Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

15 May 2009

Video Online : Posko Waspada Flu Meksiko di Perbatasan RI - PNG



Selain di Pelabuhan Laut dan Bandara Sentani Jayapura diadakan Posko Waspada Flu Meksico, Wilayah Jayapura yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua New Guinea yaitu Pos Lintas Batas Skouw Jayapura juga dilakukan kegiatan Posko Waspada Flu Meksico oleh Tim KKP Jayapura

08 May 2009

Kegiatan Posko Waspada Flu Meksico di Bandara Sentani Jayapura


(KKP Jayapura, 08-05-2009)
Pada tanggal 6 Mei 2009, Wilker bandar Sentani telah dilakukan kegiatan penyebaran informasi bahaya flu meksico yang sedang berkembang saat ini berupa pemberian health allert card bagi penumpang yang berasal dari negara terjangkit, pemasangan banner diruang kedatangan dan ruang tunggu , serta membagikan brosur dan leaflet kepada calon penumpang yang akan berangkat dan penumpang yang baru tiba di bandara Sentani Jayapura.

Kegiatannya ini dikoordinir oleh Tatap Shinta Sihombing, SKM dibantu oleh Hetty Setiorini, AmKl, Yuli SKM, Natalia, Joko Nugroho dan Asmadi Sigalingging

Sampai dengan hari ini kegiatan ini masih berlangsung. Begitu juga dengan aktifitas mewaspadai Flu Meksico di pelabuhan laut jayapura, Tim KKP Jayapura juga melakukan kegiatan yang serupa. KKP Jayapura telah merencanakan melakukan Rapat Koordinasi dengan Dinas-Dinas dan Mitra terkait dalam waktu dekat ini.

06 May 2009

Video Online : Amerika Serikat Terancam Flu Babi (Berita Liputan 6)

Wabah Flu Babi : 3 Protap Bagi Tamu dari Luar Negeri


Jakarta - Bertepatan dengan penyebaran flu babi, Indonesia menjadi tuan rumah dua hajatan penting internasional. Tiga langkah antisipasi telah ditetapkan sebagai prosedur tetap (protap) demi mencegah penyebaran virus H1N1 yang barangkali 'menumpangi' anggota delegasi negara sahabat.

"Protap penanggulangan dan pengendalian influenza ini untuk mengamankan ADB Meeting di Bali dan WOC (World Ocean Conference) di Manado," kata Menkes Siti Fadilah Supari di Kantor Depkes RI, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (4/5/2009).

Tiga protap tersebut adalah;
1. Melakukan pemantauan dan penjaringan di terminal kedatangan bandar udara internasional kepada setiap penumpang.

2. Bila ada penumpang yang dicurigai terjangkit virus influenza H1N1, langsung dilarikan ke RS rujukan.

3. Setiap penumpang yang dicurigai terjangkit virus influenza H1N1 wajib mengikuti seluruh ketentuan yang berlaku demi mencegah penyebaran flu babi.

Setiap yang dikenai status suspect flu babi akan diambil contoh jaringannya untuk kemudian diteliti lebih lanjut. Mereka juga berhak meminta second opinion dari tenaga ahli asal negaranya masing-masinng.

"Pembiayaan yang timbul menjadi tanggungan pemerintah. Semua dokter dan tenaga kesehatan sudah mendapatkan wawasan tentang penanganan dugaan infeksi influenza ini," sambung Menkes.

Sumber :www.detiknews.com

Video Online : Kunjungan Mahasiswa Kedokteran Uncen

Meksiko Harapkan Bantuan Obat dari Indonesia

(www.depkes.go.id, 06-05-2009)
Pemerintah Meksiko mengharapkan bantuan Indonesia untuk turut menanggulangi wabah penyakit flu baru H1N1 yang saat ini sudah menewaskan 26 orang dan ratusan orang lainnya menderita. Permintaan itu disampaikan oleh Duta Besar Meksiko untuk Indonesia, Melba Pria, kepada Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) ketika mereka bertemu di gedung Departemen Kesehatan, Jakarta, Selasa sore 5 Mei 2009.

