Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

30 April 2009

Perlu Waspadai Virus Flu Babi

(www.depkes.go.id, 30-04-2009)
Flu Babi (Swine Flu) yang disebabkan virus H1N1, saat ini telah menelan 149 korban meninggal dunia di Meksiko dan menyerang 1.600 orang lainnya. Sedikitnya 40 kasus dilaporkan di Amerika Serikat, enam di Kanada, dua di Skotlandia dan satu kasus di Spanyol.

Walaupun belum ditemukan di Indonesia, Departemen Kesehatan telah melakukan antisipasi agar penyakit mematikan tersebut tidak masuk ke Indonesia. Langkah yang dilakukan adalah memasang 10 thermal scanner untuk mendetektsi suhu badan di terminal kedatangan bandara internasional dan sarana karantina di bandara. Mengaktifkan kembali sekitar 100 sentinel untuk surveillance terhadap penyakit serupa influenza atau Influenza Like Ilness (ILI) dan pneumonia baik dalam bentuk klinik maupun virologi, ujar Menkes.

Menkes menambahkan, Depkes juga menyiapkan obat-obatan untuk penanggulangan Flu Babi yang pada dasarnya adalah Oseltamivir/tamiflu di Puskesmas dan rumah sakit. Selain itu, Depkes juga menyiagakan 100 RS rujukan Flu Burung yang sudah ada untuk menangani kasus Flu Babi. Menyiapkan laboratorium untuk pemeriksaan virus H1N1 di berbagai Laboratorium Flu Burung yang sudah ada serta menyebarluaskan informasi ke masyarakat luas dan lintas sektor terkait, ujar Menkes.

Sedangkan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan masyarakat, pemerintah dan lintas sektor terkait, dalam menghadapi kemungkinan pandemi influenza telah melakukan dua kali simulasi. Simulasi Penanggulangan Pandemi Influenza pertama dilakukan tanggal 25-27 April 2008 dan yang kedua di Makassar tanggal 25-26 April 2009. Hal ini adalah merupakan upaya nyata persiapan pemerintah dalam menghadapi berbagai kemungkinan KLB/PHEIC = Public Health Emergency International Concern seperti Flu Babi. Gejala flu babi mirip dengan flu burung, yaitu demam, batuk pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan, napas cepat atau sesak napas, mungkin disertai mual, muntah dan diare. Cara penularannya melalui udara dan dapat juga melalui kontak langsung dengan penderita dengan masa inkubasinya 3 sampai 5 hari.

Karena itu, masyarakat dihimbau untuk mewaspadai flu babi dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, menutup hidung dan mulut apabila bersin, mencuci tangan pakai sabun setelah beraktivitas, dan segera memeriksakan kesehatan apabila mengalami gejala flu. Bagi masyarakat yang telah melakukan perjalanan ke negara terjangkit flu babi, disarankan memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan terdekat, imbuh Menkes. Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-52907416-9 dan 52921669, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

19 April 2009

“FLU SINGAPURA” Bukan Penyakit Berbahaya, dan Dapat Dicegah

(www.depkes.go.id, 19-04-2009)
Di dunia kedokteran tidak ada istilah "Flu Singapura" , ini adalah Penyakit Tangan Kaki dan Mulut (PTKM) atau Hand Foot Mouth Disease (HFMD) yang disebabkan oleh virus.

Penyakit ini sering ditemui pada anak dan bayi, bukan merupakan penyakit baru. Masa inkubasinya 3-7 hari. PTKM menular melalui kontak langsung cairan hidung dan tenggorok, saliva, cairan dari blister atau tinja pasien. Masa penularan terbesar adalah pada minggu pertama sakit.
Pada dasarnya penyakit ini bukan merupakan penyakit yang berat, pengobatan hanya simtomatik dan mengkonsumsi makanan yang cukup protein dan kalori. Dapat sembuh dalam 7-10 hari.

