Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

23 February 2008

FK-UNCEN MENGIKUTI KULIAH DI KKP JAYAPURA

Fakultas Kedokteran (FK) UNCEN Angkatan Ke-2 Semester 9 pada tanggal 20-21 Feb 2008 mengkuti kuliah mengenai Kekarantinaan di KKP Jayapura. Matakuliah ini merupakan bagian dari Matakuliah Kedokteran Komunitas. Matakuliah ini dilaksanakan setelah Kunjungan Prof Dr. Yoce Umbo ke KKP Jayapura sebanyak 2 kali untuk penjajagan awal.
Penerimaan oleh Ka KKP Jayapura
Pada hari pertama dilaksanakan di dalam gedung berupa penyambutan dan penyampaian materi oleh Kepala Kantor KKP Jayapura (Junghans Sitorus, SKM, M.Kes), Pelaksanaan Kekarantinaan (Sitti Nuriah, SSi, APt), Pelaksanaan Kegiatan PRL (Nurdin, SKM), serta Pelaksanaan Kegiatan Klinik di KKP Jayapura (Dr. Wahyu Irianingsih). Selasai penyampaian materi pada hari pertama ini juga dilakukan kunjungan lapangan di sekitar Pelabuhan Laut Jayapura untuk melihat dari dekat pelaksanaan tugas KKP.


Mahasiswa FK-UNCEN Ak-2 Sm-9 ke KKP Jayapura






Pada hari kedua dilaksanakan kunjungan lapangan ke Wilker Bandara Sentani dan Wilker Pos Lintas Batas (PLB) Skouw.

DIRJEN PP-PL BERSAMA PIMPINAN DAN STAF KKP JAYAPURA


Pada tanggal 16-17 Feb 2008 Dirjen PP-PL (Dr. I Nyoman Kandun, MPH) ke Jayapura dalam mewakili Menkes RI untuk mengikuti Raker para Bupati se Provinsi Papua dan Papua Barat Menkes RI. Setelah mengikuti Rakerda malam hari diisi dengan ramah tamah dengan Pimpinan dan para Staf KKP Jayapura.

RAPAT KONSULTASI HIV AIDS KPA PROVINSI JAYAPURA DAN STAKEHOLDERS TERKAIT


Tujuan Acara:

Peningkatan akses penyebarluasan informasi HIV Aids ke masyarakat melalui pintu-pintu masuk (bandara, pelabuhan, pos lintas batas darat) serta melalui alat angkut.
Peserta : KPA Provinsi Papua serta seluruh stake holders HIV di Papua dan Papua Barat




Tempat : Aula Dharma Wanita RSU Dok-2 Jayapura

Waktu : Kamis, 21 Feb 2008


Hasil Kesepakatan :


  1. Promosi HIV/Aids akan segera dilaksanakan di port maupun di alat angkut baik darat, laut, maupun udara disesuaikan dengan keadaan masing-masing wilayah dan jenis alat angkut.

  2. Dinas Perhubungan dan jajarannya agar segera membuat edaran agar di setiap terminal, pelabuhan dan bandara di seluruh wilayah Provinsi Papua dapat dilaksanakan sosialisasi HIV

  3. Segera dilakukan pertemuan yang lebih teknis untuk perencanaan operasionalisasi kebijakan ini.

Peserta Yang Hadir :



Ketua KPA Provinsi, Sekretaris KPA Provinsi, Ka Dinas Perhubungan, Wakil Walikota Jayapura, Kepala KKP Jayapura, FHI Papua

19 February 2008

KKP Jayapura Kerjasama dengan Lintas Sektor KPA Prop Papua utk Sosialisasi Kondom di Kapal Pelni dan di Bandara Sentani

