Langsung ke konten utama

Dr. Guntur Budi Wanarto, MS Dilantik Menjadi Sesditjen PPPL Yang Baru oleh Menkes RI

Pada 16/01/2009, empat pejabat baru eselon II Departemen Kesehatan dilantik Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K), di Jakarta. Mereka adalah dr. Iwan M. Muljono, MPH sebagai Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), dr. Guntur Budi Wanarto, MS sebagai Sekretaris Ditjen PP&PL, dr. Rita Kusriastuti, M.Sc sebagai Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Ditjen PP&PL, dr. T. Marwan Nusri, MPH sebagai Direktur Bina Pelayanan Medik Dasar, Ditjen Bina Pelayanan Medik, drg. Endang Ekowati, MM sebagai Direktur Keuangan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang.
Sebelum dilantik menjadi Direktur P2ML, dr. Iwan M. Muljono, MPH adalah Direktur P2B2, dr. Guntur Budi Wanarto, MS sebelumnya adalah Kepala Subdin Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dr. T. Marwan Nusri, MPH sebelumnya adalah Sekretaris Dirjen P2PL, dr. Rita Kusriastuti, M.Sc sebelumnya adalah Kepala Sub Direktorat Malaria Ditjen P2PL, sedangkan drg. Endang Ekowati, MM sebelumnya adalah Kepala Bagian Kelembagaan, Biro Hukum dan Organisasi Setjen.
Menkes menjelaskan, sesuai dengan nilai-nilai yang dianut Depkes untuk menstabilkan harga obat, akan dilakukan pemberian subsidi bahan baku obat. Selain bekerja sama dengan BUMN juga dilakukan kerjasama dengan industri-industri farmasi menengah kebawah. Diharapkan para industri farmasi menengah kebawah akan menjadi tuan di negeri sendiri sehingga bisa bertahan dari guncangan resesi ekonomi dunia. Dengan adanya subsidi bahan baku obat, harga obat akan stabil dan tersedia saat dibutuhkan agar masyarakat menengah kebawah bisa membeli obat dengan harga yang terjangkau. Pada kesempatan itu, Menkes minta kepada dr. Rita Kusriastuti, M.Sc agar terus memantau masalah penyakit menular bersumber binatang seperti Demam Berdarah dan Flu Burung yang bisa diatasi dengan baik pada tahun 2008. Sedangkan kepada dr. Iwan M. Muljono, MPH, Menkes minta mencermati masalah tuberkulosis di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Penggunaan Alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890

(KKP Jayapura, 23 April 2007) Pada tanggal 19 april dan 20 April 2007, diadakan Pelatihan penggunaan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890, yang diselengarakan oleh KKP Manokwari, di kota Manokwari – Irian Jaya Barat. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar orang laboratorium dapat dan mampu mengoperasikan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890 secara baik dan benar. Dari Tim KKP Jayapura, diwakili oleh Ibu Manita Tana, Amd AK, sebagai penanggung jawab Laboratorium KKP Jayapura. Menurut beliau kegunaan alat ini adalah untuk proses pemeriksaan air secara kimiawi dan bakteriologis, agar kualitas air yang diuji dapat diketahui kelayakannya untuk dikonsumsi. Kelebihan alat tersebut adalah dapat disambungkan dengan perangkat komputer, dimana mempunyai kemampuan menyimpan data analisa, RS-232 output, dan lainnya. Sehingga dengan demikian DR/800 dapat dipakai utk analisa dilapangan dan kemudian data analisa yang didapatkan d...

Info : 2-5 % Penduduk Indonesia Menderita Asma

( www.depkes.go.id , Selasa 01 Mei 2007) Menurut WHO, sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia prevalensi Asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2 – 5 % penduduk Indonesia menderita Asma. Penyakit Asma dapat mengenai segala usia dan jenis kelamin. Pada anak-anak, penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sedangkan pada usia dewasa terjadi sebaliknya. Sementara angka kejadian Asma pada anak dan bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. Asma pada anak dapat mempengaruhi masa pertumbuhan, tergantung dari klasifikasi berat ringan episodenya. Anak dengan Asma yang sering kambuh, dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar yang merupakan dasar terjadinya lost generation. Dari penelitian pada anak sekolah usia 13 – 14 tahun, diketahui prevalensi Asma sebesar 2,1% pada tahun 1995. Jumlah ini meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2003. Sementara hasil survei di Med...

Info : Mengenal Kota Jayapura

(sumber: http://www.kompas.co.id ) UNIK dan menarik. Dua kata itu tepat untuk menyebut kota yang terletak di paling ujung kawasan timur Indonesia. Selain letaknya berbatasan dengan Papua Niugini dan topografi yang berbukit-bukit, kota ini pun berganti nama sebanyak empat kali sebelum menjadi Jayapura. SEBELUM perang dunia II, saat Belanda mendarat di bumi Papua, Jayapura diberi nama "Hollandia", yang berarti daerah berbukitbukit dan berteluk. Saat itu daerah ini ditunjuk sebagai ibu kota "Dutch New Guinea". Setelah definitif kembali ke Indonesia pada 1 Mei 1963, sejak saat itu nama "Hollandia" menjadi "Kota Baru" (1963-1969), lalu "Sukarnopura" (1969-1975), dan akhirnya "Jayapura". Berada di Jayapura yang terletak di bibir Teluk Yos Sudarso dan Teluk Yotefa akan disuguhkan pemandangan indah panorama alam yang berbukit-bukit serta hamparan lautan Pasifik berair biru jernih. Kekayaan alam yang demikian indah itu menawarkan obyek...