Hal itu dikemukakan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P, MARS, menanggapi maraknya pemberitaan penyakit ini di media massa. Masyarakat dihimbau untuk bersikap waspada. Tidak ada pencegahan khusus untuk PTKM, risiko tertular dapat diturunkan dengan menjalankan Pola Hidup Bersih dan Sehat, ujar Prof. dr. Tjandra Yoga. Masyarakat dapat melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan dengan meningkatkan kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan sabun, menutup mulut dan hidung bila batuk dan bersin. Selain itu, tidak menggunakan secara bersama-sama alat-alat rumah tangga seperti cangkir, sendok, garpu. dan alat kebersihan pribadi yaitu handuk, lap muka, sikat gigi dan pakaian, terutama sepatu dan kaus kaki.

Prof. Tjandra menambahkan, penyakit PTKM memiliki tanda-tanda seperti demam, kemerahan dan pelepuhan di telapak kaki, tangan dan kulit bagian dalam rongga mulut, tidak nafsu makan, lesu dan nyeri tenggorok. Satu-dua hari setelah demam, timbul keluhan nyeri di mulut dimulai dari melepuh sampai kemudian dapat menjadi berlendir. Keadaan tersebut dapat terjadi di lidah, gusi dan bagian dalam mulut lain. Bila ditemukan tanda-tanda yang membahayakan penderita, seperti gejala neurologi, muntah berulang, sesak nafas, dan halusinasi, pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit terdekat. Secara umum, kalau anak demam selama 2-3 hari juga sebaiknya dikonsultasikan ke petugas kesehatan terdekat, kata Prof. Tjandra Yoga

Penyebab PTKM umumnya adalah enterovirus (EV), termasuk oxsackievirus A16, EV 71 dan echovirus. Namun sangat jarang PTKM disebabkan oleh EV 71. Adapun PTKM yang diakibatkan oleh EV71 juga dapat menyebabkan meningitis dan bahkan encephalitis, seperti yang terjadi di Malaysia pada tahun 1997, Taiwan di tahun 1998 dan China tahun 2008. Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Setjen Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi telp/fa. 5223002 atau email puskom.publik@yahoo.co.id.

18 April 2009

Video : Beredar, Dendeng Sapi Dicampur Daging Babi

BPOM Temukan Dendeng dan Abon Mengandung Babi

(www.depkes.go.id, 18-04-2009)
Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dr. Husniah Rubiana Thamrin Akib mengumumkan lima dendeng dan abon sapi yang mengandung DNA babi. Dari kelima produk itu, tiga produk tidak diketahui produsennya atau fiktif dan satu produk terpasang lebel halal.

Lima produk yang mengandung DNA babi itu adalah, Dendeng Abon Sapi Gurih Cap Kepala Sapi 250 gram prodesennya tidak diketahui, Abon Dendeng Sapi cap Limas 100 gram diproduksi Langgeng Salatiga yang ternyata adalah produsen fiktif, Abon Dendeng Sapi Asli cap ACC produsen tidak diketahui, Dendeng sapi Istimewa Beef Jerky Lezaaat 100 gram diproduksi MDC Food Surabaya, dan Dendeng Sapi Istimewa no 1 cap 999 250 gram diproduksi oleh S. Handropurnomo Malang.Temuan dendeng sapi mengandung DNA babi ini diketahui setelah dilakukan uji sampling dan pengujian atas 35 merek dendeng dan abon sapi yang terdiri dari 15 dendeng dan 20 abon. Pengujian dilakukan dengan menggunakan PCR (Polymerase Chain Reaction). Dendeng sapi tersebut adalah hasil olahan pangan industri rumah tangga (PIRT) yang izin edarnya dikeluarkan pemerintah daerah setempat.

Dari hasil pengujian ditemukan 5 merek dendeng positif DNA babi. “Itu positif mengandung daging babi dan daging celeng," ujar Kepala Pengawasan Obat dan Makan, saat jumpa pers di Kantor BPOM Jakarta, Kamis, 16 April 2009.


Dr. Husniah menambahkan, kelima merek dendeng dan abon daging babi tersebut dikemas dan ditulis sebagai daging sapi. Bahkan ada cap halalnya.