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua mulai 9 s/d 18 Februari 2008 mendatang, menggelar Pekan Kondom Papua (PKP) 2008. Penyuluhan HIV-AIDS dan sosialisasi kondom serta pelicin akan dilakukan di beberapa tempat strategis di Jayapura, seperti Terminal Kota Jayapura, Pasar Ampera, Terminal PTC Entrop, serta Terminal dan Pasar Youtefa Jayapura. Acara yang diikuti dengan pemutaran film dan diskusi tentang HIV-AIDS dengan masyarakat umum ini akan dilakukan pula di Bandara Sentani, Pasar Pharaa dan Terminal Sentani, serta di atas Kapal PT. Pelni yang melintasirute strategis tempat-tempat di Papua. Tim penyuluh HIV-AIDS dari LSM Peduli AIDS serta staf KPA Provinsi Papua akan melakukan perjalanan dengan penumpang Kapal PT. Pelni dari Jayapura ke Manokwari PP sekaligus memberikan penyuluhan HIV-AIDS serta sosialisasi kondom dan pelicin bagi penumpang dan awak kapal. Menurut Ketua KPA Papua, Drh. Constant Karma, tujuan kampanye ini tidak saja untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di Papua mengenai kondom dan pelicin namun juga membangkitkan kesadaran kolektif maupun individu untuk bisa mengadopsi perilaku seksual yang lebih aman demi mencegah penularan IMS (infeksi menular seksual) sebagai pintu masuk penularan HIV.
Selengkapnya : http://www.papua.go.id/berita_det.php/id/1673

18 February 2008

Kabupaten Jayapura Patut Jadi Percontohan Dalam Hal Penanggulangan HIV/AIDS

(www.cenderawasihpos.com, 18-02-2008)
SENTANI-Dari hasil pemantauan dan evaluasi Badan Penasehat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional, terungkap bahwa Kabupaten Jayapura patut dijadikan sebagai kabupaten percontohan dalam penanggunangan penyakit HIV/AIDS.
Hal ini disampaikan Ketua Badan Penasehat KPA Nasional dr Saryadi Gunawan saat ditemui di Kampung Yokiwa, Ahad (17/2)."Kami melihat pak Bupati aktif dalam penanggulangan penyakit HIV-AIDS di Kabupaten Jayapura dan selama ini "ungkap Suryadi.
Alasan mengapa bisa dijadikan percontohan karena Kabupaten Jayapura lebih aktif mensosialisasikan serta memberikan protect dengan perlakuan pemberian kondom pada tempat yang memang seharusnya diberikan.

Suryadi juga mengatakan tingkat penyebaran penyakit yang belum memiliki obat paten ini khusus di Papua sudah mencapai tingkat yang patut diwaspadai mengingat dengan jumlah jiwa yang tidak sebanding dengan kota besar lainnya, tapi penyebarannya dikatakan sangat cepat, ini karena pola masyarakat dalam melakukan hubungan seks pada tingkat beresiko cukup tinggi.
Suryadi juga meminta kepada kepala-kepala daerah untuk berfikir bahwa masalah AIDS adalah masalah Papua dan harus ada kesadaran untuk bersama menanggulanginya.

"Pemerintah harus bekerjasama dengan pihak gereja atau masjid untuk selalu mengingatkan masyarakat akan resiko HIV/AIDS. Juga meminta dinas kesehatan untuk bisa melakukan pendeteksian sejak dini serta aktif memberikan sosialisasi," pintanya.(ade)

08 February 2008

Menkes Luncurkan Buku Saatnya Dunia Berubah

(www.menkes.go.id, 08-02-2008)
Praktek virus sharing yang sudah berlaku lebih dari 50 tahun, ternyata banyak merugikan negara miskin dan negara berkembang asal virus. Sementara perusahan vaksin yang dimiliki negara maju dengan mudahnya mengambil virus tanpa seijin pemilik dan mengembangkannya menjadi vaksin dan produk diagnostik lainnya kemudian menjualnya ke negara miskin dan berkembang dengan harga yang sangat mahal.

Hal ini terkuak ketika di Indonesia ditemukan kasus pertama virus Flu Burung(Avian Influenza =AI) pada manusia pertengahan tahun 2005, dimana untuk penentuan diagnosis Indonesia diwajibkan mengirim sampel virus ke WHO Collaborating Center di Hongkong. Hal ini berlangsung hingga Agustus 2006. Tetapi tanpa sepengetahuan Indonesia, sampel virus tersebut diberikan ke perusahaan pembuat vaksin di negara maju.

