Langsung ke konten utama

Pasien Kapal Ngapulu dibantu Tim KKP Jayapura


(KKP Jayapura, 4 April 2007)

Pada tanggal 2 April 2007, seperti jadwal yang ditetapkan kapal penumpang PELNI yaitu KM Ngapulu merapat di dermaga pelabuhan Jayapura. Kurang lebih 1 jam sebelum merapat Tim Klinik Kesehatan Kapal telah menghubungi Tim KKP Jayapura, dalam hal ini dari seksi Karantina, Surveilans Epidemologi dan Upaya Kesehatan Pelabuhan (Kar.SE & UKP) bahwa ada salah seorang pasien kapal yang berasal dari kota Manokwari akan diturunkan di Kota Jayapura. Pasien tersebut dirujuk ke rumah sakit yang ada di Jayapura. Dari data yang didapatkan, disampaikan oleh Ibu Sitti Nurliah S.Si, Apt selaku Kepala Seksi Kar. SE & UKP, bahwa pasien tersebut didiagnosa mengalami Fraktur a.femur dextra atau mengalami kondisi patah tulang pada kaki sebelah kanan.

Oleh Tim KKP Jayapura dari Seksi Kar.SE & UKP serta dari Seksi PRL, bersama-sama segera naik ke kapal ketika kapal telah merapat dan segera dilakukan pemberian bantuan pertama kali kepada pasien sebelum kegiatan rutin lainnya dilakukan diatas kapal oleh Tim KKP Jayapura.

Setelah melakukan koordinasi dengan pihak Klinik Kesehatan Kapal, maka dengan cara bergotong royong, bahu membahu bersama anggota keluarga pasien, maka Tim KKP Jayapura melakukan proses evakuasi dengan mengangkat pasien dengan tandu, menurunkan pasien dari atas kapal, membawa pasien ke mobil ambulans dan mengantarkan ke rumah sakit yang dirujuk.

Dari pihak keluarga pasien sangat berterima kasih sekali karena Tim KKP Jayapura, karena sudah mau membantu pasien mulai dari atas kapal sampai dibawa ke rumah sakit.
" Itu memang sudah tugas dan tanggung jawab kami membantu pasien" jadi mama ko tenang saja " celetuk salah seorang staf dari Tim KKP jayapura menimpali ucapan terima kasih dari keluarga pasien.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Penggunaan Alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890

(KKP Jayapura, 23 April 2007) Pada tanggal 19 april dan 20 April 2007, diadakan Pelatihan penggunaan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890, yang diselengarakan oleh KKP Manokwari, di kota Manokwari – Irian Jaya Barat. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar orang laboratorium dapat dan mampu mengoperasikan alat Portable Datalogging Colorimeter Hach Model DR/820 – DR/850 – DR/890 secara baik dan benar. Dari Tim KKP Jayapura, diwakili oleh Ibu Manita Tana, Amd AK, sebagai penanggung jawab Laboratorium KKP Jayapura. Menurut beliau kegunaan alat ini adalah untuk proses pemeriksaan air secara kimiawi dan bakteriologis, agar kualitas air yang diuji dapat diketahui kelayakannya untuk dikonsumsi. Kelebihan alat tersebut adalah dapat disambungkan dengan perangkat komputer, dimana mempunyai kemampuan menyimpan data analisa, RS-232 output, dan lainnya. Sehingga dengan demikian DR/800 dapat dipakai utk analisa dilapangan dan kemudian data analisa yang didapatkan d...

Info : 2-5 % Penduduk Indonesia Menderita Asma

( www.depkes.go.id , Selasa 01 Mei 2007) Menurut WHO, sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia prevalensi Asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2 – 5 % penduduk Indonesia menderita Asma. Penyakit Asma dapat mengenai segala usia dan jenis kelamin. Pada anak-anak, penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sedangkan pada usia dewasa terjadi sebaliknya. Sementara angka kejadian Asma pada anak dan bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. Asma pada anak dapat mempengaruhi masa pertumbuhan, tergantung dari klasifikasi berat ringan episodenya. Anak dengan Asma yang sering kambuh, dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar yang merupakan dasar terjadinya lost generation. Dari penelitian pada anak sekolah usia 13 – 14 tahun, diketahui prevalensi Asma sebesar 2,1% pada tahun 1995. Jumlah ini meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2003. Sementara hasil survei di Med...

PENGEPAKAN SPESIMEN KASUS DIFTERI

Kasus Difteri sangat berbahaya karena selain severity (berat gejala) kasus difteri ini, penyakit ini juga sangat menular. Untuk mengkonfirmasi suatu kasus difteri perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium di laboratorium rujukan nasional. Untuk itu petugas kesehatan perlu tahu dengan benar teknik pengepakan specimen difteri agar specimen difteri ini aman di dalam transportasi hingga tiba di laboratorium rujukan nasional. https://www.youtube.com/watch?v=_elxZLjiNkM