Langsung ke konten utama

KLB Cholera Jimbabwe telan Korban Meninggal Lebih 3.100 orang.

Lebih dari 60.000 warga Zimbabwe saat ini terinfeksi kolera. Demikian diungkapkan badan kesehatan dunia, WHO.Keadaan ini digambarkan oleh WHO sebagai "skenario paling buruk" dalam epidemik yang muncul bulan Agustus tahun lalu. Kolera sekarang diklaim telah menjangkiti lebih dari 3.000 warga di Zimbabwe. Epidemik penyakit ini dipicu oleh sanitasi dan sistem kesehatan yang buruk sekali di negeri itu.Banyak rumah sakit tutup dan banyak warga kota menderita akibat minimnya persediaan air, sampah berceceran tak terkendali, dan rusaknya saluran air dan selokan.Para pekerja sosial khawatir, musim hujan ini bakal memperburuk situasi, menimbulkan lebih banyak lagi kasus infeksi karena sumber air sudah tercemari.Para ahli kesehatan memperkirakan, tahun lalu 60.000 kasus kolera di Zimbabwe merupakan kasus yang terburuk. Namun, dalam laporan yang dirilis WHO di Geneva, 60.401 telah terjangkiti penyakit ini. Sekitar 3.161 meniggal.PBB menyatakan bahwa wabah ini "tidak menampakkan tanda-tanda bakal berkurang" dan segera butuh tindakan. Bantuan dari komunitas internasional dibutuhkan untuk mengatasi hal ini."Kami sedang berupaya keras bersama dengan layanan kesehatan setempat agar wabah ini tidak makin menyengsarakan rakyat," ujar Eric Laroche dari WHO.Epidemik ini memperburuk situasi saat situasi ekonomi dan politik di Zimbabwe sedang tiarap. Banyak staf medis yang menolak bekerja sampai gaji mereka diberikan. Inflasi yang tinggi sekali menyebabkan dollar Zimbabwe menjadi tak berarti.Yayasan kasih Medecins Sans Frontieres mengatakan minggu lalu bahwa penyakit kolera telah menyebar ke wilayah-wilayah di Zimbabwe lebih luas. Presiden Robert Mugabe sendiri saat ini menghadapi kritik atas situasi ekonomi dan kemanusiaan yang mengerikan yang terjadi di negaranya.Namun, aliansi Mugabe sendiri menuduh negara-negara barat mencoba menggunakan mewabahnya kolera ini sebagai alat untuk menumbangkannya./BBC

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Penggunaan Alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890

(KKP Jayapura, 23 April 2007) Pada tanggal 19 april dan 20 April 2007, diadakan Pelatihan penggunaan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890, yang diselengarakan oleh KKP Manokwari, di kota Manokwari – Irian Jaya Barat. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar orang laboratorium dapat dan mampu mengoperasikan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890 secara baik dan benar. Dari Tim KKP Jayapura, diwakili oleh Ibu Manita Tana, Amd AK, sebagai penanggung jawab Laboratorium KKP Jayapura. Menurut beliau kegunaan alat ini adalah untuk proses pemeriksaan air secara kimiawi dan bakteriologis, agar kualitas air yang diuji dapat diketahui kelayakannya untuk dikonsumsi. Kelebihan alat tersebut adalah dapat disambungkan dengan perangkat komputer, dimana mempunyai kemampuan menyimpan data analisa, RS-232 output, dan lainnya. Sehingga dengan demikian DR/800 dapat dipakai utk analisa dilapangan dan kemudian data analisa yang didapatkan d...

Info : 2-5 % Penduduk Indonesia Menderita Asma

( www.depkes.go.id , Selasa 01 Mei 2007) Menurut WHO, sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia prevalensi Asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2 – 5 % penduduk Indonesia menderita Asma. Penyakit Asma dapat mengenai segala usia dan jenis kelamin. Pada anak-anak, penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sedangkan pada usia dewasa terjadi sebaliknya. Sementara angka kejadian Asma pada anak dan bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. Asma pada anak dapat mempengaruhi masa pertumbuhan, tergantung dari klasifikasi berat ringan episodenya. Anak dengan Asma yang sering kambuh, dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar yang merupakan dasar terjadinya lost generation. Dari penelitian pada anak sekolah usia 13 – 14 tahun, diketahui prevalensi Asma sebesar 2,1% pada tahun 1995. Jumlah ini meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2003. Sementara hasil survei di Med...

Info : Mengenal Kota Jayapura

(sumber: http://www.kompas.co.id ) UNIK dan menarik. Dua kata itu tepat untuk menyebut kota yang terletak di paling ujung kawasan timur Indonesia. Selain letaknya berbatasan dengan Papua Niugini dan topografi yang berbukit-bukit, kota ini pun berganti nama sebanyak empat kali sebelum menjadi Jayapura. SEBELUM perang dunia II, saat Belanda mendarat di bumi Papua, Jayapura diberi nama "Hollandia", yang berarti daerah berbukitbukit dan berteluk. Saat itu daerah ini ditunjuk sebagai ibu kota "Dutch New Guinea". Setelah definitif kembali ke Indonesia pada 1 Mei 1963, sejak saat itu nama "Hollandia" menjadi "Kota Baru" (1963-1969), lalu "Sukarnopura" (1969-1975), dan akhirnya "Jayapura". Berada di Jayapura yang terletak di bibir Teluk Yos Sudarso dan Teluk Yotefa akan disuguhkan pemandangan indah panorama alam yang berbukit-bukit serta hamparan lautan Pasifik berair biru jernih. Kekayaan alam yang demikian indah itu menawarkan obyek...