"Konsumen agak sulit membedakannya. Kalau perbedaannya, daging babi seratnya tidak terlihat, tetapi kalau daging celeng seratnya tidak beda dengan daging sapi hanya harga daging celeng lebih murah. Dendeng dari daging celeng dijual Rp 18 ribu per kg, jauh lebih murah dari daging sapi asli," jelasnya.


BPOM menemukan berbagai produk tersebut dari berbagai kota besar di Indonesia, antara lain Jakarta, Surabaya, Bandung, Bogor, Semarang dan Jambi.

Dengan ditemukannya produk-produk tersebut, Kepala BPOM mengiintruksikan Balai POM setempat untuk segera menarik produk tersebut," ujarnya lagi. Untuk pemusnahan produk makanan yang mengandung babi tersebut, Badan POM menyerahkan langsung kepada pemerintah daerah setempat.

“Untuk melindungi masyarakat dari produk tersebut, BPOM telah telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Bagi Masyarakat yang menemukan produk tersebut, dapat memberikan informasi melalui Unit Layanan Pengaduan Konsumen dengan nomor telepon 021-4263333 dan 021-32199000 atau email ke ulkp@pom.go.id dan ilpkdabanpom@yahoo.com,” tambah Husniah.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52921669, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

Pesawat Mimika Air Jatuh


(www.papupos.com, 18-04-2009)
JAYAPURA (PAPOS) –Pesawat Mimika Air milik Pemerintah Kabupaten Mimika, jatuh di Kabupaten Puncak, dalam perjalannya dari Ilaga Kabupaten Puncak menuju Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.

Pesawat jenis Pilatus PK-LTJ ini take off dari bandara Ilaga menuju bandara Mulia, dan diperkirakan jatuh setelah menabrak gunung Gergaji di Kabupaten Puncak, sekitar pikul 10.30 WIT, Jumat (17/4) kemarin.

Pesawat ini mengangkut sembilan orang penumpang diantaranya delapan orang dewasa dan satu orang anak-anak ditambah dua awak pesawat yakni satu orang pilot berkebangsaan Korea dan satu co-pilot.

Kesembilan penumpang pesawat, Drs Marthen Jitmau, Pdt Melkias Kiwak, Herman Snanfi, Toli, Wellem Mayau, Lasarus Wonda, Ruben Murib, Temina Murib dan anak berumur 3 tahun.

Dua orang lainnya adalah awak pesawat yakni pilot, Nay Linn, asal Korea , dan co-pilot, Makmur. Semua penumpang dan kru pesawat sampai berita ini naik cetak belum diketahui nasibnya.

Dari informasi yang berhasil dihimpun Papua Pos menyebutkan, pesawat tersebut setelah melakukan teke off dari bandara Ilaga menuju Mulia, namun dalam perjalanannya mengalami putus kontak dengan petugas menara.

Kemudian baru diketahui bahwa pesawat jenis Pilatus PK-LTJ milik Mimika Air tersebut jatuh setelah menabrak Gunung Gergaji di Kabupaten Puncak. Selain itu, pesawat naas ini dalam perjalanannya dari Ilaga menuju Mulia membawa Sekretaris KPUD Kabupaten Puncak Jaya, Marthen Jitmau dan anggota PPD untuk melaporkan hasil pelaksanaan Pemilu di Kabupaten Puncak.
Ketika dikonfimasi atas kejadian ini PLT Kabid Humas Polda Papua AKBP Nurhabri membenarkan jatuhnya pesawat Mimika Air. Dari laporan yang diterima Nurhabri, dugaan kuat kecelakaan karena cuaca buruk, sehingga pesawat menabrak gunung Gergaji.(fredy/cr-50)

17 April 2009

Himbauan Hari Malaria Sedunia Tahun 2009

(www.depkes.go.id, 17-04-2009)
Sidang WHA ke 60 tahun 2007 di Jenewa telah menghasilkan komitmen global tentang eliminasi malaria bagi setiap negara. Selain itu, sidang tersebut juga merekomendasikan bagi negara yang endemis malaria termasuk Indonesia untuk memperingati Hari Malaria Sedunia (HMS) setiap tanggal 25 April.
Indonesia merupakan salah satu negara yang masih berisiko terhadap malaria. Pada tahun 2007 di Indonesia terdapat 80% kabupaten endemis dari seluruh kabupaten yang ada dengan perkiraan sekitar 45 % penduduk berdomisili di daerah yang berisiko tertular malaria.


