputer, dimana mempunyai kemampuan menyimpan data analisa, RS-232 output, dan lainnya. Sehingga dengan demikian DR/800 dapat dipakai utk analisa dilapangan dan kemudian data analisa yang didapatkan d...

Info : 2-5 % Penduduk Indonesia Menderita Asma

( www.depkes.go.id , Selasa 01 Mei 2007) Menurut WHO, sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia prevalensi Asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2 – 5 % penduduk Indonesia menderita Asma. Penyakit Asma dapat mengenai segala usia dan jenis kelamin. Pada anak-anak, penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sedangkan pada usia dewasa terjadi sebaliknya. Sementara angka kejadian Asma pada anak dan bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. Asma pada anak dapat mempengaruhi masa pertumbuhan, tergantung dari klasifikasi berat ringan episodenya. Anak dengan Asma yang sering kambuh, dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar yang merupakan dasar terjadinya lost generation. Dari penelitian pada anak sekolah usia 13 – 14 tahun, diketahui prevalensi Asma sebesar 2,1% pada tahun 1995. Jumlah ini meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2003. Sementara hasil survei di Med...

Info : Mengenal Kota Jayapura

(sumber: http://www.kompas.co.id ) UNIK dan menarik. Dua kata itu tepat untuk menyebut kota yang terletak di paling ujung kawasan timur Indonesia. Selain letaknya berbatasan dengan Papua Niugini dan topografi yang berbukit-bukit, kota ini pun berganti nama sebanyak empat kali sebelum menjadi Jayapura. SEBELUM perang dunia II, saat Belanda mendarat di bumi Papua, Jayapura diberi nama "Hollandia", yang berarti daerah berbukitbukit dan berteluk. Saat itu daerah ini ditunjuk sebagai ibu kota "Dutch New Guinea". Setelah definitif kembali ke Indonesia pada 1 Mei 1963, sejak saat itu nama "Hollandia" menjadi "Kota Baru" (1963-1969), lalu "Sukarnopura" (1969-1975), dan akhirnya "Jayapura". Berada di Jayapura yang terletak di bibir Teluk Yos Sudarso dan Teluk Yotefa akan disuguhkan pemandangan indah panorama alam yang berbukit-bukit serta hamparan lautan Pasifik berair biru jernih. Kekayaan alam yang demikian indah itu menawarkan obyek...