Maka sejak itu, Menkes memutuskan untuk memeriksa spesimen Flu Burung cukup dilakukan 2 laboratorium di dalam negeri yakni Laboratorium Badan Litbangkes dan Laboratorium Eijkman. Hal ini sejalan dengan kemampuan yang dimiliki laboratorium Indonesia untuk memeriksa virus H5N1, yang terbukti selama kurang lebih 1 tahun hasilnya selalu sama dengan laboratorium AI di Hongkong. Tetapi Indonesia tetap membuka akses bagi para peneliti dunia dengan menempatkan data AI pada Gen Bank (public domain). “Demi kepentingan umat manusia, pemerintah Indonesia menyatakan bahwa data genom pada virus Flu Burung bisa diakses semua orang,” tegas Menkes saat itu (10/8/06).

Majalah The Economist menulis, “Siti Fadilah Supari memulai suatu revolusi yang mungkin menyelamatkan dunia dari dampak buruk penyakit pandemi. Hal ini terucap karena Menteri Kesehatan Indonesia telah memilih senjata yang terbukti lebih berguna daripada vaksin terbaik dunia saat ini dalam menanggulangi ancaman virus Flu Burung: transpatansi.”

Berbekal dari pengalaman itulah, Menkes Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) tergerak hatinya untuk mengubah sistem virus sharing yang sangat merugikan negara berkembang tersebut dengan sitem yang lebih transparan, adil, dan setara. Ide tersebut kemudian terus diperjuangkan menjadi usulan Indonesia pada Sidang Majelis Kesehatan Dunia (WHA) di Jenewa Swiss. Pada akhir sidang, usulan Indonesia disepakati dan disahkan menjadi Resolusi WHA yang harus dipatuhi semua negara anggota.

Perjuangan Menkes dalam mewujudkan ide tersebut dituangkan dalam sebuah buku berjudul Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung. Buku ini dipenuhi rincian menarik tentang bagaimana Siti Fadilah Supari mulai tertarik ke dalam lingkaran pergulatan pertukaran virus sehingga kemudian maju menghadapi berbagai intrik dan tantangan yang berkaitan dengan pertukaran virus H5N1. Pergerakan ini kemudian ternyata menguak ketidakadilan mekanisme pertukaran virus yang telah berjalan selama 50 tahun, di mana negara-negara yang menyumbangkan virusnya tidak dapat meminta hasil penelitian dan tidak dapat mengetahui apa yang terjadi dengan virus yang dikirimkannya. Di dalam buku ini, pembaca dapat mengerti alasan di balik keputusan-keputusan, ide-ide serta alternatif yang dikemukakan Menteri Kesehatan ini demi memperjuangkan hak memperoleh perlindungan dari ancaman virus bagi rakyat Indonesia.

Melalui buku setebal 182 halaman inilah, Menkes mengharapkan dukungan rakyat untuk bersama-sama menyuarakan kepentingan masyarakat Indonesia ke seluruh warga dunia karena perjuangan belum selesai. Siti Fadilah Supari akan terus berjuang hingga tercipta pertukaran virus (virus sharing) yang adil, transparan, dan setara. Dalam kata pembukanya, Menkes menyampaikan maksud bahwa kiranya buku ini menjadi referensi bagi peneliti, praktisi, dan siapapun yang berusaha memperjuangkan, menegakkan martabat dan kedaulatan negara-negara berkembang agar setara dengan negara-negara maju.

Peluncuran buku karangan Menkes wanita pertama di Indonesia ini digelar di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu malam (6/1/2008). Acara ini dihadiri berbagai kalangan, diantaranya para menteri Kabinet Indonesia Bersatu, para anggota lembaga tinggi negara (DPR, DPD), para duta besar negara sahabat, para direktur rumah sakit, para direktur BUMN, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah, anggota Organisasi Profesi, para petinggi akademis dari perguruan tinggi, serta para pejabat di dalam Departemen Kesehatan sendiri.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon 021-52907417, nomor faksimili 021-52907421 dan 52960661, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3

Foto Pilihan : SENAM BERSAMA DALAM RANGKA HARI MALARIA SEDUNIA KE-3
Staf KKP Kelas II Jayapura Photo Bersama Setelah Kegiatan