Berikut ini disajikan surat edaran bagi Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia agar dapat mendukung kegiatan Hari Malaria Sedunia Tahun 2009 dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan upaya penanggulangan malaria di daerah masing-masing. Selain itu juga dilampirkan pidato Menteri Kesehatan pada Peringatan hari malaria sedunia ke-2, 25 april 2009.


Surat Edaran

Pidato Menteri Kesehatan

Obat Batuk dan Flu di Indonesia Aman Dikonsumsi

(www.depkes.go.id, 17-04-2009)
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Husniah Rubiana Thamrin Akib mengatakan kandungan phenylpropanolamine (PPA) yang terdapat dalam obat flu dan obat batuk yang beredar di Indonesia masih dalam batas aman dikonsumsi. Obat flu dan batuk yang mengandung PPA telah mendapat ijin edar aman sesuai aturan pakai yang telah ditetapkan yaitu maksimal 15 miligram per takaran.


Setiap negara memiliki kebijakan tersendiri mengenai batas penggunaan PPA dalam obat. Di Inggris misalnya, batas aman penggunaan PPA 100 miligram per takaran/ dosis.
"Kita pakai batas yang lebih kecil, 15 miligram/takaran sesuai rekomendasi ahli dalam Komite Penilai Obat Jadi," jelas dr. Husniah dihadapan wartawan saat jumpa pers di Kantor BPOM, Kamis 16 April 2009. Dr. Husniah mengimbau agar informasi ini dapat disebarluaskan sehingga masyarakat yang sedang sakit flu dan batuk tidak cemas untuk mengkonsumsi obat-obatan tersebut.

Kepala BPOM memberikan penjelasan ini sebagai tanggapan atas beredarnya informasi tentang pengumuman Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US-FDA) tertanggal 1 Maret 2009 yang menarik obat batuk dan flu di negara tersebut karena mengandung PPA.

"Bulan November tahun 2000 US-FDA memang menarik obat yang mengandung PPA karena diduga ada hubungan antara penggunaan PPA dosis tinggi pada obat pelangsing dengan perdarahan otak, tapi tidak benar ada pengumuman tentang penarikan obat flu dan batuk mengandung PPA pada 1 Maret 2009, sebagaimana berita yang beredar melalui pesan singkat (SMS) dan surat elektronik (e-mail)," jelasnya.

Lebih lanjut Husniah menjelaskan, di Indonesia penggunaan PPA hanya disetujui digunakan sebagai obat untuk menghilangkan gejala hidung tersumbat dalam obat flu dan batuk serta tidak pernah disetujui digunakan sebagai obat pelangsing.

Pada April 2001, ia melanjutkan, BPOM juga sudah memberikan peringatan kepada publik mengenai batas aman penggunaan PPA dalam obat batuk dan flu serta rekomendasi kepada produsen untuk mencantumkan kandungan PPS dalam kemasan produk obat.

"Kandungan PPA yang masih diperbolehkan dalam obat batuk dan flu di bawah 15 miligram per takaran/dosis. PPA juga tidak boleh digunakan dalam obat batuk dan flu untuk anak usia di bawah 6 tahun," tambahnya.