"Meksiko mengharapkan bantuan dari negara-negara sahabat, termasuk Indonesia, untuk bersama-sama memberantas penyakit flu baru H1N1 ini," kata Pria dalam konfrensi pers yang digelar di Hotel Gran Melia usai bertemu dengan Menkes RI.
Dubes Pria mengungkapkan bahwa Meksiko kini mengharapkan segala bantuan, baik berupa uang, peralatan, dan juga obat anti virus untuk membasmi wabah penyakit yang telah mewabah di 21 negara di sebagian Eropa, Amerika, dan Asia.

Kepada Siti Fadilah Supari, Pria mengharapkan Indonesia turut menyumbang peralatan medis dan kesehatan. "Kami menyampaikan proposal untuk meminta bantuan berupa masker penutup mulut dan wajah, antiseptik untuk tangan, setelan dokter bedah dan sarung tangan dan benda-benda pendukung lainnya," kata Pria. Dalam kesempatan tersebut, Dubes Pria mengungkapkan bahwa pemerintahnya tidak keberatan dengan pemberlakuan travel warning yang dikeluarkan pemerintah Indonesia terhadap Meksiko. Melba Pria memahami kebijakan itu karena merupakan upaya preventif untuk mencegah menularnya wabah penyakit flu baru H1N1 ke Indonesia.

Hal yang perlu ditekankan dari 2 negara adalah semangat solidaritas dan tidak perlu perlakuan diskriminatif terhadap warga Meksiko, ujar Melba Pria. Dia keberatan terhadap penyebutan flu Meksiko karena ini menjadi stigma buruk negara Meksiko. Pasalnya wabah virus H1N1 sudah terjadi jauh sebelumnya, yaitu pada tahun 2005 di Wisconsin, Amerika Serikat. “Kami ingin distigmakan positif, seperti industri pariwisata”. Ditambahkan Meksiko tidak mengutus perwakilan negaranya pada even World Ocean Conference pada bulan ini. Pemerintah Meksiko cukup diwakili Dubes yang ada di Indonesia dengan pertimbangan fokus menyelesaikan kasus mewabahnya flu baru H1N1 di negaranya.

"Di Meksiko setiap hari ada sekitar 8 juta orang pengguna subway. Jadi kami butuh 8 juta masker per hari dan lima hari ke depan sekitar 40 juta masker yang dibutuhkan," ucapnya. Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52960661, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

Kunjungan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Uncen di KKP Jayapura



(KKP Jayapura, 06-05-2009)
Pada bulan April 2009, KKP Kelas II Jayapura mendapat kunjungan dari para mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Cenderawasih Jayapura. Kunjungan tersebut adalah dalam rangka untuk mengetahui dan mengenal lebih dekat aktifitas Tim KKP Jayapura dalam melaksanakan tupoksinya.

Pada kegiatan tersebut terlebih dahulu para mahasiswa yang berjumlah 19 orang mendapat paparan dan penjelasan dari presentasi singkat yang disampaikan dari perwakilan masing-masing seksi yang ada di KKP Jayapura.



Setelah itu dilanjutkan dengan mengenalkan laboratorium yang dimiliki KKP Jayapura. Satu persatu peralatan dan fungsi kegunaannya dipaparkan dan disampaikan oleh Tim KKP Jayapura kepada mahasiswa. Tanya jawab berlangsung secara interaktif pada sesi pengenalan laoratorium.

Setelah dirasakan cukup, kegiatan selanjutnya yaitu mengenalkan dari dekat tupoksi KKP Jayapura dalam melakukan kegiatannya pada wilayah kerja pelabuhan laut Jayapura. Seluruh mahasiswa diajak untuk melihat langsung proses pelaksanaan tupoksi diatas kapal yang sedang bersandar dipelabuhan.



Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, dimana hari pertama dilakukan di Kantor Induk KKP Keluhan II Jayapura dan wilker pelabuhan laut, dan hari keduanya mahasiswa diajak untuk melihat dari dekat pelaksanaan tupoksi wilker bandar udara Sentani.