Ia menambahkan, penggunaan PPA dalam obat batuk dan flu juga harus disertai dengan pencantuman peringatan "tidak boleh digunakan untuk penderita hipertensi dan hiperthyroid" pada kemasannya karena bahan obat yang digunakan sebagai decongestan dalam obat batuk, flu, sinusitis serta alergi itu diduga dapat meningkatkan tekanan darah.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52921669, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

10 April 2009

Wamena : Kecelakaan Pesawat Avia Star

Ambulance KKP Jayapura yang melakukan evakuasi korban pesawat Avia Star yang jatuh di Wamena

(KKP Jayapura, 10-04-2009)

Pesawat terbang berbadan kecil "Avia Star" yang terbang dari Bandara Sentani,Jayapura pada Kamis tanggal 09 April sekitar pukul 06.00 WIT dan direncanakan mendarat di Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya sekitar pukul 07.00 diduga keras jatuh di puncak Gunung Pike sekitar 15 km dari Bandara Wamena.


Menurut informasi dari staf Avia Star di Jayapura kepada Tim KKP Jayapura bahwa pesawat tersebut ketika akan mendarat di Bandara Wamena mengalami tertutup kabut awan yang sangat tebal sehingga pesawat berusaha mencari celah yang lebih jelas untuk dapat melihat keadaan status lokasi Bandara Wamena. Namun ketika pesawat sudah mencapai dan bisa menembus kabut awan yang tebal tersebut, posisi pesawat sudah melewati lokasi bandara Wamena, sehingga pesawat segera memutuskan untuk terbang lagi dan memutar balik untuk persiapan mendarat. Disaat pesawat Avia Star ini berputar balik ekor dari pesawat menyentuh gunung Pike sehingga pesawat terhempas dan mengalami benturan yang sangat keras dan akhirnya meledak.

Tim KKP Jayapura yang membantu proses evakuasi korban, proses formalin dan pemindahan jenazah ke peti mati sesuai ketentuan standar untuk diterbangkang ke Jakarta

Sebanyak 6 orang kru pesawat Avia Star yang mengalami kecelakaan dan meninggal ditempat kejadian. Ke 6 jenazah korban tersebut adalah : Capt. Lukman Yusuf, Capt. Sigit Tri Wahyono, FA Nimaturahman, FA Asmarani, FA Ida Handayani dan Eng. Rahmat Nispudin. Tim Penyelamat berhasil menemukan ke 6 korban dan langsung dibawah ke Rumah Sakit Wamena untuk dilakukan penyatuan kembali tubuh-tubuh korban.

Jenazah para korban pesawat Avia Star

Pada pukul 17.45 WIT di Wamena, kelima orang korban jenazah dievakuasi dan diterbangkan ke Jayapura dengan menggunakan pesawat Manunggal Air. Satu orang korban yang bernama FA Nimaturahman tidak dibawa karena atas permintaan keluarga korban agar dimakamkan di Wamena. Pada pukul 18.40 WIT pesawat Manunggal Air yang membawa korban jenazah tiba dibandara Jayapura. Tim KKP Jayapura dan dibantu Tim 118 Dinkes Prov Papua telah menyiapkan 5 unit ambulance untuk menjemput dan membawa korban jenazah.

Selanjutnya setelah dijemput, kelima korban jenazah dibawa ke hanggar milik PT Avia Star untuk disemayamkan dan disholatkan serta diberikan penghormatan terakhir oleh sanak famili setempat dan seluruh staf PT. Avia Star di Jayapura. Pada pukul 22.30 WIT oleh Tim KKP Jayapura dilakukan proses formalin terhadap korban jenazah sekaligus penggantian peti jenazah yang telah sesuai standarisasi yang berlaku agar bisa diangkut oleh pesawat. Kurang lebih pukul 2.15 WIT proses formalin telah selesai dan selanjutnya tepat pukul 4.30 seluruh korban jenazah diterbangkan menuju Jakarta.

Video : Evakuasi korban pesawat Avia Star yang jatuh di Wamena tanggal 09-04-2009

09 April 2009

Lowongan Sebagai Petugas Kesehatan Haji Indonesia

(www.depkes.go.id, 09-04-2009)
Departemen Kesehatan membuka kesempatan bagi tenaga kesehatan untuk menjadi petugas kesehatan haji Indonesia tahun 2009 M / 1430 H sebagai berikut:

A. TKHI (Kloter) : Dokter dan perawat dengan masa tugas 35 – 40 hari
B. PPIH (Non Kloter) : Dokter spesialis, Dokter gigi, Perawat High Care, Apoteker, Asisten Apoteker, Sanitarian/Epidemiolog, Ahli Gizi, Penata Rontgen, Analis Laboratorium, Perekam Medik dan Siskohat dengan lama tugas 73 – 81 hari

PERSYARATAN:
1. Warga Negara Indonesia yang beragama Islam baik PNS, TNI, POLRI, PTT maupun Pegawai Instansi Swasta.
2. Berbadan sehat, baik fisik maupun mental.
3. Berusia maksimal 50 tahun kecuali tenaga strategis yang dibutuhkan.
4. Mempunyai pendidikan atau keahlian sesuai dengan bidang tugasnya yang dinyatakan dengan ijazah yang dimiliki calon petugas kesehatan haji.
5. Diutamakan mempunyai ACLS bagi dokter dan BCLS bagi perawat.
6. Mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR) bagi dokter.
7. Bagi petugas kesehatan wanita tidak dalam keadaan hamil pada saat penugasan.
8. Bagi PNS dan PTT mempunyai DP3 dengan nilai setiap unsur baik dalam satu tahun terakhir.
9. Bagi Non-PNS mempunyai prestasi kerja dan disiplin yang baik, dibuktikan dengan surat keterangan dari atasan langsung.
10. Suami isteri tidak boleh melamar sebagai petugas kesehatan haji pada musim haji yang sama.
11. Petugas Kesehatan Haji tidak boleh memiliki hubungan keluarga (istri/suami/anak) dengan jemaah haji pada musim haji yang sama. Dilengkapi dengan surat pernyataan.
12. Bersedia bekerja sesuai jadwal yang sewaktu-waktu dapat berubah sesuai kebutuhan.
13. Tidak bertugas sebagai Petugas Kesehatan Haji dalam kurun waktu tahun 2004-2008 (khusus pelamar TKHI).

KELENGKAPAN BERKAS PERMOHONAN:
Surat pengantar dari Instansi;
Formulir permohonan (hasil cetak dari web) bermaterai Rp.6.000;
Surat keterangan sehat dari Puskesmas atau Rumah Sakit Pemerintah;
Fotokopi ijazah yang dilegalisir oleh atasan langsung;
Fotokopi sertifikat ACLS atau BCLS yang dilegalisir oleh atasan langsung;
Fotokopi STR yang berlaku;
Fotokopi DP 3 satu tahun terakhir bagi PNS dan PTT.
Surat keterangan mempunyai prestasi kerja dan disiplin yang baik dari atasan langsung bagi Non-PNS;
Surat izin dari suami bagi calon petugas wanita (isian formulir 2) bermaterai Rp.6.000.

Registrasi calon petugas kesehatan haji Indonesia dilakukan secara online. Hasil cetak formulir registrasi dan kelengkapan berkas diterima paling lambat tanggal 8 Mei 2009 di:

Kepala Biro Umum
Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI,
Gedung Departemen Kesehatan Blok A lantai 5 Ruang 502
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X5 Kapling No.4-9

04 April 2009

Pelatihan Alat EPG Junior HLR 601

(KKP Jayapura, 04-04-2009)
Setelah pelatihan penggunaan alat Point Care selama sehari (tanggal 31 Maret 2009) keesokan harinya dilanjutkan dengan pelatihan penggunaan alat EPG Junior HLR 601.

Pada pelatihan kali ini dibuat simulasi kejadian terhadap pasien (diperagakan oleh satpam KKP Kelas II Jayapura) agar proses penggunaan alat bisa maksimal.


03 April 2009

Peringatan Hari TB Se-dunia Tahun 2009

(www.depkes.go.id, 03-04-2009)
Tanggal 24 Maret senantiasa diperingati sebagai Hari TB Se-dunia. Peringatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran seluruh warga dunia terhadap penyakit Tuberculosis yang telah menjadi epidemi. Oleh karena itu dibutuhkan upaya untuk memerangi penyakit tersebut.