04 May 2009

(www.depkes.go.id, 04-05-2009) Peraturan yang mewajibkan jemaah haji atau umrah mendapatkan vaksinasi meningitis adalah Pemerintah Arab Saudi melalui

(www.depkes.go.id, 04-05-2009)
Peraturan yang mewajibkan jemaah haji atau umrah mendapatkan vaksinasi meningitis adalah Pemerintah Arab Saudi melalui Nota Diplomatik Dubes Arabia di Jakarta No. 211/94/71/577 tanggal 1 Juni 2006 dan International Health Regulation 2005. Dalam Nota Diplomatik disebutkan bahwa setiap jemaah haji, tenaga kerja dan umroh harus mendapat imunisasi meningitis terlebih dahulu untuk mendapatkan visa, kata Prof. Dr. Tjandra Yoga Adhitama, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes di Jakarta tanggal 1 Mei 2009.

Menurut Prof. Tjandra Yoga, vaksin meningitis yang diberikan kepada calon jemaah haji Indonesia adalah vaksin meningitis “Mencevax ACWY”. Vaksin ini di dalam proses pembuatannya menggunakan kultur media yang bebas binatang, termasuk bebas dari material bovine (sapi) dan porcine (babi).
“Jadi vaksin meningitis yang digunakan jemaah haji Indonesia tidak mengandung unsur babi”, lanjutnya.

Vaksin tersebut selain digunakan jemaah haji Indonesia juga telah digunakan oleh negara-negara yang mengirimkan jemaah haji yaitu Saudi Arabia, Iran, Nigeria, Yaman, Malaysia, Philiphina, Singapura, Pakistan Banglades, Ghana, India, Kazakstan, Kuwait, Libanon dan masih banyak lagi. Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-52907416-9 dan 52921669, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

01 May 2009

Menkes Tak Pernah Katakan Flu Babi Dibuat Manusia

(www.depkes.go.id, 01-05-2009)
Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) menegaskan tidak pernah mengatakan ada kemungkinan virus flu babi buatan manusia sebagaimana dilansir Kantor Berita Perancis (AFP) pada Selasa (28/4)

Menkes meminta media untuk tidak memperkeruh suasana terkait penularan penyakit flu babi dengan berspekulasi dan berandai-andai, namun lebih mengedepankan upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan untuk mengantisipasi penyebarannya.
Menkes menjelaskan, meski kasus itu belum dilaporkan terjadi di Indonesia namun pemerintah sudah melakukan upaya-upaya atau antisipasi penyebaran virus influenza karena sejak penyakit flu burung merebak pada 2005 berbagai upaya sudah dilakukan untuk mencegah dan mengantisipasi kejadian luar biasa influenza.

Pemerintah sudah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung termasuk Puskesmas, rumah sakit rujukan dan laboratorium pemeriksaan. Pemerintah juga sudah membentuk jaringan surveilans penyakit influenza, membentuk jejaring komunikasi antar pihak terkait, serta memberikan pelatihan kepada petugas kesehatan dan relawan. "Kita juga termasuk maju dalam penanganan flu burung dan 2 kali sudah melakukan simulasi mengenai itu. Kemampuan ini juga bisa digunakan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit lain termasuk flu babi ini”, tegas Menkes.

Menkes memastikan bahwa pemerintah masih memiliki cukup stok obat antivirus oseltamivir yang efektif untuk pengobatan flu burung dan penyakit influenza babi yang disebabkan oleh virus influenza tipa A subtype H1N1. Menkes menegaskan, masyarakat harus dapat mencegah penularan penyakit tersebut dengan sungguh-sungguh menerapkan pola hidup bersih dan sehat, misalnya tutuplah hidung dan mulut jika bersin dan batuk, tidak meludah di sembarang tempat dan mencuci tangan setelah kontak dengan binatang, menutup hidung dan mulut apabila bersin, dan segera memeriksakan kesehatan apabila mengalami gejala flu.

Selain itu, gunakanlah masker bagi penderita flu, bukan orang sehat yang menggunakan masker, agar tidak menularkan kepada orang lain. Bagi masyarakat yang telah melakukan perjalanan ke negara terjangkit flu babi, disarankan memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala demam, batuk, pilek dan sesak napas. Berita ini disiarkan oleh Pusat KomuniKassi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52960661, atau e-mail puskom.depkes@gmail.com dan puskom.publik@yahoo.co.id.