Peringatan ini dilakukan sejak tahun 1982 bertepatan dengan penemuan basil penyebab TB oleh Robert Koch yang menjadi langkah awal dalam proses diagnosis dan penyembuhan. Departemen Kesehatan juga turut berperan dalam upaya penanggulangan TB di Indonesia. Data yang dirilis oleh Dirjen Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan menyebutkan bahwa angka penemuan kasus yang dilihat berdasarkan Case Detection Rate (CDR) tahun 2007 sebesar 69,12%.

Berikut ini disajikan data pendukung seputar Penyakit TB di Indonesia :

Angka Insiden

Cakupan penemuan kasus baru

Penemuan kasus baru dan keberhasilan pengobatan

Proporsi kasus baru menurut tipe (jenis)

Pelatihan Alat Point Care

Alat Point Care

(KKP Jayapura, 03-04-2009)
Pada tanggal 31 Maret 2009 telah dilakukan Pelatihan Penggunaan Alat Kesehatan yaitu Alat Point Care kepada Staf KKP Kelas II Jayapura. Dengan penuh antusias proses pelatihan yang dimulai dari presentasi perkenalan alat sampai pemasangan alat diperhatikan dengan seksama oleh staf KKP Kelas II Jayapura yang mayoritas adalah wanita.

Tanya jawab dan diskusi berlangsung hangat disela-sela pemasangan alat point care ini
Presentasi Teori oleh Instruktur kepada Staf KKP Kelas II Jayapura

Proses Praktek pemasangan alat dan penjelasan penggunaannya

01 April 2009

Depkes, Departemen Pertama yang Gunakan Nomor Identitas Baru

(www.depkes.go.id, 01-04-2009)
Mulai 1 April 2009, seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Departemen Kesehatan Pusat dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Depkes di daerah-daerah sudah menggunakan Nomor Identitas Pegawai (NIP) baru. NIP baru terdiri 18 digit, yaitu: 8 digit pertama menunjukkan tahun, bulan dan tanggal lahir CPNS/PNS, 6 digit berikut menunjukkan tahun dan bulan pengangkatan CPNS, 1 digit berikut menunjukkan jenis kelamin (1=pria, 2=wanita) dan 3 digit terakhir menunjukkan nomur urut pegawai. NIP yang berlaku selama ini hanya terdiri dari 9 digit.

Hal itu disampaikan dr. Sjafii Ahmad, MPH Sekretaris Jenderal Depkes dalam sambutan yang dibacakan Dr. Faiq Bahfen, SH, Inspektur Jenderal Depkes ketika membuka Rapat Koordinasi Manajemen Kepegawaian Depkes RI yang diikuti sekitar 300 pengelola kepegawaian di Kantor Depkes Pusat dan UPT Depkes di Daerah, bertempat di Kantor Depkes Jakarta tanggal 31 Maret 2009.

Menurut Sesjen Depkes, dengan adanya NIP baru, tidak akan ada lagi manupulasi usia. Contohnya bagi PNS yang sudah berumur 58 atau 59 tahun tidak bisa dimundurkan usianya 1 atau 2 tahun lebih muda. Selain itu, berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN)No. 22 tahun 2007 tentang Nomor Identitas PNS, NIP yang baru ini langsung menjadi identitas pada kartu pegawai. Dengan identitas baru maka tidak ada lagi NIP ganda atau satu NIP dipakai oleh beberapa orang, tambah Sesjen. Usai membuka Rakor dilanjutkan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Sekretaris Jenderal Depkes dr. Sjafii Ahmad, MPH dan Kepala BKN Dr. Edy Topo Ashari tentang penerbitan dan penerapan KPE (Kartu Pegawai Elektronik) sebagai Kartu Identitas Pegawai di lingkungan Depkes Pusat dan UPT Depkes di daerah-daerah.

Departemen Kesehatan adalah departemen pertama yang menandatangani perjanjian penerapan KPE ini. Sebelumnya, uji coba KPE telah dilakukan di RS Fatmawati sejak tahun 2007. Kerja sama Depkes dan BKN baru meliputi penerbitan dan penerapan KPE untuk pelayanan Tabungan Asuransi PNS (Taspen) dan Tabungan Perumahan (Bapertarum). Tetapi tidak tertutup kemungkinan pemanfaatan KPE untuk otentifikasi pelayanan kesehatan melalui Askes, layanan produk perbankan, layanan pemberian gaji dan layanan PNS lainnya. Menurut Sesjen Depkes, KPE adalah wujud penyederhanaan birokrasi yang didukung sistem kepegawaian yang akurat. KPE adalah platform elektronik yangmendukung pelaksanaan e-governmnet dalam meningkatkan pelayanan, pengawasan, dan pengendalian yang dapat diintegrasikan dengan sektor lain.

KPE merupakan kartu identitas PNS yang memuat data secara elektronik dalam microchips. KPE dibangun dengan menggunakan teknologi smart card dengan kapasitas 64 KB yang memuat data PNS beserta keluarga yang menjadi tanggungan dalam daftar gaji serta dilengkapi dengan sidik jari sebagai bukti otentifikasi. Kartu ini berfungsi multi guna yaitu: pelayanan gaji, pelayanan kesehatan, pensiun, hari tua, tabungan perumahan, transaksi perbankan dan layanan lainnya. Sementara itu, Kartu Pegawai (Karpeg) yang berlaku selama ini belum dapat dimanfaatkan untuk kemudahan pemberian pelayanan secara multiguna kepada PNS, penerima pensiun dan keluarganya. Sehingga untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan kepada PNS, BKN melalui Peraturan Kepala BKN No. 7 Tahun 2008 telah membangun sistem layanan yang lebih efisien dengan memanfaatkan informasi melalui KPE.

Oleh karena itu, dengan KPE kesejahteraan PNS dapat meningkat sehingga PNS yang profesional dapat diwujudkan. Dengan NIP baru diharapkan semua pegawai dapat lebih tertib, maka kami canangkan terhitung 1 April 2009, NIP baru mulai berlaku dalam semua proses administrasi di lingkungan Departemen Kesehatan dan UPT Depkes di daerah-daerah.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52921669, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

Indonesia ILO/US DOL HIV and AIDS Workplace Education Project

(www.kkpjayapura.or.id, 01-04-2009)
Dissemination Workshop Combating HIV/AIDS with Workplace Education in Indonesia (Bali, 17-18 March 2009).


HIV dan AIDS merupakan isu penting di dunia, menarik perhatian dalam waktu relative singkat. Wabah HIV dan AIDS telah tumbuh dengan tingkat yang signifikan dengan lebih dari 33 juta orang saat ini hidup dengan HIV / AIDS di seluruh dunia dan lebih dari 4000 orang di papua.

HIV/AIDS tidak hanya berdampak pada diri pasien dan keluarganya saja, tapi juga berdampak pada lingkungan kerja dalam banyak hal, seperti adanya stigma dan diskriminasi terhadap orang yang terkena HIV / AIDS. Dengan kata lain HIV / AIDS merupakan isu tempat kerja. Tempat kerja memegang peran penting untuk mengendalikan dan mengurangi dampak itu sendiri dengan memiliki program pendidikan di tempat kerja.

Itulah sebabnya ILO Jakarta bekerja sama dengan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi, Kamar dagang Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia dan Serikat Pekerja telah memperkenalkan Deklarasi Tripartit untuk memerangi Dampak HIV / AIDS di tempat kerja.Kantor Kesehatan Jayapura merupakan bagian dari tim. Karena Lingungan kerja di sekitar Pelabuhan yang merupakan kelompok resiko tinggi. Kantor Kesehatan Pelabuhan Jayapura berkomitmen untuk bisa memberikan kontribusi yang lebih banyak untuk memerangi HIV / AIDS di tempat kerja dan dampaknya.

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3
Staf KKP Kelas II Jayapura Photo Bersama Setelah Kegiatan