Daftar Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Flu Burung

(www.depkes.go.id, 01-05-2009)
Departemen Kesehatan telah menyiagakan 100 Rumah Sakit dalam rangka penanggulangan Flu Burung (Avian Influenza). Seluruh Rumah Sakit tersebut tersebar di 31 Provinsi di Indonesia.


Daftar Rumah Sakit

WHO Tidak Gunakan Istilah "Flu Babi"

(KKP Jayapura, 02-05-2009)
Jenewa, - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kamis, mengumumkan badan dunia itu takkan lagi menggunakan istilah "flu babi (swine flu)" dalam merujuk wabah saat ini, dan memilih untuk menyebut virus influensa baru tersebut sebagai "influensa A (H1N1)".

"Mulai hari ini (30 April), WHO akan menyebut virus influensa baru tersebut sebagai influensa A (H1N1)," kata lembaga PBB itu dalam pemberitahuan singkat yang disiarkan oleh jaringan internetnya, demikian dikutip dari Xinhua-OANA.

WHO telah berulang-ulang menegaskan bahwa orang tak dapat terinfeksi oleh virus baru ini melalui konsumsi daging babi yang dimasak dengan baik atau terpajan pada babi.

"Bahkan sekalipun virus tersebut berasal dari babi, kami tak percaya bahwa orang akan terinfeksi oleh babi," kata Asisten Direktur Jenderal WHO, Keiji Fukuda, yang bertugas pada lingkungan hidup dan keamanan kesehatan.

"Ini benar-benar merupakan virus yang menular dari manusia ke manusia. Oleh karena itu, kami kira dengan tindakan penanganan makanan, memakan daging babi tak menimbulkan bahaya buat manusia," kata Fukuda kepada wartawan.

Sebelumnya dari Washington diberitakan para pejabat AS menyampaikan argumentasi bagi perubahan nama flu babi.

Dalam suatu taklimat, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Janet Napolitano dan Menteri Pertanian Tom Vilsack dengan berat hati berulang-kali menyebut flu itu sebagai "virus H1N1".

"Ini bukan penyakit yang ditularkan oleh makanan, tapi virus. Tidak tepat merujuknya sebagai flu babi karena sungguh bukan itu masalahnya," kata Vilsack.

Israel sudah lebih dulu menolak nama flu babi dan memilih menyebutnya "flu Meksiko". Hukum mengenai makanan dalam agama Yahudi melarang pemeluknya makan daging babi.

WHO, yang berpusat di Paris, juga diberitakan sudah menyampaikan keberatan dengan nama tersebut, dan mengatakan virus itu berisi unsur virus unggas dan manusia dan sejauh ini "tak ada babi" yang ditemukan menderita penyakit tersebut.

Selain itu, ada perasaan yang berkembang di sektor pertanian untuk menyebutnya virus Amerika Utara, meskipun ahli penyakit Anthony Fauci mengatakan dalam dengar pendapat di Senat bahwa rancangan "flu babi" mencerminkan protokol penamaan ilmiah.

Bagi produsen daging babi di AS, nama flu babi telah merugikan, sehingga para pejabat pemerintah mengambil sikap dengan menegaskan bahwa daging babi Amerika aman dimakan dan negara lain tak perlu melarang impor.

Harga daging babi, kedelai dan jagung telah anjlok dalam beberapa hari belakangan, "dan jika ini berlanjut, tentu saja ada potensi besar. Itu sebabnya mengapa penting untuk meluruskan ini", kata Vilsack.

Di "Centers for Disease Control and Prevention (CDC)" juga ada pembicaraan untuk melucuti kata "babi" dari nama flu babi, yang dikatakan penjabat Direktur CDC Richard Besser mengarah kepada "salah penafsiran bahwa orang dapat terserang penyakit tersebut dari babi".

"Itu tak menguntungkan bagi produsen daging babi. Itu tak membantu bagi orang yang makan daging babi. Itu tak membantu bagi orang yang bertanya-tanya bagaimana mereka dapat terinfeksi ini," kata Besser pada suatu taklimat/Antara

Sumber :www.infeksi.com

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3
Staf KKP Kelas II Jayapura Photo Bersama Setelah Kegiatan